Bab 3|| Genggaman

404 39 6
                                    

Happy reading

'Cuma ada dua pilihan Iya atau Iya'
Julian pergi ke arah mading di aula meninggalkannya berdiam sendiri dengan fikirannya

'iiih nyebelin banget sih jadi cowo'
ucap kesal batin Adzwa

'gw gakuat deh kalau ngejer dia, tapi gpp, awal yang buruk akan berakhir dengan baik dan happy ending'

Adzwa tersenyum picik seperti sedang memikirkan suatu rencana yang sudah ada difikirannya

Julian berbalik melihat Adzwa yang masih senyum senyum sendiri

'sini'
Julian kembali melihat ke arah mading

'itu apa kak'

'kotak amal'
Julian tersenyum kecil, sudah jelas jelas mading masih saja dipertanyakan

Kadang seseorang bertanya bukan berarti tidak mendengar tetapi sekedar untuk memastikan atau basa-basu

Adzwa hanya bengong melihat keajaiban dunia ini, Julian tersenyum?, matilah sudah jantungnya tidak aman

'dia senyum? dia beda banget kalau senyum gantengnya bisa nambah berkali kali lipat yatuhan, ini manusia atau bukan'
u

cap batin Adzwa melihat senyum tipis Julian yang matanya ikut menyipit setiap kali ia tersenyum

'aduh jantung gw, jangan salting please'

Adzwa mengepal erat kedua tangannya, memejamkan mata menahan rasa dirinya ingin loncat dan salto, pipinya memerah menahan sebisa mungkin untuk tidak gugup

Kebiasaan cewe kalau lagi deketan sama cowo yang dy suka begini ni

'k-ak Julian barusan..?'
ia berusaha menyembunyikan rasa saltingnya, harus bisa tampil elegan walaupun sedikit dan itu susah baginya

Julian tidak menanggapi pertanyaan Adzwa, ia bergeser ke arah lain

'dih, di tanya malah pergi, gini nih orang cuek emang frekuensi antena-nya suka berubah kek bunglon, gw ga ngelawak dia bisa ketawa, emang bener-bener aneh'

'eh kalau dia bisa ketawa tanpa gw ngelawak, berarti dia bisa cinta sama gw tanpa gw harus nunjukin kalau gw suka sama dia, anjay bisa juga tuh'

Adzwa berbicara pelan sembari berjalan mengikuti langkah kaki Julian pipinya terus mengembangkan senyuman disana

Julian menghentikan langkah kakinya, meraih ponsel di saku celana, ia mulai memainkan jarinya di ponsel

'kamu bisa ke kantor sekarang, temuin Astra dan minta tolong dia untuk lanjut jelasin ruangan apa aja yg ada di kantor ini'
  Julian meletakkan hp ke saku celananya kembali

'kak Julian mau kemana?'

'rapat'

'nanti kabari jika sudah dijelaskan'
Julian beranjak pergi meninggalkan Adzwa namun langkahnya terhenti

't-tap' -Adzwa

'oh ya Astra udah saya kabarin, jadi kamu langsung temui saja, gak ada tapi,, tapi'

Because You {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang