Dan
Dan bila esok, datang kembali
Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda
Dan
Perlahan kau pun,lupakan aku
Mimpi burukmu
Dimana telah ku tancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku
Dan
Bukan maksudku, bukan inginku
Melukaimu sadarkah kau di sini ku pun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku
Lupakan saja diriku
Bila itu bisa membuatmu kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala🎼Dan- Cover by Luthfi & Brisia
[JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOMMENT YAH, ITU SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR❤️]
BAGIAN DUA
***
Sinar Matahari mulai menelusuk masuk melalui celah - celah tirai kamar seorang lelaki yang masih tertidur lelap, tidak sedikitpun mengusik tidurnya. Tapi suara di pintu membuat tidurnya terganggu.
"Varo!jam segini belum bangun!"Nafiza masuk ke dalam kamar Varo dan membuka tirai itu sehingga sinar matahari bebas menelusuk ke dalam kamarnya.
Varo masih meringkuk di atas kasur King sizen nya "Mama tirainya kok dibuka ma!" Ucapnya setengah sadar.
"Emang nya kamu masih mau tidur, kamu mau jadi apa sih! Kamu cepetan sana mandi, nanti kamu terlambat upacarnya!" Ucap Danita sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Varo.
Varo melirik jam, masih jam enam pas, ibunya benar-benar membuat tidurnya terganggu. Bagi varo jam enam masih waktu tidurnya, dia akan bangun jam enam tiga puluh dan ke sekolah jam enam lima puluh. Jangan tanya dia terlambat atau tidak, pastinya dia terlambat. Jarak rumah Varo dari sekolah lumayan jauh. Terlambat hanya masalah kecil bagi Varo. Tidak ada anak osis yang berani melaporkannya, mereka semua takut pada Aldevaro Putra Syahreza, lebih baik mereka kena marah guru daripada berurusan dengan varo. Lucu kan.
Varo sudah lengkap dengan pakaian sekolahnya. Hari ini mood nya benar - benar tidak baik, karena hari ini hari Senin, Senin yang tidak bersalah yang di benci kebanyakan pelajar. Hari Senin ada upacara bendera, dimana yang berteduh gurunya dan siswanya yang kepanasan. Ditambah ia kurang tidur karena clubbing semalam.
Varo berlari kecil menuruni anak tangga menuju meja makan. Di sana sudah ada ibunya. "Mah varo berangkat yah,"
Nafiza menghampiri Varo, ia memberikannya susu dan roti." Kenapa ngak sarapan dulu, nih makan."
"Ngak deh mah, varo udah telat ini ,nanti aja di sekolah."Ucap Varo dan beralih menyalami tangan ibunya segera ia bergegas ke garasi motornya.
"Hati- hati var, jangan ngebut bawa motornya."
Teriak ibu varo."Iya mah!"balas varo teriak.
***
Varo tidak langsung menuju sekolahnya, ia pergi ke warung BI Sum terlebih dahulu, warung BI Sum merupakan tempat nongkrong geng Alister sekaligus tempat bolos mereka. Mereka sering menghabiskan waktu mereka di sana terlebih kalau pulang sekolah . Warung BI Sum tidak terlalu jauh dari sekolahnya, maka dari itu geng Alister akan pergi ke sana sebelum ke sekolahnya.
Varo memasuki warung BI sum, di sana sudah ada sahabatnya ataupun inti dari geng Alister dan anggota geng Alister lainnya.
"Makin cantik aja neng."Varo mengedipkan sebelah matanya menggoda BI Sum.
"Bisa aja bang varo." Ucap BI Sum malu. BI sum sudah mengenal varo dan sahabatnya sejak mereka kelas satu SMA, ia sudah terbiasa dengan candaan dari geng Alister itu. Varo bahkan menyuruh BI sum memanggil kan mereka Abang saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/224105291-288-k522976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldevaro
Teen FictionIni cerita pertama saya di dunia Kepenulisan, jadi kemungkinan besar banyak typo dan kata kata yang tidak sesuai dengan EYD di dalamnya. ________________________________________________ Aldevaro Putra Syahreza, atau yang biasa di sapa Varo. Sosok K...