SENYUM BARU #2

21 3 0
                                    

Beberapa hari setelahnya di sekolah gadis itu makin mendekati ku—ah feeling saja. Akan tetapi ketika aku dekat dengannya hatiku berdegup cukup kencang bahkan lama.
"Ari ngapain?" tanya nya tak enak hati.

"Ya gpp cuma pengen ngobrol aja sama orang aneh"

"Parah banget ngatain gue begitu lo"

"Kemarin aku kamu nyinyi sekarang lo gue lagi?" kata ku sambil mengangkat kedua alis.

"Wkwk"

"Kemarin obat apa yang lo minum?"

"Gini gue kan orangnya ga bisa diem suka lompat-lompat, itu obat biar gue ngga lompat-lompat lagi"

"Lo autis?"

"Hahaha ya ngga la"

"Itu ko minum obat segala"

"Reaksi otak sama pikiran aku juga kadang ga seimbang makanya kalo ketawa suka guling-guling"

"Gila aja yang kaya minggu sebelumnya kan? liat Agi kepleset bungkusan basreng aja ngakak ampe segitunya" ku akui aku mulai sok tahu.

"Punya masalah dengan mental mba?"

"Sotoy, gini-gini juga penulis lho Ari"

"HAH SERIUS???!!!" tiba-tiba aku tertawa keras mendengarnya—lagian juga benar sih orang yang pendapatnya aneh biasanya punya kesempatan jadi seorang penulis.

"Apanya yang lucu coba"

"Hmm gak jadi deh.. ternyata bener ya, dibalik kekurangan seseorang satu orang ada seribu kelebihan yang dimilikinya
-FilosofiAri eakk wkwk"

"Nama kamu juga Ari kenapa bagus banget lagi"

"Dari dulu"

"Arti dari kata Filosofi itu maksudnya apa sih Ari?" Leo mengangkat alisnya.

"Nanti ada masanya ko gue bakal kasih tau ke lo, tunggu aja"

"Mau sampe kapan?"

"Tunggu sampe lo kenal jati diri gue" setelah mengucapkannya aku langsung pergi tanpa pamit ke kantin.

"Jati diri? apaan si. cowok-cowok membuat aku tidak mengerti sama sekali deh
tapi masih penasaran lagi"

"Hai Leo" dengarku tentang seorang teman Leo, namanya gema datang dengan kakak kembaran nya, gemi—sebenarnya aku belum ke kantin dari balik dinding di depan kelas aku berdiri, diam, lalu memasang telinga tajam ku.

"Iya, eh gema kenapa?"

"Aku mau kenalin kembaran aku, gemi, gemi kamu salam"

"Gemi" dengan ogah-ogahan sambil memberikan tatapan pertama yang sinis.

"Leo (langsung sinis aje ke gue)" haha ku tahu Leo, dari tampangnya dia sudah tidak suka dengan kehadiran gadis itu

"Muka lo sinis deh"

"Bukannya lo yang sinisin gue?"

"Iya udah lah lagi males ribut gue, gema jagain tuh kembaran lo takut makan orang..haha byee" Leo pergi sambil tertawa memerkik, aku baru ingin mengagetkan nya gema—teman Leo, malah memanggil ku.

"Hai kak Ari!"

"(Astaga!! ganteng banget gila dia anak kelas mana ini)"

"Mhh...Ari teman sebangku Leo"

"Kenapa kak?"

"Jawaban dari pertanyaan kakakmu, saya pergi bye."

"Iya kak"

ARI, HATI, DAN FILOSOFI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang