Setelah aku keluar dari toilet tiba tiba dibelakangku ada seseorang yang sedang membekap mulutku, mata ku tertutupi oleh kain, dia membawaku naik ke atas tangga, ya tuhan siapa dia? Apa masalahku dengan dia? Oh tuhan tolong selamatkan aku, batinnya.
Hari yang sangat sial.
Dia berhenti, dimana aku sekarang? Aku tidak bisa melihat karena mataku masih tertutupi oleh kain sialan itu. Apa yang orang itu mau lakukan kepadaku? sumpah sekarang aku sangat takut.
"Hello my pearl"
Siapa dia? Suaranya begitu asing bagiku. Sepertinya dia lelaki, tapi mempunyai maksud apa dia membawaku kesini yang bahkan aku tidak bisa melihatnya sama sekali.
"Siapa kau brengsek" ucapku ketika dia membuka lakban yang menempel di bibirku. Perih, sungguh perih sekali.
"Kau tidak tau aku? Tentu saja, mari kita berkenalan"
Sumpah demi tuhan, ini mengesalkan.batinku
"buka kain penutup mataku ini brengsek!"
Perlahan dia membuka penutup mataku, lalu aku memfokuskan penglihatanku terlebih dahulu dan aku menemukan seorang pria yang sangat asing bagiku. Bahkan aku dan dia belum pernah bertemu sebelumnya tapi apa masalahku dengan dia? Sehingga dia membawaku ke rooftop sekolah. Yaampun Rooftop aku sangat takut ketinggian, semoga dia tidak macam-macam denganku.
"Siapa kau"
"oke, aku perkenalkan diriku sekarang. Aku Gary luckson. Dan kau siapa namamu?"
"Cih! Kau membawaku kemari tanpa alasan dan kau pun tidak tau namaku. Apa urusanmu denganku huh?"
"Tidak"
"Kau telah menghamburkan waktu pentingku hanya untuk menanyakan ini huh?" umpatku
"Aku hanya ingin tau namamu saja apakah tidak boleh?"
"Bukan begini caranya brengsek, sudahlah jangan ganggu aku lagi" ucapku sambil melangkahkan untuk pergi kebawah menuju kelasku.
"Hei tunggu dulu my pearl, kau belum menjawab pertanyaanku" ucapnya sambil meraih tanganku
Plak
"Diam kau! Jangan berurusan denganku lagi sialan" balasku sambil menampar pria brengsek itu
Aku berlari dengan tergesa-gesa meninggalkan orang itu di rooftop sendirian, entah kenapa aku sangat kesal dengan hari ini. Hari yang sangat sial.
Aku sudah meninggalkan kelas cukup lama, aku takut jika guru mapel sekarang menghukumku karena aku keluar cukup lama.
Sepanjang berjalan di koridor kelas, aku menyiapkan alasan yang logis agar aku tidak dikeluarkan dari kelas. Semoga! Semoga dia percaya.
Tok! Tok! Tok!
Semua mata di kelas melihat ke arahku, Sekarang aku gugup sekali.
"Kemana saja kamu? Kenapa lama sekali?"
"Maaf bu, saya tadi sakit perut" ujarku sambil menampilkan muka memelas
"Benarkah? Yasudah kamu boleh duduk"
"Terimakasih bu"
Lega, itu yang kurasakan sekarang, tapi..
"Bu tadi saya lihat dia pergi ke rooftop bukan ke air" ucap pria dingin itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Shotgun For Revenge
ActionApakah yang akan tejadi bila dendam tak berbalaskan? Justru kau enggan melakukannya. Akan kau mempertahankan egomu? Atau memikirkan perasaanmu.. #salam hangat