Aku hanya menjadi penonton
Dari kecamuk hingar bingar yang kau tebar
Ribuan kata ingin kuutarakan
Tapi tak satupun terlontar
Terpendar
Lidahku kelu
Hatikupun membeku
Terpasung oleh gelapnya pesonamu
Jari jemarikupun tak mampu mengetik sehuruppun
Tidak juga namamu
Kau terus mengoyak rasaku
Dengan kebisuanmu
Menyapu setiap harapanku
Menenggelamku
Dalam biru
Aku hanya mampu membeku
Dalam bisu
Mengharap kau mengulur tangan
Atau sekedar meniup kesadaranku
Kudengar gelak tawamu menggema
Namun nyata
Aku tidak ada di sana
ruang penantian.manama alhoora
sebelum cahaya.04.00 February 01,2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENINA (Seribu Kali Patah Hati)
PoesiaIni adalah kisah tentang pecinta sejati yang terus-menerus disakiti dan tidak pernah menemukan cahaya. Dia menulis setiap dukanya dalam lembaran-lembaran kertas putih. Seribu Kali Patah Hati terangkum dalam seratus puisi tentang penantian, sunyi, s...