Bel sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu , setiap kelas pun sudah di kunjungi oleh guru mapel masing -masing , berbeda dengan kelas arka dan maudi sekarang ,ya...bisa di bilang free class
" Maudi..." Panggil Amel
" Kenapa " balas maudi sambil manatap Amel sedikit bingung dengan ekspresi yang sulit untuk di artikan
" Ada yang perlu gua omongin sama elu " ucap amel
" Apaan " ucap maudi agak curiga apa yang mau di omongin
" Maudi " panggil Amel
" Ada apa sih dari tadi manggil mulu" ucap maudi greget
" Mantan elu bakal sakolah di sini " ucap Amel agak ragu
Maudi yang mendengar itu ,detak jantungnya tiba-tiba berhenti begitu saja
" Owh" ucap maudi dengan ekspresi datar menyembunyikan keterkejutan nya
" Lo gak takut dia bakal nyakitin elu lagi" ucap Amel
" Nggak biasa aja " ucap maudi santai
" Maudi" ucap Nadia dengan lembut
Maudi mengehelas nafas panjang
" Jujur gua Masih sayang banget sama dia , gua masih belum bisa ngelupain dia , no problem gua bakal usahain untuk ngelupain dia " ucap maudi
" Gua yakin elu bisa " ucap Nadia dan dia angguki amell.
" Tapi dia gak sekelas kan sama gua ?" Tanya maudi
" Kalau itu gua kurang tau , soalnya ga tadi lihat mantan elu di kaspek " ucap Amell
Maudi pun ber oh ria
#####
Jam istirahat pertama sudah berbunyi sejak 2 menit yang lalu , para murid pun berhamburan ke surga dunia , siapa lagi kalau hikan kantin
" Eh... Kalian pesan apa biar gua pesenin " ucap Amel
" Gua somay sama es teh " ucap nadia
" Gua samain sama Nadia " ucap maudi
Selang betapa detik geng arka dkk sudah duduk di meja maudi
" Arka... Lo janji kan bakal traktir gua" ucap maudi dengan nada anak kecil
" Ih... Najis amat sih Lo kalau Lo Ngomong kayak gitu " ucap arka
" Kalau Lo gak bayararin gua makan gua bakal teriak kalau elu idiot" ancam maudi
" Enak aja kalau ngomong , iya gua traktir" ucap arka , yha arka tau kalau maudi gak di turuti , dia bakal malu di depan orang banyak, pasalnya maudi juga gak punya malu untuk teriak di depan umum
"Nah gitu dong pinter" ucap maudi
Arka hanya membalas ucapan maudi dengan ekspresi lesu
" Eh ,panci kemana ? " Tanya Alfin
" Ekhem , ada bau bau ada yang naksir nih kayaknya " ucap maudi
" Halah gak usah ngeles deh " ucap arka
" Eh... Enak aja kalau Ngomong" ucap Alfin, Alfin sudah tidak bisa menyembunyikan rasa malunya
" Tuhkan lo aja salting kalau dengar kata amel" ucap arka
Di balik omongan unfaedah temanya itu ,Nadia dan Zefran dan seperti sedang berkontak mata . Entah itu ada makna tertentu atau sebuah kebetulan .
" Ekhem , nih pesenan nya " ucap Amel
" Eh...kita kok lupa ya belum pesen makan " ucap Alfin
" Elu sih malah enakan ngobrol" ucap arka
"Ekhem, Zefran " ucap Alfin , membuat Zefran harus memutuskan kontak mata dengan Nadia
" Knp? " Tanya Zefran
" Elu kan gak pernah lesen makan , yang pesen kan gua Ama arka mulu , sekali-kali dong elu yang pesen " ucap Alfin
Zefran hanya menghelang nafas panjang, temanya ini memang tidak ada yang iklas dalam membatu apapun itu
" Iya ,gua yang pesen . Pada pesen apa ? " Tanya Zefran
" Gua mi ayam Ama es jeruk aja ye " ucap arka
" Kalah gua soto Ama es teh " ucap Alfin
" Gua gak mau atri lama , harus sama menunya " ucap Zefran
" Mi ayam "
" Soto "
Ucap Alfin dan dan arka bersamaan , mereka pun bertatap mata dengan arti bertanya" Enggak baru ayam " ucap arka
" Enggak harus soto " ucap Alfin
Maudi dkk hanya memijat pelipisnya pusing dengan sikap teman sekelasnya yang jauh dari kata waras
Jangan tanya lagi apa yang di lakuin zefran , dia pesen dulu , dan meninggalkan Alfin dan arka yang sesang debat soal makan
" Udah deh kalian kagak anak kecil aja berantem cuma gara-gara makan doang" ucap Amel
" Eh... Elu diem aja ye ,gak semua orang suka dengan kesukaan kita " ucap arka
" iya juga sih " ucap Amel
______________________________________
Maaf ya...
Kalau slow update 😁Author bakal usahain cepet selesai in buku ini
KAMU SEDANG MEMBACA
taste
RandomMaudi zifanka pratama yang tidak pernah merasakan apa itu cinta , kini harus merasakan apa itu cinta Arka seorang yang berfikir cinta tak pernah salah walau kadang hati tersakiti oleh salah , teryanta cinta itu sulit untuk di mengerti