SAGITARIUS

PROLOG

PLAY ~  8 LETTERS - WHY DON'T WE 😙

•~•

HIGH SCHOOL ARSENTA

Perempuan darah biru yang tinggal dan sekolah milik sahabatnya. Bukan berarti dia numpang tapi memang komplek itu milik keluarga Arsenta. Dia memilih sekolah disana karena sudah di daftarkan oleh Papa sahabatnya itu, siapa lagi kalau bukan Rayn Zehan Matthew Arsenta Papanya Reavlian Varischa Howardbornstein Valenzuela Arsenta. Sekolah elit itu sudah masuk kelas untuk pembagian tempat duduk. Lagi lagi dia tidak sekelas dengan Reav tapi tak apa lah. X MIPA III itu kelas dia. Dia duduk dibangku yang sudah disediakan dan mendengarkan dan penjelasan dari guru itu.

"Raden Roro Raihanah Adinda?" panggil wanita berseragam guru.

"Hadir Buk." sahut Dinda.

"Raden Akmal Reynald Saputra?" panggil wanita tadi.

"Saya Buk." sahut Akmal.

"Nama depan kalian sama, jadi kalian duduk sebangku di bagian tengah." jelas guru itu.

"What?!" teriak Dinda dan Akmal barengan.

Sejak SMP sudah sekelas dan selalu ribut setiap hari, itu baru sekelas dan sekarang sebangku? Bisa mati muda Dinda menghadapi mahkluk aneh ini.

"Maaf Buk, saya kan minus matanya jadi boleh saya duduknya didepan?" tanya Dinda berusaha menghindari Akmal.

"Usaha kamu bagus. Tapi besok besok belajar dulu berbohong yang tidak bisa orang tebak," kata guru itu.

Semua murid sudah duduk dibangkunya masing masing termasuk Dinda dan Akmal. Akmal sedari tadi melihat gurunya di depan tapi tidak memperhatikannya melainkan dia memperhatikan musuh sebangkunya ini yang sibuk menulis padahal tidak ada perintah disuruh menulis.

"Nih." Dinda menyerahkan kertas selembar berisi tulisan.

"Bilang cinta ke gue aja pake acara surat suratan segala." cibir Akmal tiba tiba mendapatkan hadiah cubitan keras ditangannya.

"Ck! Iya-iya," dengus Akmal. Akmal melihat sekeliling aman untuk memakan waktu buat baca sebentar.

Isi kertas :

Peraturan duduk sebangku sama musuh!

1. Meja jauhin minimal lima senti.
2. Isengin gue auto gelud.
3. Bikin gue marah auto pindah bangku!
4. Nyontek? Gue colok mata lo!
5. Minjem barang gue? Patah tangan lo! Bodo amat lo udah bilang atau belum tetep gue patahin tangan lo!
6. Kalau ada kerja kelompok sebisa mungkin bujuk guru atau ketua kelompoknya biar kita gak sekelompok.
7. Jangan pernah ajak ngomong gue.
8. Boleh minta tolong tapi jangan ngelunjak!

    Note : Lo boleh tambahin peraturan buat kedepannya nanti dan peraturan gue yang di atas bisa berlaku juga ke lo, kalau lo setuju kita deal.

Tertanda

RR Raihanah & R Akmal.

Akmal menelan salivannya seraya memikirkan untuk kedepannya seperti apa nanti? Apa harus seperti musuh selamanya? Atau ... Entah lah. Akmal mengambil pulpen biru ditangan Dinda lalu dia mulai menulis dan dia hanya menambahkan satu peraturan dikertas itu.

"Nih." Akmal mengembalikan kertas itu dan dibaca Dinda.

9. Kalau gue ngelanggar peraturan ketiga, yang gantiin gue disini hanya cewek gak boleh cowok! Kalau gak setuju.. Gue juga gak bakal setuju sama peraturan lo.

"Gue setuju."  ucap Dinda.

"Tanda tangan gak?" tanya Akmal.

"Oh iya lupa, nih lo duluan," Dinda memberi pulpen dan kertas peraturan tadi.

"Udah." ucap Akmal sambil mengembalikan kertas dan pulpen itu.

"Gue yang simpan atau lo?" tanya Dinda seraya menaikan kertasnya.

"Lo aja," jawabnya.

Dinda memasukan kertas itu ke file pribadinya. Ehh tunggu tunggu! Kenapa harus di file pribadinya? Bukannya itu tidak terlalu penting? Ah, sudahlah yang penting tersimpan dan tak hilang. Hari ini Akmal senang entah kenapa, tapi juga sangat kesal karena peraturan yang Dinda buat.

Semoga peraturan itu gak bakal terjadi, Aamiin ~ batin Akmal.

•~•

Hai Guyss!!! Balik lagi ke cerita Rnseavey yang teh gelas ini huahahahaha...

My Cold Girl kok gak ada prolognya thor?

Kan udah dibilang, awal buat MCG itu author gak ada niatan sama sekali jadi ya seadanya aja xixixi..

KALIAN YANG MAU BACA CERITA INI, MENDING KE CERITA PERTAMA RNSEAVEY DEH.. JUDULNYA MY COLD GIRL, BIAR NYAMBUNG AJA BACANYA KAN LEBIH ENAK XIXIXI...

SEKIAN TERIMA DANIEL JAMES SEAVEY😚