Hari ini, suasana di kota Seoul cukup dingin. Seorang gadis mengunakan jaket tebal dengan ramput panjang yang dibiarkan terurai pun datang kesebuah cafe dengan tergesa-gesa.
Nafasnya memburu, sangat cepat. Hingga dirinya berdiri diambang pintu. Ia melihat seseorang tengah melambaikan tangan kepadanya. Ia tersenyum, tentu saja. Karena itu orang yang akan iya temui saat ini.
"Maaf, menunggu lama." ujar nya lalu duduk dihadapan orang yang terngah tersenyum manis kepadanya.
"Tak apa, aku pun baru menunggu 3 menit." ujarnya.
"Oh ya, Sana. Ada apa kau memanggilku kesini?" tanya nya dengan melepas jaket rebal miliknya dan meletakan nya di samping kursinya.
"Ah, jadi begini Taekie-ah. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." ujar Sana, membuat Taekie menatap dirinya, bingung.
"Katakan saja." ucap Taekie dengan melipat kedua tangan nya di atas meja.
'Bagaimana ini? Apa aku harus jujur kepadanya. Ah tidak mungkin Sana. Dia sahabatnya. Mana mungkin rela dia melihat sahabatnya tersakiti karena ku. Aku rasa aku harus berbohong kepadanya. Maafkan aku, Taekie.' batin Sana.
"Taekie. Kau kan sahabat dekatnya Taehyung. Jadi ... Jadi aku ingin meminta bantuanmu. U-untuk membuat ku dan Taehyung secepatnya berpacaran." Taekie nampak mengerutkan dahinya. Tapi ketika ia mendengar kalimat terakhir yang gafis itu katakan. Ia langsung tersenyum manis mendengarnya.
"Apa kau mulai menyukai Taehyung, Sana." goda Taekie. Sana memalingkan wajahnya karena malu.
"Akh ... A-aku rasa begitu." Ujar Sana gemetar. Pasalnya semua yang ia katakan saat ini adalah kebohongan semata. Ya kebohongan. Sana mengatakan kalau dia menyukai Taehyung adalah kebohongan. Karena ia tak ingin kalah taruhan dari manusia bergigi kelinci itu. Ya siapa lagi jika bukan, Jeon Jungkook.
"Eumm baiklah. Besok aku akan mengajak dia kemari untuk menemuimu. Bagaimana?" tawar Taekie. Sana spontan langsung menatapnya horor.
"Eh kenapa kau menatapku seperti itu, eoh? Apa ada yang salah." ucap Taekie yang merasa tak nyaman akan tatapan tajam dari Sana.
"Taekie. Bisakah kau mengajak nya sekarang saja? Atau setidaknya. Sore ini bagaimana? Karena aku sangat ingin sekali bertemu dengan nya." rengek Sana, membuat Taekie yang melihatnya ikut gemas.
"Hahah ... Sudah tidak sabar ya rupanya. Baiklah aku akan usahakan untuk bertemu dan mengajaknya kemari sore ini. Bagaimana? Kau senang." Sana mengangguk mengiyakan.
"Tapi ... Jangan sampai telat. Sebelum matahari terbenam aku ingin Taehyung sudah menjadi pacarku." ujar Sana yang mendapatkan anggukan dari Taekie.
"Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu ya. Sudah ada janji soalnya." pamit Taekie lalu memakai kembali jaket yanh ia kenakan.
"Eoh, kenapa buru-buru sekali. Setidaknya makan atau minun dulu kek." tawar Sana.
"Maaf, Sana. Aku sedang terburu-buru. Kekasih ku sudah menunggu." Sana hanya menangguk lucu sebagai jawaban.
"Eumm baiklah. Hati-hati." Taekie tersenyum ramah lalu pergi dari cafe tersebut.
***
"Apa kau gila!!! Bagaimana bisa aku pergi menemui Sana sekarang? Ayah ku saja bahkan tak mengizinkan aku keluar istana saat ini." seorang pria dengan tubuh tegak tengah marah kepada seorang gadis manis yang kini tengah duduk manis dikamarnya.
"Masalah itu kau tak perlu khawatir. Aku yang akan berbicara kepada Raha Namjoon nanti. Ku yakin dia akan mendengarkan ku." Taekie, gadis ini tengah membujuk pria tampan bernama lengkap Kim Taehyung ini agar mau menemui gadis yang Taehyung sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampir [TaeSana]
RandomApa kah bisa aku mendapatkan mu sepenuhnya? Menjadikan mu milik ku? Pendamping hidupku? Aku akan melakukan apa pun demi bisa mendapatkan mu. ~KTH