Matanya tetap tertuju pada laptopnya,sepulang sekolah tanpa basa basi dia langsung menuju ruangan kerjanya untuk menggali sesuatu lebih dalam lagi.Jari jarinya terus menerus mengetik,mencari yang berhubungan dengan apa yang dipikirkannnya sekarang..
Pengawal kesayangannya juga membantu sedikit..mencari apapun yang dimintanya.Pengawalnya mulai khawatir karena sedari tadi Candra belum juga bergerak dari tempatnya..
"Kak,silahkan keluar.Aku ingin sendiri!"Pinta Candra,tersenyum tipis..
"Baik Nona.Bila perlu sesuatu silahkan panggil saja..saya permisi dulu"Pengawal itu beranjak pergi,Candra memastikan dia sudah benar benar pergi
Candra bangkit,mengunci pintu ruangannya.Menuju salah satu sisi ruangannya menarik kain besar yang menutupinya sehingga menampilkan hal hal yang dicarinya bertahun-tahun..Misteri yang belum terpecahkan yang membuatnya pusing sendiri.
"PN Group...."Kata Candra,matanya memandang seluruh informasi ganjil yang ditulis dan dipajangnya tanpa sepengetahuan pengawal maupun siapapun itu.
Penglihatannya mengabur saat dirinya semakin ingin masuk kedalam misteri misteri itu.Untuk mengalihkan pikirannya sejenak Candra berjalan menuju satu ruangan yang selalu dia kunjungi setiap hari..Dadanya semakin sesak saat dirinya semakin mendekati pintu masuk ruangan tersebut...Perlahan dia membuka pintu ruangan tersebut,semerbak aroma khas Rizki tercetak jelas pada indra penciuman Candra..Menatap dan menatap setiap inci ruangan tersebut..
Barang barang dan segala hal tentang dirinya dan Rizki..
Dipojok ruangan tersebut terdapat kotak kaca yang didalamnya berisi sebuah pakaian lusuh dengan darah kering yang menempel disetiap sisi baju tersebut..Candra mengusap pelan kotak kaca itu..
"Masih sempat-sempatnya kamu bercanda kak..saat seluruh tubuhmu sudah tertusuk dan tertembak..."Memori kembali berputar di kepala Candra
Siapa yang bisa menggantikan Rizki?It is very impossible
Handphonenya berdering,dilihat nama Githa terpampang disitu..
"Ada apa?"
"Dasar pemalas.Bukankah hari ini kita ada panggilan Nona Candrasari?"
"Panggilan apa?Kurasa tidak ada,lo menghayal ya?"
"Anjir dibilang menghayal.Silahkan,hari ini panggilan khusus dari kepsek."
"Tunggu kepsek?ASTAGA GITHA GUE LUPA HARI INI ADA PANGGILAN!"Seketika Candra langsung heboh menepuk jidatnya karena lupa pertemuan pentingnya
"Makanya cepat kesini sebelum kepsek datang..Gue tutup bye!"
Candra langsung bergegas membersihkan badannya,mengganti pakaiannya dan secepatnya menuju sekolah..telat sedikit pasti kena hukum,apa lagi dia adalah pemimpin tertinggi pertama..
...
Candra secepat kilat turun dari mobil,berlari menuju ruangan untuk berkumpul..Kebetulan bertemu Rajendra yang juga baru datang..
"Matilah gue!"Gumam Candra,matanya menangkap sosok Rajendra yang mendekat kepadanya
"Lo juga baru datang?"Tanya Rajendra,Tidak tahu kenapa Candra kaget
"Ehh ehh iya nih.."Jawab Candra,tersenyum kikuk..
Saat memasuki ruangan yang lumayan sempit dirinya dan Rajendra berjalan beriringan,basa-basi sedikit..Dilihat belum banyak orang,Candra memilih berdiri di bagian tengah paling belakang ruangan,bersandar dengan dinding yang dimana Rajendra memilih berdiri di depannya tapi agak jauh..
"Untunglah dia lumayan jauh dari gue!"Gumam Candra,melihat sosok Rajendra yang jaraknya jauh,bernapas lega..
Semakin kesini,banyak Pemimpin tertinggi lainnya yang mulai berdatangan..mereka juga memilih berdiri tepat disisi kanan kiri dan depan Candra yang membuat posisinya dan Rajendra semakin dekat dan akward.
"Haish kenapa mereka juga berdiri disini.."Omel pelan Candra
Pak kepsek juga sudah datang,Candra sedikit lega karena semakin cepat selesai pertemuan ini..
"Selamat sore Pemimpin-pemimpin tertinggi,kita berkumpul disini karena sebentar lagi akan menyongsong hari kemerdekaan...."Seterusnya penjelasan dari Pak kepsek
Dipertengahan pembahasan,seorang Ibu guru muncul dari balik pintu..
