"hai kak.."sapa Candra
"Aku datang..aku merindukanmu..Tepat 6 tahun yang lalu kamu meninggalkanku.."Gumam Candra,air matanya mengalir..menatap tempat peristirahatan terakhir orang yg paling disayanginya
" susah melupakanmu,kak...Dendamku masih selalu ada dihatiku,keinginanku bertemu dengan pembunuh itu kak.."Jelas Candra,seketika tangisnya pecah mengingat kejadian 6 tahun yang lalu..
Aku pamit,nanti aku akan berkunjung lagi"Pamit Candra,perlahan meninggalkan tempat itu...
***
"Maafkan aku...ini akan sedikit lama"Kata Candra merasa bersalah kepada sosok dihadapannya,Candra hanya bisa tertunduk
"Sampai kapan kamu akan menyiksa dirimu sendiri??Ini sudah 6 tahun berlalu,Candra!"Seru dirinya dengan suara pelan tapi agak marah
"Dia orang yang sangat kucintai,kak...Mana mungkin aku melupakannya begitu saja.."Kata Candra melemah,tidak berdaya
"Hah...akan kita coba lagi minggu depan...Jangan lupa minum obat yang kuresepkan!"Kata dirinya mengingatkan,menulis resep obat baru lalu memberikan itu kepada Candra
Candra berdiri,membungkuk berterima kasih dan berlalu pergi...Keluar dari ruangan itu,berjalan seperti orang tidak berdaya..Handphonenya bordering,papa menelepon..Candra hanya membuang napas kasar,menggeser tombol hijau dilayarnya
"Halo pa"
"Datanglah kekantor papa.."
"Baiklah pa,Tapi ada urusan apa memanggilku kesana?"
"Intinya kamu kesini dulu..Kalau begitu papa tutup teleponnya"
Tut..tut...tut...
Candra memasukkan kembali handphonenya,berjalan keluar rumah sakit.. disadari seseorang melintas disampingnya membuat Candra terkejut melihat sosok itu..Rajendra,dia berjalan menuju ruangan yang tadi Candra kunjungi membuat Candra berhenti,membalikkan badannya untuk melihat arah pergi sosok itu..
"apa yang dia lakukan disana??"Gumam Candra,memutar kembali badannya dan seperti biasa tidak peduli
***
Candra berjalan perlahan,membungkuk sedikit bila ada yang menyapanya di kantor papanya..Semakin mendekati ruangan papanya,Candra semakin selalu membuang napas kasar..Apa yang sekarang ingin papanya lakukan kepadanya??
Tok..tok...tok...
"Masuk!!"Perintah seseorang dari dalam yang tak lain adalah papa Candra sendiri
Candra masuk dengan langkah perlahan,berdiri kaku didepan meja papanya...
"Aku tahu papa ingin melarang perbuatanku lagi.."Ujar Candra membuat papanya menatap wajahnya dengan tatapan sendu
"Berhentilah Drasa,itu akan melukaimu semakin dalam..papa tidak mau kamu tersiksa selama ini...kita tidak bisa berbuat apa apa..tidak ada bukti kuat untuk menghukum siapapun.."Kata Papa membuat Candra membuang napas kasar lagi
"Maafkan Drasa pa..Drasa tetap tidak bias berhenti..Drasa tidak mau hidup dengan rasa bersalah terus menerus...Papa tidak perlu membantu Drasa bisa sendiri.."Jelas Candra membuat papanya hanya tertunduk..Susah membujuk anak perempuannya yang keras kepala ini..
"Baiklah..lakukan sesukamu...Papa akan memberimu waktu lagi...Tapi ingat jangan sampai kamu terluka sedikitpun dan satu lagi disaat papa bilang berhenti kamu harus benar benar berhenti tanpa bantahan!"Kata Papa tegas membuat Candra besyukur dalam hati...Melawan papanya sama halnya dengan mati tapi untuk hal ini dia harus melawan...Candra lalu mengangguk dan membungkuk untuk pamit pergi...
KAMU SEDANG MEMBACA
ERASE YOU
Teen FictionMenyukaimu dan mencintaimu adalah hal diluar dugaanku,mungkin pada akhirnya membawa luka dimana hatiku harus melupakanmu dengan paksaan yang membunuhku secara perlahan-lahan.... "Kamu tau apa yang paling kutakuti setelah ini?" "Membiarkanmu pergi da...