Chapter 18

273 45 4
                                    

Keeseokan harinya di SMA Cheonmyeong...
Karena kelas 2-3 waktunya BP, Jihyo-ssaem memanggil satu persatu siswa untuk ke ruang BP. Dimulai dari Myungho.

"Adakah sesuatu yg mengusikmu atau membuatmu cemas?" tanya Jihyo-ssaem pada Myungho.

"Saya punya banyak kecemasan. Saya meningkatkan nilai saya dan mengejar ketertinggalan pelajaran. Tapi saya suka ini. Sebelumnya, saya bahkan tidak bisa mencemaskan ini." kata Myungho.

"Baguslah." Jihyo-ssaem lega.

"Terimakasih ssaem sudah memperhatikan saya. Tapi kini, ssaem gak usah khawatir lagi. Saya sungguh baik-baik saja." kata Myungho.

"Ooohh..Baiklah. Ya sudah, mari kita selesaikan sesi ini. Saat kembali ke kelas, kamu beritahu teman-temanmu untuk ke ruang BP sesuai urutan di kertas ini." Jihyo-ssaem memberikan selembar kertas pada Myungho.

"Iya, ssaem." kata Myungho.

Pada kertas daftar konseling siswa, nama Jeon Wonwoo ditaruh di urutan terakhir.

"BTW. Kamu bilang kamu memberitahu Wonwoo soal Seoji, kan?" kata Jihyo-ssaem.

"Iya, ssaem." kata Myungho.

"Saat Wonwoo mendengar kalau Seoji adalah pengacaranya Junhui, apakah dia mengatakan hal lain?" kata Jihyo-ssaem membuat Myungho terdiam sejenak.

"Hal lain? Tidak, ssaem." kata Myungho.

"Oh, ya sudah kalau tidak ada. Lupakan saja." kata Jihyo-ssaem.

"Baiklah, terima kasih, ssaem. Saya akan memberitahukan ini kepada teman-teman saya." Myungho membungkuk dan keluar dari ruang BP.

Saat keluar dari ruang BP, Myungo bertemu dengan Woozi tepat di depan ruang BP persis.

"Kamu mau konseling duluan?" kata Myungho.

"Iya. Kamu udah selesai?" kata Woozi.

"Udah. Tidak banyak yg harus dibicarakan. Tampaknya Jihyo-ssaem masih mencemaskanku. Tapi sekarang, aku sungguh baik-baik saja kok. Oh, iya. Terima kasih sudah membantuku mempersiapkan UTS. Aku akan mentraktirmu lain kali. Meski bukan sesuatu yg mahal." kata Myungho.

"Hhmm..boleh boleh boleh." kata Woozi.

Myungho pun pergi meninggalkan Woozi dan Woozi masuk ke ruang BP.

"Ssaem. Myungho kok agak berubah, ya?" kata Woozi merasa aneh dengan Myungho.

"Sepertinya begitu. Ssaem lega kini dia lebih bahagia tapi tetap terasa aneh karena dia mendadak berubah." kata Jihyo-ssaem.

"Karena DK sudah gak ada kali ya. Oh iya. Ssaem jadi menemui DK kan waktu itu?" kata Woozi.

"Iya. Ssaem sudah ngobrol sama dia, tapi ternyata.... orang yg menyuruh Kang Soyoung melakukan itu...adalah Wonwoo." kata Jihyo-ssaem.

"What? Wonwoo?" Woozi terkejut.

"Iya. Dia juga meminta Myungho agar tidak memikirkan DK lagi. Ssaem rasa Wonwoo sedang mengadu domba mereka. Ssaem harus mencari tau apa alasan dia melakukan itu." kata Jihyo-ssaem.

"Caranya?" kata Woozi.

"Maka dari itu ssaem akan berbicaranya melalui sesi konseling hari ini." kata Jihyo-ssaem.

"Woh...BTW, ssaem. Apakah anda tau? Ssaem juga agak berubah loh." goda Woozi.

"Ah, masa?" kata Jihyo-ssaem tidak yakin.

"Tapi gakpapa kok. Dulu ssaem selalu bilang Meski untuk kebaikan, ssaem tidak akan pernah memakai konseling untuk menggali informasi. Kyk gitu." kata Woozi meniru Jihyo-ssaem yg dulu.

CLASS OF LIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang