🌱Kandidat osis🌱

5 1 0
                                    

Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Yuhuuuu jangan lupa jejaknya guysss
!!!!!!!!!!!!!!!

Hari ini adalah hari pertama Kayla kembali beraktivitas di sekolah tercintanya Sma Galanggang sebagai siswi kelas sebelas, sejak tadi malam ia sudah tidak sabar untuk berangkat ke sekolah.

Kayla berjalan menuruni tangga rumah nya ia sudah rapih,pastinya dengan seragam putih abu abunya dan tas biru langit yang ter selampir di bahu kanan nya.

Kayla langsung menarik satu kursi begitu ia sampai di ruang makan, sejenak Kayla memandang 5 kursi yang kosong di hadapan ya. Sepi.

Itu yang Kayla rasakan setiap hari, ia selalu sarapan sendiri, ia juga tinggal dirumah ini hanya dengan Bi Min, dan Pak wawan, kedua orang tuanya memutuskan untuk menetap di Singapura.

Kayla menghembuskan napasnya ia merasa sedih dan kesepian, namun sedetik kemudian ia tersenyum. Ia tidak boleh merasa sedih apalagi kesepian. Semua ini adalah keputusannya, bersekolah dan tinggal di Indonesia, jadi ia harus menerima segala konsekuensi yang ia rasakan.

Kayla meminum segelas susu yang sudah bi Min siapakan seperti biasa, ia meminumnya sampai habis, kemudian bergegas berangkat sekolah tanpa memakan sandwich yang sudah Bi Min siapkan juga.

Kayla menghampiri pak Wawan yang sudah siap di samping mobil Fortuner berwarna putih nya.

"Pagi pak" sapa Kayla ramah.

"Pagi Non" balas pak Wawan sambil membukakan pintu untuk Kayla.

"Makasih pak" ucap Kayla sebelum memasuki mobil.

Pak Wawan pun melajukan mobilnya, membelah jalanan kota Jakarta yang padat, butuh waktu sepuluh menit lebih lama dari biasanya untuk sampai di sekolah, karena jalanan begitu ramai dan menyebabkan macet, untung saja Kayla tidak sampai telat.

"Makasih pak, oh iya nanti jemput nya tunggu aku telfon rumah ya" pesan Kayla sebelum turun dari mobilnya, ketika sudah sampai di gerbang sekolahan.

"Siap non" sahut Pak Wawan.

Kayla berjalan menuju mading sekolah untung melihat ruang kelas baru nya di kelas 11. Keadaan sekolah sudah ramai, Kayla berjalan juga sambil mengedarkan pandangannya untuk mencari tahu apakah ke tiga sahabatnya sudah berangkat atau belum.

Kayla sampai di depan mading dia harus sedikit berdesakan dengan beberapa siswa yang juga mencari nama mereka di cantumkan di kelas mana.

Kayla mencoba menyusuri ratusan daftar nama yang ter tulis dengan jeli, hingga ia menemukan namanya ada di kelas 11-2.

Kayla menghembuskan nafasnya lega karena ia tidak turun nomor kelas, Berarti usaha belajar nya berhasil untuk menjaga nomor kelasnya.

Di SMA Galanggang peraturan nya memang seperti itu, siswa yang mengisi setiap kelas diurustkan sesuai kemampuan otak masing masing, yang jenius dengan yang jenius, yang pintar dengan yang pintar, hingga urutan seterusnya.

Menurut Kayla seharusnya setiap kelas itu di oplos ada yang jenius, pintar dan biasa aja, jadi biar mereka bisa berbagi ilmu, kalau satu kelas di isi orang jenius semua pastinya hari hari nya nggak jauh jauh dari saingan dan saingan, nah kalo kelas yang sebaliknya? Yang isinya biasa biasa aja, pasti hari hari nya nggak jauh jauh juga dari kebingungan, secara nggak ada yang bisa di tanyain kalau misalnya ada tugas yang nggak bisa di mereka kerjakan, coba bayangkan!!!, eh nggak usah di bayangin sih udah nyata juga nih Sma Galanggang buktinya.

"Huft" Kayla mingibas ngibaskan tanganya di depan wajah nya, setelah keluar dari kerumunan di depan mading tadi, masih pagi pagi begini dia sudah harus berdesak-desakan dengan siswa Sma Galanggang yang jumlahnya nggak sedikit, dan bikin engap!

B.i.C.a.R.aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang