Bagian3 - Penasaran

4 2 2
                                    

Prinsipku dalam Perasaan
Aku harus menyimpan duluan
Jika tidak, aku akan pergi dan melupakan

~Maisha~

Seorang perempuan meraba-raba kasurnya mencari benda persegi miliknya ia temukan di sebelah kanan tempat dia berbaring. Maisha membuka mata dan melihat jam yang tertera di handphone nya ternyata jam menunjukkan pukul 05.30 artinya ia telat bangun tidur namun bukan berarti Maisha telat berangkat sekolah. Maisha bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu karena ia belum melaksanakan salat subuh.

Setelah selesai melaksanakan salat subuh ia bersiap-siap mandi dan tak lupa sarapan karena jika dia tidak sarapan maka penyakit maag nya akan kambuh secara tiba-tiba. Maisha punya penyakit maag dari kecil sampai sekarang akibat dari susah makan padahal mama nya setiap hari selalu mengingatkan untuk sarapan namun bukan Maisha jika ia mau diatur, Maisha orang yang susah diatur oleh siapapun dan orang yang penasaran nya tingkat dewa.

"Maa..paa.. Maisha berangkat" ucap Maisha seraya menyalami kedua tangan orang tua nya.
"Iya sayang, jangan lupa makan siang di sekolah takutnya maag kamu kambuh lagi" ucap mama nya sambil mencium kening Maisha. Sedangkan papa nya hanya mengelus pucuk kepalanya.
"Belajar yang bener Sha! Pokoknya kamu harus betah sekolah di sana" ucap papa nya. "Iyaa Maisha tahu paa..". Sebenarnya Maisha malas menimpali ucapan papa nya karena masih pagi ia dibikin bad mood oleh papa nya.
"Assalamu'alaikum maa.. paa.." ucapnya lagi seraya melambaikan tangan. "Wa'alaikumsalam" ucap mereka serentak.
Setelah kepergian anak tunggalnya Andraina dan Andika bersiap-siap untuk berangkat kerja. Mereka bekerja di sebuah perusahaan besar. Andika yang menjadi bos nya di perusahaan tersebut sedangkan Andraina yang menjadi sekertarisnya. Mereka memang pasangan yang serasi.

🌸

Matahari belum tampak dengan sempurna sinarnya yang tidak terlalu silau mampu sedikit menghangatkan tubuh Maisha. Pohon-pohon yang rindang berubah menjadi banyak dedaunan karena tahun ini tahunnya musim hujan.
Seperti biasa Maisha berjalan dengan rambutnya yang terurai dengan memakai sepatu warna putih dan rok nya yang selutut serta mata berwarna coklat yang ia punya membuat siapa saja yang melihatnya terpana akan kecantikannya.
Maisha menyukai udara pagi yang segar makan nya dia selalu berangkat ke sekolah dengan waktu yang sangat pagi. Ia bersenandung ria sambil memegang tas nya entahlah seketika hari ini Maisha sedang sedikit bersemangat.

Ketika hendak memasuki gerbang sekolah, seorang laki-laki mendahului jalan Maisha tanpa permisi.
Maisha mendongak melihat laki-laki itu ia tidak suka jika diberlakukan tidak sopan oleh siapapun namun dirinya selalu saja berbicara tanpa disaring terlebih dahulu yang bisa membuat orang lain kesal menghadapinya.
"Woii gak sopan banget lo, gak lihat apa ada orang di sini ehh seenaknya aja lo mendahului jalan gue tanpa permisi" teriak Maisha pada lelaki itu.
Laki-laki itu berhenti kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Maisha. Seketika Maisha tersontak ternyata lelaki itu adalah orang yang menabraknya ketika di tangga ."Hehh lo kan orang yang nabrak gue pas waktu di tangga, masih ingat gak lo? ucapnya dengan kesal. "Dan lo adalah cewek yang pulang sekolah sore-sore duduk di dekat pintu gerbang kan?" balasnya balik bertanya dengan tatapan tajam dan wajah datarnya lalu ia melenggang pergi. Kedua kali nya Maisha tersontak ternyata dua lelaki yang ia pikirkan sejak malam itu adalah lelaki yang sama. "Woyy tunggu!! Bukan nya minta maaf ehh malah main pergi gitu aja" sindir Maisha seraya mengejar lelaki itu. Dan akhirnya ia berhasil mensejajarkan dirinya dengan lelaki itu.
"Lo jadi orang gak bertanggung jawab bangett sih, sudah nabrak, gak minta maaf teruss pergi seenaknya" Maisha terus saja mengomel, dirinya merasa kesal pada lelaki yang sedang berjalan di pinggir nya. Namun tak ada sedikit pun jawaban yang terlontar dari mulut lelaki itu. "Woyy lo dengar gak sih gue lagi ngomong?!! Dan kenapa lo sore itu berhenti tepat di depan gue lalu pergi gitu aja kan gak jelas banget" ucapnya lagi seraya menepuk bahu lelaki itu dengan keras. Namun tetap saja lelaki itu tidak menanggapi ucapan Maisha. Pada akhirnya ketika di atas ujung tangga mereka terpisah, Maisha yang kelas nya berada di samping kiri sedangkan lelaki itu berjalan ke sebelah kanan nya.

🌸🌸

Ketika jam pelajaran sedang berlangsung Maisha tak henti nya memikirkan lelaki itu ia merasa aneh padanya menemukan sosok seorang laki-laki yang dingin, cuek dan irit bicara. Seketika ia melengkingkan bibirnya namun hanya sedikit saja. Tiba-tiba... "Heii kamu yang duduk di belakang!! Kamu gak memperhatikan Saya bicara di depan gak sopan!! teriak ibu guru killer kimia pada Maisha.
Maisha kaget bukan kepalang "ehh i...iyaa bu maaf" ucapnya celingak celinguk. "Kamu sih Sha bengong mulu dari tadi" ucap Kanaya yang duduk sebangku bersama Maisha.
"Duhh Nay gue kepergok" bisik Maisha pada Kanaya. Sebenarnya Maisha sudah berkenalan dengan Kanaya dan dua orang cowok di kelasnya Malik dan Alex yang akan menjadi teman akrabnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Siapa Dia?? Dear,MaishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang