If you want space, you could have it
If you want change, I'll make it drastic
Sleep on your bed, I'll be your mattress
Bullet to my head, you could blast it
---
Mang Jamal mengantar Kania sampai ke gerbang dan mengacungkan kepalan tangan pada Aldi yang saban hari cengengesan menunggu di gerbang menggoda Kania.
"Rasain lu ntar kalau suaminya non Kania dateng..." gerutu mang Jamal yang gerah dengan ulah Aldi.
Kania langsung bergabung dengan Neni dan Tricia seperti biasanya.
"Batiknya bagus banget, tumben ngampus nggak casual?" tanya Tricia.
"Kan mau menyambut pak menteri..." Kania tersenyum lalu membuka laptopnya, memang hari ini mata kuliah ditiadakan, tapi tugasnya tetap membuat pusing kepala, kalau tidak meluangkan waktu searching materi, bisa payah juga.
"Katanya datang sama anaknya yang super ganteng itu ya? Yang mirip Liam?" Tricia menggaruk rambut kribonya antusias.
"Terus, kalau anaknya datang mau ngapain? Gelap gulita kayak elo, pasti lewat dah..." Renata berkacak pinggang didampingi Merry dan Astrid seperti biasanya.
"Wah, mulai deh SARA nya keluar....bisa bangkit dari kubur pak Nelson Mandela dengerin omongan lo...tukang body shaming!" gerutu Tricia. Kania menengahi.
"Udahlah....lebih baik ngerjain tugasnya pak Agung nih, materi di kuis onlinenya yang itu kan belum diajarkan, harus cari di kumpulan makalah ilmiah luar negeri..." lerai Kania sambil mencermati laptopnya.
Neni mengangguk. "Iya....tambah kribo lu ngurusin omongan Rena!"
Tricia akhirnya kembali duduk sambil mengomel.
Renata yang duduk tak jauh dari mereka, asyik merapikan rambutnya.
"Gue yakin, kalau anak pak menteri lihat mahasiswi secantik gue, langsung deh dia nyamperin terus ngajak kenalan, langsung ngedate dah..."
"Emang lu doang yang mau digituin?" Merry nggak kalah heboh merapikan make up nya.
Tiba-tiba Ilham datang dan menghampiri Kania.
"Nia....minta tolong jagain stand HMI dong....bantuin Ruri dan Fatima, soalnya kita kekurangan tenaga, yang lain lagi persiapan dandan buat tari tradisional menyambut pak Adnan nanti..."
"Baik Bang....sama Tricia dan Neni ya?"
"Boleh deh, makin banyak orang makin baik....kebetulan dagangan belum ditata di stand, bantu ambil dari mobil abang ya?"
"Siap bang..."
---
"Kak, disuruh bang Ilham bantuin..." kata Kania pada Ruri.
Gadis berjilbab yang dua semester diatas Kania itu mengangguk senang.
"Alhamdulillah ada bala bantuan, anak putri yang lain sedang berdandan untuk tari Saman menyambut pak menteri nanti..." Ruri mempersilahkan Kania menata barang dagangan koperasi HMI, produk yang dikembangkan para mahasiswa itu berupa berbagai kaos, jilbab, mukena dan peralatan lain yang bertemakan Islam. Selain itu ada beberapa kue kreasi yang dikembangkan dari produk pertanian yang dikelola mahasiswa. Kania tertarik dengan aneka camilan cheese stick yang di dalamnya ada campuran sawi atau wortel bahkan ada yang rasa salak, sungguh kreatif, pada iklannya, dikatakan untuk dikonsumsi anak-anak pada usia pertumbuhan yang kurang suka makan sayur, cheese stick sayur itu bisa menjadi camilan sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS DESA
RomanceThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( UU Hak Cipta Indonesia Republik Indonesia no 19tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written permission of the Author_Arix. No part of this publi...