ㅡcinta yang nyata

24 6 0
                                    

"Jika memang cinta itu hidup dan percaya. Lantas, harus bagaimana kah cinta itu wujudnya?"

Ia lalu membuka lembaran demi lembaran buku. Seperti biasa, hari ini ia duduk di kursi paling ujung. Seolah ia memang sengaja mengisolasi diri agar tak terjamah dengan orang lain.

Ia benar-benar penasaran dengan suara yang terdengar tepat dipantulan pintu kaca beberapa menit yang lalu.

"Ah, maksudku. Cinta itu bagaimana?"

"Cinta itu nyata."

Ia sedikit mengernyitkan sebelah alisnya, heran.

"Hanya itu?"

"Kamu paham, kan? Nyata. Benar-benar nyata. Cinta tidak hidup hanya dalam kata, puisi, sajak-sajak. Cinta itu nyata. Cinta tidak hidup dalam iklan-iklan di televisi, bunga mawar, cokelat, perhiasan, rumah mewah. Cinta itu nyata. Bisa menghidupkan hati yang mati. Dan bisa mematikan hati yang hidup. Cinta itu nyata. Kamu dapat merasakan ketulusannya, kamu paham betul perjalanannya. Cinta itu nyata. Cinta melakukan sesuatu, cinta memberikan sesuatu, cinta membagikan sesuatu. Dengan nyata, bukan dalam janji-janji palsu, harapan yang dusta dan segala omong kosong. Cinta itu nyata. Walaupun wajahnya beragam. Cinta bisa membuatmu merasakan berbagai rasa dalam kehidupan."

Ia langsung terdiam, merenung.

"Jadi, selama ini aku terluka karena aku yang bodoh, begitu?"

"Tidak, kamu hanya harus terus belajar. Mengenal cinta dan menginginkannya sama dengan pembelajaran seumur hidup. Setiap makhluk di dunia ini membutuhkan cinta. Jadi, kamu tidak salah. Karena itu tandanya kamu hidup. Kamu membutuhkan cinta pertanda kamu sedang hidup. Dan ketika kamu merasakan luka, itu tandanya wajah cinta yang lain sedang mewarnai hidupmu. Rasa yang tidak mengenakkan itu akan mendewasakan. Sekalipun itu luka, tapi, itu adalah bentuk cinta. Tafsir cinta itu tak terbatas, kamu tahu? Cinta hanya bisa kamu dapatkan dan jaga. Kamu tidak diberikan kekuatan untuk menguasai cinta. Karena memang, cinta adalah salah satu hal yang tidak bisa dikuasai oleh makhluk lemah seperti kita. Karena itulah cinta hadir, untuk menguatkan. Bukan untuk kamu kuasai."

Ia tersenyum sinis.

"Jadi, selama ini aku hanya dikendalikan oleh egoku. Jadi, selama ini aku tidak belajar tentang cinta yang nyata."

Dan, lalu, terdengar suara petir dan rintik hujan dari balik jendela besar perpustakaan.

Ya, turun hujan.



Afnan Syahirain
96' Buitenzorg

AfeksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang