13. Ikhlas

69 10 3
                                    

Tut... Tut... Tut

Layar Pasien Monitor mengikuti irama kestabilan tubuh Ecca yang terbaring di atas brangkar dengan tak berdaya.

Bibir itu pucat, mata indah itu tertutup dan sangat enggan untuk di buka.

Ecca pingsan saat berada di kamarnya, dan mengeluarkan darah yang cukup banyak melalui hidungnya.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa Ecca di vonis mengidap kanker otak stadium 2. Kabar tersebut sangat mengguncang kedua orang tua Ecca, bagaimana ini semua bisa terjadi.

Lagi dan lagi, ini semua sudah tertulis di Lauful Mahfudz.

Arfan menetaskan air mata melihat kondisi putrinya yang tidak ceria kembali, dan merasa iba bahwa anaknya harus di timpa penyakit yang sangat ganas.

Perkataan dokter, membuat hati Arfan dan Aisyah di hancurkan seketika, mereka merasa gagal menjaga kesehatan Ecca.

"Hiks, Ca maafin bunda.. Hiks, sayang kamu harus kuat ya, hiks.." di belainya puncuk kepala Ecca yang tertutupi Khimar navy, air mata Aisyah perlahan membasahi Khimar Ecca dengan rintikkan satu persatu air mata yang luruh.

Aisyah merasakan bahwa tangan Ecca bergerak, dengan cepat Arfan menekan tombol panggilan dokter agar dengan cepat memeriksa Ecca.

Perlahan, mata indah itu terbuka.

Saat Ecca mengatur intesitas cahaya yang masuk ke matanya, mata itu terbuka sempurna. Lagi dan lagi Ecca tersenyum dengan keadaannya, " bundaa?" Panggil Ecca dengan tangan yang menandakan bahwa ia ingin di peluk sang bunda.

Aisyah menyambutnya dengan tetesan air mata yang luruh kembali, "Hiks, caa maafin bunda. Maaf belum bisa jaga Ecca sepenuhnya"

" Tidak Bun, bagi Ecca bunda adalah malaikat yang sangat baik dan istimewa untuk Ecca. Juga Abi sebagai pelindung serta cinta pertama Ecca kepada laki - laki. Ecca sangat bahagia Bun " Ecca tersenyum bahagia, menandakan bahwa ia tidak papa.

Arfan memerhatikan interaksi itu meneteskan air mata, sesaat kemudian dia menghapusnya dengan kasar.

Aku tidak boleh sedih, aku harus kuat agar putri kecil ku juga kuat melawan penyakitnya.

****

Pov Renaldi

Tok.. tok.. tok..

Ceklek.

Aku mendengar langkah kaki tegas itu menuju ke arahku, aku sudah mengenali siapa itu.

"Adan, besok kita khitbah calon istrimu ya" ujar papah memanggil ku.

Aku yang sedang memunggunginya dengan gitar di pangkuan ku hanya menyahut dengan isyarat 'iya dengan menganggukkan kepalaku.

"Kamu setuju kan dengan perjodohan ini?" tanya papah lagi, setiap hari papah akan menanyakan hal yang sama.

Lagi, lagi dan lagi aku menjawab 'iya.

Aku memutar tubuhku menghadap papah yang menunggu jawabanku.

"Adan yakin pah, in syaa Allah adan yakin bahwa dia yang terbaik buat Adan" ujar ku dengan penuh ketenangan juga ketegasan.

Papah menanggapi ku dengan tersenyum. Setelah beberapa pertanyaan papah yang sudah ku jawab dengan penuh keyakinan, akhirnya papah meninggalkan aku dengan dunia ku.

Petikan demi petikan aku alun kan dengan keadaan malam yang cukup sunyi, keadaan langit yang gelap namun dihiasi bintang tak lupa bulan sebagai mendominasi kecantikan alam semesta.

Perlahan aku menikmati segalanya.

How do you tell someone you love
That everything about them
Makes you feel like you're not good enough
The better in every single way
Or least in the things of this world to seem matter anyway

There's no one I can go to
There's no one I can turn to
There's nothing I can say
Cuz it's not your fault

You're the source of my insecurities
You're the boy
She will always choose not me
It's a cold and a strange reality
When you can't escape the truth
In this life

It's better to be you
It's better to be you

I don't want you to meet my friends
Cause If you meet the girl I'm into
That's the end
But she already knows who you are
And I don't want you to be the cause
Of another broken heart

There's no one I can go to
There's no one I can turn to
There's nothing I can say
Cuz it's not your fault

You're the source of my insecurities
You're the boy
She will always choose not me
It's a cold and a strange reality
When you can't escape the truth
In this life

It's better to be you
It's better to be you

There's nothing that's wrong with me
There's nothing that I can do
There's nothing I can say to be free from you
So when it comes to me
This is not impressed
There's nothing wrong with me
It's just a case of good better in best

You're the source of my insecurities
But I would let it give the best of me
It's time that I let go of jealousy
When you can't escape the truth in this life

It's better to be me
It's better to be me
It's better to be me

- Better To Be You -

Ketika lagu ini ku nyanyikan, aku hanya mengingat satu wajah seorang gadis kecil yang tidak sengaja menabrak ku dikantin sekolah.

Wajahnya itu sangat menyesal, sangat imut menurutku. Cinta pertama ku telah kembali, walaupun dengan kondisi yang sangat menyakitkan bagi ku, karena aku gagal menjaganya.

Sudah saat nya aku menjemputnya, semoga aku bisa menebusnya nanti.

Untuk kamu di sana, tunggu lah. Karena esok aku akan datang padamu, dengan kegigihan diriku juga kemantapan hatiku bertahun - tahun yang sudah ku pendam.

"Bismillah!!"

Akhiirnya bisa update lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhiirnya bisa update lagi.

Maaf ya kelamaan. :')

Jangan lupa vote, komen dan share yaa hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Tak Berujung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang