ㅡperbincangan kucing liar

66 12 2
                                    

"Ini, ada ikan tongkol buatmu. Tadi aku dapat dari rumah berpagar hitam yang mungil. Manusia di sana memang baik, mereka selalu memberi dan berbagi pada makhluk lainnya. Ah, aku berharap. Andai saja semua manusia seperti itu. Mungkin, kucing liar seperti kita akan tetap bisa bertahan hidup di jalanan."

Seekor kucing berbadan besar dengan bulu berwarna cokelat muda dan putih itu memberikan sepotong tongkol pada seekor kucing berbulu hitam.

"Kamu benar, manusia-manusia yang tinggal di rumah sederhana itu memiliki hati yang luas dan cinta yang banyak. Kemarin pagi, aku melihat seorang manusia dari rumah itu menyirami tanamannya sambil tersenyum dan lalu memberi pupuk dan merawatnya. Dan sorenya, aku melihat di antara mereka ada yang memberikan sisa nasi pada ayam-ayam di jalanan. Andai saja semua manusia tahu kalau berbagi itu pada setiap makhluk. Andai saja semua manusia mengerti kalau mau berbagi tidak perlu memiliki emas dan berlian dulu. Kenapa, ya, manusia itu sulit dimengerti?"

Kucing hitam itu melihat ke arah lawan bicaranya dengan wajah penuh keheranan. Sepotong tongkol yang hendak ia makan akhirnya ia tak pedulikan.

"Mereka terlalu perhitungan, mungkin? Katanya, sih, mereka punya sesuatu yang hebat. Logika. Memangnya logika itu apa, ya? Itukah yang membuat manusia banyak berhitung dan banyak takut?"

Kucing berbadan besar menjawab pertanyaan kucing hitam dengan pertanyaan yang jauh lebih rumit lagi. Kucing hitam hanya bisa terdiam begitu mendengarnya.

"Entahlah, aku tidak begitu mengerti. Yang aku tahu, kalau ingin berbagi dan memberi. Yang kita perlukan adalah cinta kasih, bukan?"

Kucing berbadan besar termenung, ia lalu terdiam, "kamu benar."

Sepotong tongkol yang tergeletak di hadapan kucing hitam akhirnya diambil oleh seekor anak kucing yang berbadan kurus dan berbulu kasar. Setelah mengambil sepotong tongkol itu ia berlari ke suatu tempat.

"Biarkan saja, sudah tiga hari ini ia tidak makan. Dengar-dengar, sih. Anak kucing itu dipisahkan dengan ibunya. Dan itu karena manusia."

Kucing berbadan besar yang mendengar ucapan kucing hitam lalu menundukkan kepalanya dalam.

"Lagi-lagi, semuanya ulah manusia. Sebenarnya, mereka tahu soal cinta tidak, sih?"




Afnan Syahirain
96' Buitenzorg

AfeksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang