TTP. 1

26 3 1
                                    

Foto di atas itu Shin Yoona ya...

❄❄❄

Tok...tok...tok

"SHIN HWAN KELUAR KAU!!! HEI SHIN HWAN!!!" Terdengar teriakan marah 2 orang laki-laki bertubuh besar sambil menggedor pintu di depannya.
Sedangkan pemilik rumah di dalamnya sedang panik harus melakukan apa.

*di dalam rumah*

"Sial! Sudah kuduga mereka pasti datang, bagaimana ini? Argghh Hwan sialan!!!" maki Yoona dengan panik.

Ya, rumah itu adalah rumah yoona yang saat ini sedang panik karena dua orang itu akan menagih hutang sang kakak kepada dirinya.

"Baiklah lebih baik aku temui mereka dulu, daripada nanti rumah ini mereka hancurkan." ucap yoona seraya membuka pintu.

Ceklek...

"Hah!  Akhirnya kau keluar juga. Dimana kakakmu?! Dia harus melunasi hutangnya!" Tanya salah satu dari lelaki itu.

"Hwan tidak ada disini." Jawab yoona datar.

"APA?! Bagaimana bisa dia tidak disini? Kau pasti menyembunyikannya kan?!!" Hardik lelaki lainnya.

"Untuk apa aku menyembunyikan lelaki brengsek itu heh?!" Ucap Yoona malas.

"Baiklah jika dia tidak ada disini maka kau yang harus melunasi hutangnya." Ucap lelaki itu.

"Apa?!  Kenapa aku? Hwan yang berhutang pada kalian!" Jawab yoona tidak terima

"Karena kau keluarganya! Jika dalam satu minggu kau tidak melunasi hutangnya, maka rumah ini milik kami. Dan satu lagi, Hwan juga menyerahkan tubuhmu sebagai jaminan. Jadi lunasi atau persiapkan dirimu nona." Ucap lelaki itu sambil tersenyum menyebalkan.

"Sial! Memang berapa hutangnya?" Tanya yoona.

"Lima ratus juta." Jawab lelaki itu.

"Apa?! Gila! Bagaimana bisa kalian hanya memberiku waktu 1 minggu?" Hardik yoona tidak terima.

Dua Lelaki itu hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan yoona yang sedang kesal.
Yoona lalu masuk ke dalam rumah dengan membanting pintu keras.

"Arghhh... Hwan brengsek! Jadi dia menipuku heh? Bahkan dia juga menjadikan tubuhku jaminan?! Kakak Sialan! Aku harus mencari uang kemana?!" Teriak yoona frustasi dan marah.
Yoona yang terlalu Lelah dengan segalanya memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya dan memikirkan semua itu keesokan harinya.

~~~

Pagi yang cerah menyambut, semua orang terlihat bahagia menyambut musim semi yang Indah dipagi hari. Namun tidak dengan Yoona yang terlihat ogah-ogahan di tempat kerjanya. Ia terus memikirkan bagaimana caranya melunasi hutang itu. Hingga tiba-tiba sesorang mengagetinya.

"Hei yoona!" Ucap seorang lelaki tiba-tiba.

"Eh iya?!" Jawab yoona terkejut.

"Kau kenapa? Dari tadi melamun dan tidak fokus. Kau sakit? Atau ada masalah?" Tanya lelaki itu yang bernama Lee Ho Jun, teman kerja sekaligus sahabat yoona. Dia selalu membantu yoona ketika ada masalah.

"A..ah tidak apa-apa Jun, aku baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir." Jawab yoona sedikit gugup. Jun memincingkan matanya tidak percaya.

"Kau tak bisa membohongiku Yoona. Aku sahabatmu ceritalah jika kau ada masalah." Desak Ho Jun

Yoona menghela nafas kasar, memang sulit sekali membohongi Jun. Mereka sudah berteman sejak duduk dibangku SMP. Tentu mereka sudah sangat saling mengenal.

"Percuma aku cerita padamu Jun, kau juga tak mungkin bisa membantuku." Jawab yoona

"Setidaknya cerita dulu baru kita selesaikan bersama. " ucap Jun lembut.

Akhirnya Yoona menceritakan segala masalahnya pada Jun sambil menahan air matanya. Setelah selesai Jun menghela nafas kasar meredakan emosinya. Dia sangat menyayangi yoona jadi dia tidak terima jika yoona dijadikan jaminan oleh kakaknya.

"Tenanglah aku akan membantumu." Ucap Jun menenangkan.

"Hah?! Tak perlu Jun, aku sudah sering merepotkanmu jadi untuk masalah ini akan ku selesaikan sendiri." Tolak yoona keras.
Dia tidak mungkin membebankan masalahnya pada orang lain. Apalagi itu Jun, ia sadar selama ini sudah sangat meropatkan Jun. Jadi tidak untuk kali ini.

"Tapi Yoon.. " Belum selesai Jun bicara, yoona sudah menyelanya terlebih dulu.

"Tak apa Jun, terima kasih sudah memikirkanku. Ah aku akan ijin pulang dulu Karena sepertinya aku tidak enak badan." Setelah mengatakan itu yoona berlalu pergi ke ruangan bosnya untuk meminta ijin.

Dengan ijin bosnya kini yoona sedang berjalan di pinggir jalan menuju rumahnya sambil melamun memikirkan nasibnya. Dia sedih karena seakan Tuhan tak membiarkan ia hidup bahagia, selalu ada saja masalah yang harus ia hadapi dari dulu. Ia merasa Tuhan sangat tak adil padanya.
Yoona terus berjalan hingga saat menyebrang jalan ia tak sadar jika ada truk yang melaju kencang dari sisi kananya. Semua orang berteriak memanggilnya, namun seakan dia tuli dan masih asik pada lamunannya. Hingga tiba sebuah hantaman keras terjadi pada tubuhnya. Tubuh yoona melayang hingga terjatuh dengan sangat keras di tengah jalan. Darah yang begitu banyak keluar dari tubuhnya.

"Ah... Jadi begini akhir hidupku? Menyedihkan... " ucapnya sebelum kegelapan menyapanya.

☀️☀️☀️

Yuhuu... Gimana nih gaes part 1 nya??? Greget gak??? Greget kan?? Iyain aja ya biar author seneng:v
Kasian ya si Yoona:(
Tunggu part selanjutnya yang bakal tambah greget ya gaes!!!

Jangan lupa vote dan commentnya😚
Terima kasih banyak udah mampir baca ceritaku yang apalah apalah ini 😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Third PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang