Kini hari udah berganti pagi , maudi harus membuka matanya , maudi langsung menuju ke kamar mandi dan melakukan persiapan sekolah
" Aduh dasi gue mana ya" ucap maudi sambil mencari dasi
" Oh iya dasi kayaknya di tas kayaknya dah , dasar masih muda udah pikun aja nih gue " grutu maudi sambil tersenyum kecil
Kini maudi udah ada di meja makan
" Pagi ma, pa, kak " ucap maudi semangat
Maudi sudah berusaha untuk tidak mengungkit masalah , maudi GK mau hubungan saudaranya hancur hanya gara-gara masalah sepele
Zaidan yang lagi makan langsung tersedak setelah mendengar ucapan maudi , Zaidan pun tersenyum karna maudi udah gak marah lagi
" Bun tolong ambilin ayam dong Bun" ucap maudi tidak lupa maudi sambil tersenyum
Lilis yang melihat maudi sudah kembali gembira sekarang hati Lilis juga lega ,Lilis pun langsung mengambil ayam untuk maudi
" Makan ya banyak ya sayang " ucap Lilis
" Makasih bunda " balas maudi
" Sama- sama sayang "
Setelah kediaman keluarga maudi kini maudi harus berpamitan untuk sekolah
#####
" Maudi" panggil zaidan pelan
" Em....iya kakak " ucap maudi sambil baca buku
" Kamu udah gak marah lagi sama kakak " tanya zaidan agak ragu
" Sebenarnya aku masih ragu untuk maafin kakak, tapi aku berusaha untuk maafin kakak agar hubungan saudara kita baik baik saja " ucap maudi jujur tanpa melihat muka Zaidan
" Maafin aku ya di" ucap Zaidan sedikit bersalah
" Untuk apa kakak minta maaf toh yang salah bukaan kakak tapi maudi , maudi yang selalu maksa kakak ini itu " ucap maudi
" Maudi dengerin kakak , kakak gak merasa di repotin sama kamu , kamu kan adik kakak " ucap Zaidan
" Tapi kakak seakan akan gak punya waktu untuk dunia kakak " ucap maudi
" Kakak punya waktu maudi , jangan pernah merasa bersalah oke" ucap Zaidan lembut
" Maafin kakak , aku egois " ucap maudi
" Disini kita sama-sama salah dan di sini kita kurang dewasa dalam menyelesaikan masalah " ucap Zaidan
" sayang deh sama kakak" ucap maudi
" Kakak lebih sayang sama maudi " ucap Zaidan
#####
Kini SMA GARUDA sudah di penuhi dengan siswa siswi
Kini arka sudah parkiran montornya di parkiran paling pojok , dengan alasan kalau keluarin montor pas pulang gampang
Di tengah perjalan arka bertemu dengan maudi deng binggung
Apakah masalah dia sudah selesai atau dia pura² seolah olah terjadi apa apa ~batin arka ~
Arka membuyarkan lamunannya dan oangsung jalan mengejar maudi
" Woyy" ucap arka sambil menepuk bahu maudi
KAMU SEDANG MEMBACA
taste
RandomMaudi zifanka pratama yang tidak pernah merasakan apa itu cinta , kini harus merasakan apa itu cinta Arka seorang yang berfikir cinta tak pernah salah walau kadang hati tersakiti oleh salah , teryanta cinta itu sulit untuk di mengerti