~ Part 12 - Derep °Memanen~

5.3K 256 0
                                    


Just don't kill, don't kill the magic

I'm not ready to give up just yet

We could stay until we both forget

So baby, don't kill, don't kill the magic

---

Kania terbangun agak siangan dan tergesa untuk shalat subuh. Dengan bingung dia berfikir, kayaknya semalam dia tidur di kursi kan? Lalu saat merapikan tempat tidur, dia melihat tempat tidur itu bekas ditiduri dua orang.

Wajah Kania memerah. Suaminya kah?

Saat melihat di meja rias terdapat kertas kecil berisi pesan, Kania mengernyit.

"Mas kerja dulu, mungkin pulang agak larut, dandan yang cantik ya buat nanti malam....ini hari terakhir mas membiarkanmu tetap perawan..."

Kania menggigit bibirnya, tersipu-sipu. Adree terlalu vulgar mengungkapkannya, tapi memang itu sudah hak Adree, hampir setengah bulan mereka menikah dan Adree belum membuat Kania menjadi sebenar-benarnya istri.

Kania merapikan mukenanya dan bersiap mandi.

Saat kuliah, Kania menjadi tidak konsen. Kira-kira, apa yang harus disiapkan seorang istri di malam pertama mereka?

Searching di google tidak membantu, mau telfon ibu, malu, lalu Kania mendapat ide dengan curhat ke Bu Rindu sepulang kuliah.

"Mandi kembang non, biar wangi..." Bu Rindu membawa keranjang rotan dan mereka berburu mawar-mawar cantik di kebun. Saat pak Jamal bertanya buat apa, bu Rindu mendelik dan berkata, "Urusan perempuan, lelaki nggak boleh tahu..."

Lalu berbisik-bisik pada Kania. "Setelah malam pertama, ada pantangan buat perempuan, non nggak boleh makan semangka, mentimun, nanas dan buah berair dalam porsi banyak, kalau pengen makan dikiit aja biat tetap keset, nanti setiap membasuh diri, pakai rebusan daun sirih, bagus itu non, nanti ibu bikinkan jamu dari daun sirih dan kunyit, malam pertama biasanya menyakitkan...bilang ke tuan Adree supaya pelan-pelan saja..."

Wajah Kania kembali memerah.

"I..iya bu.."

"Non sama tuan walaupun sudah menikah, ibu merasa kalian ada jarak, padahal seharusnya suami istri itu nggak papa terlihat mesra lho non, dulu non Risa aja nggak canggung menggandeng lengan tuan atau bersikap manja, non Kania terlalu pemalu ya? Padahal sudah menjadi istri yang sah dari Tuan..."

"Iya sih bu,....rasanya malu kalau begituan..."

"Lelaki itu suka wanita yang manja lho non...merasa dibutuhin..."

Kania hanya mengangguk angguk saja.

Malamnya setelah mandi berendam dengan aneka mawar di bathtub, Kania berdandan dibantu bu Rindu.

"Jangan lupa shalat pengantin dulu non, biar Tuan yang mengimami..."

Kania mengangguk.

"Mukenanya tetep dipakai, tuh, kayaknya Tuan Adree sudah pulang, non tetep di kamar saja...biar ibu yang menyiapkan minuman dan makan malam untuk tuan di bawah..."

Seharian bu Rindu dan Kania sudah menghias kamar dengan lilin dan ranjang dipenuhi dengan kelopak mawar putih, Kania melihat dekorasinya lewat youtube dan mempraktikannya.

---

Adree masuk ke kamarnya dan melihat Kania menyambutnya dengan mengenakan mukena yang cantik.

Kania mencium tangan Adree dan menyambutnya.

"Shalat isya dulu mas, dilanjut shalat pengantin..."

GADIS DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang