Tegang

127 14 2
                                    

Di ruangan berwarna hitam ke coklat-coklatan ini terlihat 2 keluarga tengah berkumpul. Namun seketika suasa manjadi hening. Tak ada yang berniat membuka suara satu sama lain.

"Hmm Yang mulia. Apa tidak sebaiknya kita segera membicarakan masalah pernikahan anak-anak kita sekarang." ujar Nanee membuka percakapan.

"Ratu Nanee, benar. Kita harus segera membicarakan ini. Dan memang itu bukan tujuan kita datang kemari." sambung Junmi, Ratu dari kerajaan Sold Work. Yang akan menjadi besan nya nanti.

(sumpah Author gak bisa mikir nama kerajaan lain. Jadi ya udah lah.)

"Kalian benar. Kalau begitu kita mulai saja sekarang." ujar Raja Sehun, Suami dari Ratu Jungmi.

"Oh ya, sebelum kita membicarakan masalah pernikahan dan pertunangan. Bisa kah aku melihat calon menantu ku dulu? Aku ingin sekali melihatnya. Kalian tak lupa mengajak nya kemarikan?" tutur Namjoon kepada Jungmi dan Sehun.

"Tentu saja. Ini kan pernikahan nya." ucap Sehun.

"Baiklah. Kalau begitu, dimana dia?" Nanee menatap sekeliling. Ia mencari keberadaan sang Menantu, ah larat. Calon menantu maksudnya.

"Tadi dia bilang dia akan berjalan-jalan melihat-lihat istana. Tunggu sebentar akan aku panggilkan." Jungmi pun berdiri dari duduknya untuk mencari Sang Putri.

"Baiklah. Kalau begitu aku pun akan memanggilkan Taehyung dulu." Nanee pun ikut berdiri dan untuk menyusul Taehyung.

***

*Jungmi Pov*

Aku berjalan melewati lorong-lorong istana ini seorang diri. Banyak sekali pelayan dan prajurit yang berlalu lalang. Tapi mereka menyempatkan diri untuk berdiri dan memberi hormat kepadaku.

Sudah biasa aku menanggapi yang seperti ini. Karena di istana ku juga mereka memperlakukan ku seperti ini.

Aku melihat gadis cantik mengunakan gaun berwarna Pink tengah duduk dengan tatapan kosong di sebuah bangku taman istana. Ya, dia adalah putri ku satu-satunya. Dia lah yang akan aku jodohkan dengan pangeran dari kerajaan ini.

Aku mendatanginya dan ikut duduk disampingnya. Mencoba mengetahui apa yang membuatnya melamun sendirian disini.

"Taekie." panggil ku. Dirinya menoleh lirih kepada ku. Aku dapat melihat mata nya yang sembab. Apakah dia habis menangis lagi? Dengan cepat aku memeluk tubuh nya. Aku tau apa yang dirinya rasakan saat ini. Aku pernah sepertinya dulu. Dan jangan lupa dia putri ku. Batin kali menyatu. Kepedihannya dapat ku rasakan meskipun dia tak mengatakan nya padaku.

"Ibunda, apakah ini harus aku lakukan? A-aku sungguh tak ingin menikah dengan pria lain selain Zeyu, Ibunda." dapat ku rasakan dia menangis didadaku. Karena itu mengenai gaun yang aku kenakan. Aku merasakan nya.

"Maafkan Ibunda, Sayang. Ibunda tak dapat berbuat apa pun. Ibunda tau kau sangat mencintainya. Tapi kita bisa apa. Kau tau kan Ayah mu itu sangat membenci Ayahnya Zeyu dan bahkan kerajaan mereka selalu saja bertengkar dan berperang sejak beribu-ribu tahun yang lalu." ujar ku pelan. Taekie mengangguk. Aku sering menceritakan ini kepadanya.

"Tapi aku tak mengenali pria yang akan menjadi suami ku nantinya, Ibunda." lirihnya. Aku melepas pelukan ku dan menatap manik nya dalam. Menyalurkan kekutan kepadanya.

"Sering berjalan nya waktu kau pasti akan mengenalnya, Taekie." ucap ku seraya tersenyum manis kepadanya.

*end Junmi pov*
*Author pov*

Taekie membalas senyuman manis sang Ibunda. "Baiklah, aku akan melakukan ini untuk Ibunda dan Ayahanda." ujar Taekie dan dengan cepat ia mengusap air matanya kasar.

Vampir [TaeSana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang