Ini cerita pertama saya di dunia Kepenulisan, jadi kemungkinan besar banyak typo dan kata kata yang tidak sesuai dengan EYD di dalamnya.
________________________________________________
Aldevaro Putra Syahreza, atau yang biasa di sapa Varo. Sosok K...
Ada hati yang termanis dan penuh cinta Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa Tiada lagi Tiada lagi yang ganggu kita Ini kesungguhan Sungguh aku sayang kamu
KAHITNA-CANTIK 🎼
~~
HAI AKU UPDATE LAGI!! [JANGAN LUPA VOTE + COMMENT YAH]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAGIAN EMPAT
***
STELLA dan bundanya sudah tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno -Hatta. Rencananya mereka ingin singgah di supermarket terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.
"Pak kita singgah di supermarket dulu yah, Stella mau beli minum." Ucap bunda Stella.
"Siap nyonya." Ucap pak Tono salah satu supir rumah Stella.
Tiba tiba terlintas di pikiran Stella sesuatu." Enggak usah dek pak."
"Loh katanya tadi mau singgah." Ujar bunda Stella.
"Ngak deh Bunda lagian kan di rumah udah lengkap malahan supermarket kalah, udah ada cemilan, es cream, minuman dah lengkap deh.
"Jadi ngak jadi non Lala?" Tanya pak Tono. Dari kecil semua pekerja di rumah Stella memanggilnya Lala. Mereka bilang lebih nyaman dan imut buat panggilan Stella.
"Ngak deh pak terus aja ke rumah."
Ia sebenarnya ingin cepat -cepat menyelesaikan drama terbaru dari JTBC 'the world of the married' dimana Stella tertinggal episode ia masih eps lima. Drama itu membuat Stella darah tinggi, rasanya ingin menghajar pemeran pelakor di drama itu.
"La, besok kamu udah masuk sekolah loh." Ucap bunda Stella.
Stella yang baru saja fokus pada ponselnya menoleh ke bundanya. "Ahh iya Stella hampir lupa jadi, sekolah baru Stella di mana bun?bun Stella mau di sekolah elit." Ucap Stella Seraya mencebik.
Apa pikiran kalian tentang Stella?
"Ayah kamu masukin di SMA Pelita Bangsa, Sekolah menengah terbaik di Indonesia la." Ucap Danita.
"Pelita bangsa.." Stella berpikir sejenak." Owh Stella udah tau, katanya Pelita bangsa itu masih kental sama bulliying gitu bun, apalagi sama yang dapat beasiswa karena ngak mampu. Secara kan di sana semuanya dari kalangan atas."