"Permisi pak,saya mau mengambil berkas berkas disini..maaf mengganggu"Kata Ibu guru itu,berjalan menuju tempat bagian Candra dan lainnya sedang berdiri
Kebetulan Ibu tersebut ingin lewat didepan Rajendra
"Permisi,ibu bisa lewat kan...kamu bisa mundur sedikit?"Kata Ibu tersebut,reflek Rajendra agak mundur tapi bukan sekedar mundur melainkan berbalik menghadap Candra.Candra yang semula diam diam saja,langsung kaget
"Maaf Candra,sebentar saja.."lirih Rajendra,Candra langsung memalingkan wajahnya menghindari wajahnya yang dekat sekali dengan wajah Rajendra
Pipinya memanas,dadanya berdegup kencang.."Ada apa dengan gue?"Batin Candra
Saat hendak kembali,ibu tidak sengaja menyenggol belakang Rajendra lumayan kuat,karena berkas berkas yang dibawanya menghalangi pandangannya...wajah rajendra hampir saja menabrak wajah Candra kalau saja dia tidak menopang tubuhnya dengan kedua tangannya yang memegang dinding dibelakang Candra sebagai tumpuan..
"Ya ampun maaf ibu tidak sengaja"Kata ibu itu dan berlalu pergi
semua mata pemimpin tertinggi tertuju kepada Rajendra dan Candra lalu dengan cepat Rajendra segera berbalik ke posisi semulanya,karena tadi sangatlah memalukan dan akward.Beda halnya dengan Candra raut wajahnya berubah drastis
"Tunggu...Kenapa???Aku sangat mengenalinya..."Gumam Candra,matanya membelak sempurna
Sekitar 1 jam pertemuan diadakan,membuat Candra hampir pingsan karena ketakutan..untung dia bisa menahan diri...Candra bergegas keluar ruangan tersebut berlari ke belakang sekolah,pandangannya mulai mengabur,kepalanya sangat pusing,tangannya gemetaran mencari obat obatnya di ranselnya,dadanya semakin sesak.
"Di-dimana o-o-obatku?"Ucap Candra gemetaran,napasnya mulai tidak beraturan
Tidak kuat menahan tubuhnya,Candra terduduk kasar ditempat dia berdiri,penglihatannya mengabur membuatnya tidak bisa melihat apapun
"Tolong..siapapun"Pinta Candra lirih,saat hampir jatuh pingsan ada tangan yang menopang kedua bahunya
"Hei,lo kenapa?"Serunya khawatir
"To-tolong o-obatku di-di ra-ransel"Pinta Candra lemah,sosok itu langsung mengangkat ranselnya mencari apa yang diminta Candra
"Ketemu!"Serunya lagi
"A-ambil 2 ka-kapsul"Pinta Candra lagi
"Ini minumlah!"Titah sosok itu,memberikan 2 kapsul ke telapak tangan Candra,menuntun pelan tangan Candra untuk meminum kapsul tersebut
"Hah..hah...."penglihatannya mulai kembali normal begitu pula dengan pernapasannya
"Nih minum!Untung gue kebetulan bawa botol air!"sosok itu menyodorkan botol airnya ke Candra,Candra segera meneguknya setengah
"Terima kasih,untung ada lo.."Kata Candra,tersenyum
Sosok itu mengamati wajahnya"Ahhh gue tau,lo Candra kan..Pemimpin tertinggi pertama.."Serunya ,Candra sedikit terkejut dan tertawa kecil
"Hahha iya betul..nama lo siapa?"Tanya Candra,memasang wajah penasaran
"Kenalin gue Jay..Kalau begitu gue duluan ya soalnya mau futsal..tapi beneran kan lo gak apa apa??"Kata Jay memastikan,Candra mengangguk dan tersenyum lagi
"Ahh iya,lo gak sedingin dan sejahat seperti yang dikatakan teman teman,gue duluan bye"Kata Jay dan berlalu pergi
Candra reflek melambaikan tangannya,tersadar melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukannnya pada orang asing..
Pikirannya tiba tiba dihantam kembali dengan apa yang dirasakannya barusan..
"Rajendra..."TBC<_>
Haloo
Aku publish lagi nih...double hehe
makasih ya untuk kalian semua
jangan pernah bosan sama cerita ceritaku ya
see u later!
KAMU SEDANG MEMBACA
ERASE YOU
Teen FictionMenyukaimu dan mencintaimu adalah hal diluar dugaanku,mungkin pada akhirnya membawa luka dimana hatiku harus melupakanmu dengan paksaan yang membunuhku secara perlahan-lahan.... "Kamu tau apa yang paling kutakuti setelah ini?" "Membiarkanmu pergi da...