Hari ini adalah hari keempatku di Jepang. Hari pertama dan keduaku di Jepang ku habiskan dengan nonton konser, sebuah pengalaman yang tak pernah kulupakan di hidupku. Sedangkan hari ketiga, cuma kugunakan untuk rebahan dan bermalas-malasan di apartemen kakak. Karena selama tiga hari di Jepang aku belum menikmati liburan yang sesungguhnya, hari ini aku memutuskan untuk pergi ke Akihabara untuk liburan.
Untuk yang belum tahu Akihabara itu daerah apa, Akihabara itu adalah sebuah distrik game dan anime di Jepang. Selain kpopers, aku ini juga suka anime. Jadi, di akihabara ini aku manfaatkan untuk membeli merchandise anime dan bermain game sepuas hati.
.
Aku kembali menemukannya, menemukan sosok itu lagi. Sosok mirip Kim Taehyung yang aku lihat di venue konser waktu itu. Ia sedang asyik bermain game di game station. Aku yakin dia itu sosok yang sama dengan yang kemarin. Aku hafal betul dengan coat panjang coklat yang ia kenakan.
Perlahan aku memberanikan diri untuk mendekatinya. Lagi-lagi ini ku lakukan untuk memuaskan rasa penasaranku.
Aku mendekat, dekat, dan semakin dekat. Kini aku sudah berdiri tepat di belakangnya, sangat dekat. Kalau aku mau, aku bisa menepuk pundaknya sekarang. Tapi aku takut dan aku juga ingin menghargai privasinya..
"Mmm.. mmm.."rasanya aku ingin membuka mulutku untuk memanggilnya. Tapi aku tak bisa, aku tak mampu. Seperti ada hal yang mencegahku untuk membuka mulut.
Tiba-tiba sosok itu berbalik ke arahku. Karena aku berdiri tepat di belakangnya, otomatis dia menabrakku dan aku terjatuh.
"Eh, gomenmasai. (Maafkan aku)."ia menjulurkan tangannya kepadaku. Akupun menerima uluran tangannya, dia membantuku untuk bangun.
"Mmm, Nihonjin desuka? (Kamu orang jepang?)"tanyanya padaku.
Karena dia berbicara kepadaku dengan Bahasa Jepang, jadi aku harus menghormatinya dengan membalas pertanyaan dengan Bahasa Jepang juga.
Seperti yang kalian tahu, sebagai penggemar anime pasti bisa Bahasa Jepang meskipun sedikit. Sama sepertiku."Iie. Indonesia-jin desu. (Tidak. Aku orang Indonesia.)"balasku.
Aku teringat sesuatu, sepertinya tadi aku memakai kaca mata. Tapi sekarang dimana kaca mataku? Karena itulah pandanganku selalu menuju ke bawah, untuk mencari kaca mataku.
"Kamu cari apa?"tanyanya.
Aku menjawab lirih, "Aku sedang mencari kaca mataku. Sepertinya terjatuh saat aku jatuh tadi."
"Aaa, kaca mata ya? Sebentar." Karena jarak kami yang terlalu dekat, refleks ia mundur sedikit agar mendapat sedikit ruang untuk mencari kaca mataku.
Krakkk... sepertinya ia menginjak sesuatu saat mundur tadi.
"Astaga...." benar saja, dia menginjak kaca mataku. Bagaimana ini? Aku ini punya minus, meski sedikit tapi kaca mata inilah yang membantuku untuk melihat dengan jelas.
"Gomenmasai, gomenmasai."ia meminta maaf sampai membungkuk berulang kali kepadaku.
"Nanti aku akan mengganti kaca matamu. Atau sekarang saja?"
"Ahh, tidak usah. Tak apa."kataku.
"Tidak. Ayo kita pergi ke toko kaca mata!" Dia menarik tanganku dan mengajakku pergi dari game station.
***
"Nah, pilihlah kaca mata mana yang kau suka. Tapi sesuaikan dengan minusmu."Aku hanya mengangguk dan segera memilih kaca mata yang di display di toko itu. Tapi aku bingung, semua kaca matanya bagus. Dan yang di display di situ adalah produk kaca mata dengan kualitas terbaik yang mereka punya jadi pasti harganya mahal.
"Boleh minta yang tidak di display? Yang murah saja."pintaku.
"Eh, kok yang murah?"tanya orang membawaku ke sini tadi.
"Kalau terlalu mahal, aku tak akan sanggup membayarnya."
"Siapa yang memintamu untuk membayar ini? Sudah, pilih yang disini saja."
Ya sudah, apa boleh buat. Akhirnya aku memilih kaca mata yang di display saja. Aku memilih frame berwarna emas dengan gagang kaca mata dengan warna sama tetapi ada warna hitam sedikit. Aku suka karena kaca mata itu tampak elegan di antara kaca mata yang lain.
"Minusku 1.5"kataku pada penjualnya.
"Baik, tunggu sebentar ya. Saya buatkan suratnya dulu."petugas itu langsung masuk untuk membuatkan surat pengambilan kaca mataku.
Aku memandangi sekeliling optik itu. Optiknya besar dan indah, jelas ini optik mahal. Tapi, apa boleh buat dia yang mengajakku. Jadi ini bukan salahku kalau harga kaca matanya mahal.
.
"Mau beli softlens?"tanyanya dan aku menggeleng untuk menjawabnya.
"Kenapa?"dia tanya lagi.
"Aku tak tahu cara pakainya."jawabku pelan.
"Belilah, nanti aku akan membantumu memakaikannya."
Aku hanya diam. Maksudnya dia apa? Masa dia mau membantuku memakaikan softlens itu ke mataku? Apa dia gila?Dia terus menerus memaksaku untuk membeli softlens juga. Ya, akhirnya aku menuruti permintaannya. Aku memilih softlens berwarna abu-abu dengan minus yang sama dengan kaca mataku.
.
"Ini surat kaca mata dan softlensnya. Karena anda memilih jenis pelayanan kilat, ini akan jadi besok sore."kata sang penjual.
"Baik. Kami akan mengambilnya besok sore."ia mengambil surat itu dari penjualnya dan memasukkan surat itu ke dalam dompet. Lhah, kan harusnya surat itu yang bawa aku, toh aku juga yang akan mengambil kesini.
Usai dari optik itu, ia mengajakku jalan-jalan di sekitar Akihabara. Tiba-tiba ia meminta ID Line ku dan aku dengan mudah memberikannya. Aku tak tahu aku ini bodoh atau apa. Dengan mudahnya aku memberikan ID Line ku kepada orang yang baru ku kenal. Tapi, itu terjadi secara spontan. Entahlah, apa mungkin aku saking gembiranya bisa menemukannya setelah kejar-kejaran setelah konser kemarin? Jadinya bisa dengan mudah aku menaruh rasa percaya pada orang ini.
Di tengah jalan ia berhenti dan berkata, "Aku janji, kalau kita bertemu lagi, aku akan mengajakmu ke tempat yang lebih indah dari ini. Atau kita akan melakukan hal yang lebih seru dari ini?"
Spontan aku menjawab, "Apakah mungkin kita akan bertemu lagi setelah ini?"
Dia menjawab dengan percaya diri penuh, "Kamu tak ingat kalau aku punya surat pengambilan kaca mata tadi? Oh ya, aku juga sudah punya ID Linemu. Anggap saja kalau keduanya adalah sebuah jaminan." Dia berhenti sebentar dan tersenyum.
"Jaminan? Jaminan untuk apa?"tanyaku polos.
"Jaminan bahwa kita akan bertemu lagi."jawabnya dengan tegas.
***
Cielaahh, ada yang main jamin-jaminan nih.Kuyy kepoin kelanjutannya kuyy!
.
.
.
Jan lupa votementnya gengs..Tengkyuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You
Teen FictionKim Taehyung, meski banyak orang bilang kalau pertemuan denganmu itu hanyalah sebuah kehaluan belaka dan sebuah ketidakmungkinan untukku. Tapi nyatanya, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin bukan? *A stories are written by @Maaliyya ft @MayuID...