Pagi mulai tampak dari jendela kaca, mataku tersorot langit-langit nan menawan dengan lukisan awan di langit. aku pun tak sengaja bangun ternyata baru pukul 6 setengah. Hari ini diriku sangat bersemangat karena hari ini akan ku dapatkan kelas baru, teman baru, dan pacar baru—bercanda maksudnya hari baru.
Aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ku akui aku adalah laki-laki sederhana, polos, dan tidak menyisiri rambut berlebihan. Jadi semua orang memandang ku begundal lusuh, kulit ku juga tidak terlalu putih atau bahkan terlalu coklat, sawo matang yang sederhana saja.
Setelah nya aku bergegas melihat dari atas balkon dia punya firasat baik hari ini, sesegera abang memanggil ku untuk sarapan.
"Woy turun sarapan""Iya" aku segera menuruni tangga nya.
"Mau nasi atau roti"
"Nasi aja nanti roti buat bekal"
"Bunda mana bang?" tanya ku ke abang.
"Masih tidur, semalem nangis lagi"
"Hah? kenapa emang nya?" sembari mengambil lauk untuk piringku.
"Gpp"
"Oh yaudah." aku sebenarnya sangat ingin banyak bertanya tapi apalah—mulutku di keluarga ini seperti dikunci rapat-rapat.
"Iya" aku makan dengan singgasana santai, beberapa menit berlalu. aku ingin pamit ke bunda tapi, ya bunda sedang dalam mood tidak baik jadi ku bilang saja ke abang nanti abang yang menyampaikan nya ke bunda.
"Bang Ari berangkat ya, nanti bilang ke bunda doain Ari supaya lancar" ucapku lembut nya sembari melambaikan tangan."Lo naik apa Ri?"
"Naek angkot bareng-bareng"
"Ya udah hati-hati"
"Yoo"
"Bye"
****"Woy bro" seperti ada yang meneriakiku, ah ternyata mereka Langit, Bumi, juga Angkasa.
"Skuy?"
"Lanjutkan"
"Bismillah!"
"Op bang" Langit memberhentikan angkot yang akan kami naiki.
"Gimana Ri?"
"Apanya?"
"Pagi lo gimana ini bahagia ngga?"
"Males gue bahasnya"
"Oh iya gue paham, kenapa lagi bunda lo?"
"Semalem nangis lagi."
"Lo yang sabar ya, yang kuat"
"Iya kita semua ada ko saat lo butuh, yang kuat dong masa jadi sad boy"
"Apaan si"
"Iya udah."
"Bang kiri.."
"Makasih ya" aku dikagetkan oleh gadis yang diantar ayahnya.
"Bye pa" gadis itu berjalan didampingi temannya di depan kami, kulihat dengan detail wah ternyata dia yang ku temui di pameran aku harus menghampiri nya—batinku, aku menyuruh yang lain untuk jalan berduluan.
"Eh.." aku menepuk pundaknya.
"Siapa? aku?"
"Iya, lo yang kemarin di pameran kan?"
"Oh iya iya inget, jadi itu kamu..hm murid baru ya" dia memandangi seragam ku karena warnanya masih terlihat cerah.
"Iya"
"Nam.." belum selesai dia bicara tiba-tiba ada seorang cowok memeluknya dari belakang lalu menutup mata nya.
"Ih ini siapa?—baa, haha" aku risih jika cowok itu memeluk nya, ah entah mengapa itu terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARI, HATI, DAN FILOSOFI
FantasyCerita awal: Leo & Aquarius Ini cerita ku tentang singa cantik yang aku temui. Pameran buku di kota pada setiap minggunya di adakan sama, aku pergi ke sana bersama bunda. saat memilih milih dia berebut buku 'asal kau tahu' dengan gadis yang memegan...