Btw ga ada prolog - prolog. Langsung aja baca story nyaa
___________
Sinar surya menyelinap masuk lewat celah jendela kamar seorang perempuan. Karena silaunya membuat mata sosok perempuan yang sedang terlelap tidur jadi terbangun."DELORAAA" teriak perempuan dari arah dapur yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
Delora, Delora Astra Wijaya nama perempuan yang baru saja bangun dari tidurnya.
"Iya Bun" ucap perempuan dari balik pintu kamarnya dengan penampilan khas bangun tidurnya.
"Ya ampun kamu belum siap siap hah?" tanya Bunda kesal
"Baru juga jam lima Bun"
" Jam lima dari Hongkong, sekarang tuh jam setengah tujuh LORAA" ucap Bella sang Bunda dengan tangan menunjuk jam di dinding ruang keluarganya
"Tapi jam di kamar Lora jam lima Bun" ucap Lora dengan polosnya
"Jam di kamar kamu kan abis bater... " ucapan sang bunda terpotong, karena anak gadisnya berlari rusuh pergi masuk ke kamar mandi.
"argh...fuck bnget, kenapa gua lupa bahwa jam di kamar mati" gerutu Delora yang baru saja keluar dari kamar mandi
Ia cepat cepat memakai seragam sekolah dan untungnya buku pelajaran hari ini sudah di jadwal dari tadi malam. Ia segera turun ke lantai bawah dan mengambil sandwich buatan Bundanya ke dalam Tupperware.
"Bun, Lora bawa aja ya ke sekolah sandwichnya" teriak Lora
"Ya udah, lain kali pasang alarm di hp kamu" ucap Bunda yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Ya udah hari ini Lora bawa motor sendiri ya Bun? Kalau di anterin Pak Surya pake mobil pasti macet Bun" ucap Lora berlari mengambil kunci motornya dengan tergesa gesa.
"Iya boleh, tapi hati - hati" teriak Bunda dari dapur, karena anak gadisnya sudah menuju garasi.
"Bye Bunda" teriak Lora melambaikan tangannya.
"Bye"
Butuh waktu 10 menit untuk Lora bisa sampai di sekolahnya. Jarak dari rumah ke sekolah memang cukup jauh, tapi Lora menancapkan gas nya agar tidak telat, karena hari ini hari Senin. Taukan hari Senin?
Ia memparkirkan motornya, lalu merogoh sesuatu di dalam tasnya. Tapi, benda itu mendadak hilang.
"Anjir topi gua ga ada" gerutunya dalam hati
"Mampus pasti bakal kena hukuman" ucapnya dengan tangan memukul keningnya sendiri.
Ia segera naik ke lantai dua dimana kelasnya berada XI IPA 1. Ia berharap temennya ada yang bawa topi dua atau ada yang sakit dan topinya bisa ia pinjem. Tapi nihil. Semua teman temannya sudah tidak ada dan sudah berdiri menyesuaikan dirinya masing masing di lapangan.
"mampus" ucapnya pasrah keluar kelas.
Ia berjalan melalui koridor menuju lapangan dengan kepala tertunduk dan sangat lesu.Ketika ia jalan tertunduk ia menemukan sebuah topi di ujung sepatunya, hampir terinjak. Ia langsung mengambil topi tersebut dan melihat ke berbagai arah dan tidak ada orang di sana.
"Anjir rezeki anak sholeh, gua ga akan kena hukuman kalau nemu topi gini" ucapnya dengan wajah ceria berlari menuju lapangan menyusul teman-temanya.
Sorry ini first time gua nulis cerita, I hope you like and enjoy ~
KAMU SEDANG MEMBACA
One Only You
Teen Fiction"Ga usah lo ngatur gua dan gua ga akan ngatur lo. Gua ga peduli lo mau jalan atau temenan sama siapa pun, karena gua tau, pasti di hati lu 'you are the one only' buat gua" - Alzayneo "Yes, because I want you to the bone" - Delora