Sorotan cahaya matahari mulai menembus dinding jendelaku menandakan ini sudah siang. What? Sudah siang? Astaga kenapa kak Glen tidak membangunkanku.
Aku bergegas untuk melaksanakan ritual mandiku. Tidak sampai 20 menit aku sudah siap dengan pakaian seragamku dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Aku bergegas turun kebawah menuju meja makan, tapi tidak ada siapa siapa disana. Dimana kak Glen? Yaampun ini sudah jam 7 pagi dan kak Glen tidak ada disini.
Aku berlari keluar rumah bergegas untuk mencari taxi, tiba tiba ada yang memanggilku.
"Hei queen, mau kemana kau?"
"Kakak tidak lihat aku sudah memakai pakaian seragam ku? Artinya aku harus sekolah. Lagian kakak darimana saja queen cari tidak ada siapa siapa dirumah, queen sudah telat kak, ini sudah pukul 7 nanti queen bisa telat kesekolahnya"
"bwahahahaha"
"kenapa kakak tertawa huh? Ada yang lucu? Ayolah cepat kak nanti queen kena marah sama gurunya, kakak tau kan semua gurunya killer"
"Ya, kau sangat lucu" ucap kak glen sambil mencubit pipiku "Yasudah kakak bawa kunci mobil dulu" ucapnya lagi
Setelahnya aku dan kak Glen pergi menelusuri jalan untuk pergi kesekolahku.
Eh, tapi kenapa kak Glen berbelok bukan ke arah sekolah ku? Dia mau membawaku kemana huh?
"Kak Glen, ini sebenarnya mau kemana? Kenapa tidak pake rute jalan seperti biasanya?"
"Diam lah"
"Kak Glen ini sudah telat 15 menit, ayolah cepat kesekolahku kak" ucapku, tapi tiba tiba pikiranku mulai kacau. "Hmm, kak.. Kakak tidak berpikiran untuk menjualku kan?"
"Hahahaa"
"Kau jangan berpikiran seperti itu queen, mana bisa kakak menjual dirimu yang sangat penting bagi kaka""Lantas kakak mau bawa queen kemana??"
"Sampai"
"Ha? Sampai?"
"Ya, kita sudah sampai queen"
"Astaga kak, kenapa kau membawaku kesini, queen sudah telat kak. Kakak mau queen terkena marah huh?"
"Kau tau hari ini hari apa?"
"Ya gatau, tapi intinya hari ini adalah hari kedua queen sekolah"
"Dasar pelupa"
"Ini adalah hari minggu queen, mengapa kau ingin sekolah huh? Sekolah sendirian ditemenin sama hantu mau?""Astaga! Kenapa kakak baru memberitahu aku sekarang? Kenapa tidak dari tadi saja? Kan queen malu"
"Hei, malu kenapa?"
"Ya kau mengajakku ke mall dengan pakaianku yang memakai seragam sekolah, queen sangat malu"
"Sudahlah jangan dipikirkan nanti didalam bisa diganti, sekarang waktunya refreshing, kau mau belanja?"
"Tentu"
Disepanjang mall, semua orang terfokus pada diriku, yang memang aneh. Masa di hari libur memakai pakaian seragam? Dasar Queen bodoh! BODOH!!
Lalu kami berjalan menuju toko pakaian, dan memilih beberapa pakaian untuk menggantikan seragamku.
Setelah berganti aku tidak sengaja melihat seseorang yang hampir ku kenal, aku memperdekat langkahku untuk melihatnya dengan jelas.
Aku melihat segerombolan orang dengan memakai jaket hitam berlogo naga dengan nama foiniks. Tidak hanya lelaki, Wanita pun ada. Apakah itu yang orang katakan tentang geng yang ditakuti oleh semua orang?
Aku membuat merinding diriku sendiri dengan khayalanku yang aneh aneh. Aku menghapus khayalanku itu dan terfokus melihat segerombolan orang yang sedang berkumpul.
Aneh tapi nyata. Ternyata para geng juga suka pergi ke mall? apakah mereka berbelanja. Ah sangat tidak masuk akal, namun apa tujuan sebenarnya?
Aku masih berdiam diri melihatnya dari jauh. Tiba tiba ada yang menempuk pundakku. Pasti itu kak Glen. Dasar mengganggu saja!
Puk! Puk!
"Apasih kak? Diam sebentar aku sedang melihat geng terkutuk itu"
"Maksudmu"
"Kubilang diam dulu jangan berisik, jika kita ketauan kita bisa mati konyol disini"
"Benarkah?"
Ketika aku ingin menjawab tiba tiba feeling ku tidak enak, itu bukanlah suara kak Glen. Mati aku! Itu suara monster es yang siap untuk menghabisiku.
"E..eeh kau di...disini?" ucapku sambil bergetar, dasar Queen! Masalah baru apalagi iniiiii
"Kenapa kau gugup?"
"Ti..tidak, tidak begitu"
"Kau menguntit?"
"Jelas tidak! Aku hanya sedang melihat lihat untuk mencari makanan siang"
"Bodoh! Kau bisa berbohong pada siapapun, tapi tidak termasuk diriku"
"Ya sudah jika tidak percaya, kau sendiri sedang apa disini bersama geng mu?"
"Kau ingin tau?"
"Tidak juga"
"Cepat pergi dari sini jika kau ingin selamat"
"Ap..apa maksudmu?"
"Kecuali jika kau ingin mati"Ucapnya sambil melangkah pergi menjauhiku.
See you next chapter🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
Shotgun For Revenge
ActionApakah yang akan tejadi bila dendam tak berbalaskan? Justru kau enggan melakukannya. Akan kau mempertahankan egomu? Atau memikirkan perasaanmu.. #salam hangat