BAB 2 ~ awal pertemuan~

102 4 0
                                    

Pagi hari maudia harus bangun pagi hari karena hari ini adalah awal dia masuk sekolah setelah lama dia libur. Sekarang maudia kelas 11 , waktu emang cepat padahal baru kelas 10 eh udah kelas 11 aja . Ya, maudia anak yang pintar sehingga dia memperoleh peringkat pertama di kelasnya , walaupun dia pintar dia tidak sombong karena ayahnya yang selalu menasehatinya agar tidak sombong

" BUNDAAAA , dasi aku mana" teriak maudi sambil mencari dasi

" Kan kamu sendiri sayang yang naroh" balas Lilis mamah maudi

"Tapi aku lupa Bun tarok Dimana" ucap maudi sambil menunggu jawaban sang bunda

" Coba cari di laci samping tv kamar kamu" balas Lilis

" Iya Bun ada , makasih bunda ku tercinta " teriak maudi bahagia

Setelah keluarga maudi sibuk dengan pekerjaan di pagi hari sekarang sudah terkumpul di meja makan

" Kak" panggil maudi kepada kakaknya

" Kenapa ? " Balas zaidan kakak maudi

" Kak kapan punya pacar ? " Tanya maudi

" Gak tau belum ada yang mau " balas  zaidan

" Mangkanya jadi orang jangan pelit - pelit itulah resikonya" balas maudi

" Enak aja ngatain kakak pelit , berarti kalau kakak pelit ya GK jadi beli kiwi dong , enak dompet jadi tetep tebel" balas zaidan

" Iya iya kak jangan marah dong , nanti kak Nayla tak bujuk jadi pacarnya kakak " ucap maudi

" Nah gitu dong , jadi adek itu penurut" balas zaidan

" Udah udah pagi pagi udah pada debat ,sakarang cepat makan dan langsung berangkat nanti telat lagi" ucap Lilis mamah maudi

" Iya mah " balas maudi dan zaidan

" Kak" ucap maudi

" Kak tadi malam aq GK sengaja nginjek Bunga dari kak Nayla" ucap maudi

Uhuk uhuk, saking terkejutnya zaidan langsung menyemprotkan minumnya di muka ayahnya

Waduh berabe ni , uang jajan berkurang dong , gara- gara si maudi nih ~ batin zaidan~

" Yah, maaf ya GK sengaja " ucap zaidan

" Uang jajan potong "  balas sang ayah

Tuh kan apa aku bilang , ini lagi maudi sama bunda malah senyam senyum gak tau apa kakaknya sama anaknya lagi menderita~ batin zaidan lagi ~

" Kanapa senyam senyum " mata zaidan tertuju maudi yang hanya senyum dari tadi

" Gpp cuma lucu kok" balas maudi

" Kau bilang lucu " balas zaidan

" GK kok "

" Udah jangan pada berantem sekarang cepat makan dan langsung berangkat" ucap bunda kepada anaknya Dan suaminya

#####

Berbeda dengan arka di sudah ada di meja makan bersama keluarganya , Arka  emang disiplin walau agak geser

" Ma , pa arka mau berangkat dulu ya" ucap arka sambil berdiri

" Kok cuman mamah sama papah yang di pamitin Safira gak di pamitin nih" ucap Safira adek arka

" Iya iya Safira kakak sekolah dulu ya" balas arka

" Iya kak hati - hati "

taste Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang