Rameiin lapakku~~~ ≧﹏≦
-------
Wooyoung dengan tidak sengaja membanting pintu kamarnya dan San, perasaannya sedang tidak baik-baik saja, air matanya mengalir di pipi chubby nya, seberapa keras Wooyoung menghapus air matanya tapi dengan mudahnya air mata itu terus mengalir
bughh
Wooyoung yang berjalan sambil menunduk tidak menyadari ada orang di depannya, ia dengan tidak sengaja menabrak orang itu, badan mungil Wooyoung bahkan sedikit terpental kebelakang, untungnya orang itu dengan sigap menahan pinggang Wooyoung agar ia tidak terjatuh.
"Kamu gapapa?" tanya orang itu
"ne, maafkan aku, aku ga liat" ucap Wooyoung masih menundukan wajahnya
"kamu nangis?"
Dengan cepat orang itu menaikan wajah Wooyoung, mata keduanya bertemu, mata Wooyoung penuh dengan air mata, bahkan air matanya masih mengalir di pipinya. orang itu mengangkat ibu jarinya lalu mengusap air mata Wooyoung yang terus mengalir
"hey, jangan menangis" ucap nya masih menatap Wooyoung sambil mengusap pipinya
Wooyoung cepat-cepat menjauhkan badannya dari orang itu
"mau cerita padaku?" tawar orang itu
"ah aku Lee Jinhyuk semester 6 jurusan engineering"
"kayanya kamu butuh temen cerita" lanjut nya
"engga ko, aku gapapa cuman ada masalah sama roomate aku, makasih kka udah peduli sama aku, aku pergi dulu" ucap Wooyoung dengan sopan
"tunggu" Jinhyuk menahan lengan Wooyoung yang hendak pergi
"nama kamu siapa?" tanyanya
"Jung Wooyoung semester 1 jurusan bisnis" ucap Wooyoung tersenyum lalu benar-benar pergi
"menarik"
.
.
.
Wooyoung melangkahkan kakinya ke kamar Mingi dan Yunho, ia tidak mungkin kembali ke kamar nya sekarang. Wooyoung mengetuk-ngetuk pintu kamar Mingi dan Yunho butuh waktu yang sangat lama sampai akhirnya Mingi membukakan pintu kamarnya
"LAMA BANGET SIH ANJIR!"
Mingi panik melihat keadaan Wooyoung dengan mata sembab nya dan air mata yang sedikit masih muncul di permukaan matanya
Wooyoung juga sedikit terkejut melihat wajah Mingi yang sangat pucat
"Mingi lu kenapa?" Wooyoung ngelangkah masuk ke kamar Mingi dan Yunho, ia melihat Yunho yang tidak beda jauh dari Mingi kedua sahabatnya ini sangat pucat
Wooyoung memegang dahi Mingi dan Yunho secara bergantian
"Yaampun kalian demam" Seolah-olah lupa sama masalahnya, Wooyoung malah balik khawatir melihat kedua sahabatnya yang hampir sekarat ini
..
..
..
Sekarang sudah tengah malem, Wooyoung meminta ijin kepada Yunho untuk tidur bersamanya dan tentu saja Yunho mengijinkannya. untuk pertamakalinya setelah menjadi mahasiswa Wooyoung tidur tidak bersama San, jika mengingat San pasti air matanya terjatuh lagi, hatinya terlalu sakit memikirkan orang yang disukainya itu
rasa cinta Wooyoung kepada San lama lama menjadi besar, pada awalnya Wooyoung tidak tertarik untuk mencintai pria homophobic itu tapi takdir berkata lain, hatinya malah memilih kepada cowo bermarga Choi itu.
..
Sinar matahari mulai mengganggu acara tidur Wooyoung, jujur saja ia tidak tidur dengan nyenyak malam tadi, Wooyoung menyenderkan dirinya di punggung kasur, lalu tangannya terangkat memegang dahi Yunho yang masih panas itu. Wooyoung turun dari kasur Yunho lalu mengecek suhu badan Mingi yang ternyata sama seperti Yunho masih demam.
Wooyoung membuatkan bubur untuk kedua temannya, dirinya memutuskan untuk skip pelajaran hari ini karena mood nya yang masih sangat buruk di tambah lagi dua bayi besar yang sedang terbaring lemah di ranjang. kalau ga ada Wooyoung siapa yang bakal ngurus dua manusia ini.
"Young lu masak apaan?" Mingi berjalan mendekati Wooyoung yang sedang memasak
"gw bikin bubur buat kalian, udah lu tunggu aja di kasur bentar lagi jadi" balas Wooyoung tanpa mengalihkan pandangannya dari bubur yang sedang ia buat
"makasih banyak ya Wooyoung" Ucap Yunho yang masih berbaring di kasurnya
"iyaa sama-sama, kalian kenapa ga bilang sih kalo sakit" Wooyoung mendekati kasur Mingi dan Yunho dengan membawakan 2 gelas air hangat
"gw lemes banget kemaren, megang hp aja rasanya berat banget" jelas Mingi
"ko kalian bisa barengan gini demam nya?"
"dua hari yang lalu kita pergi nyari buat tugas, terus keujanan berdua, jadi sakitnya berdua" jelas Yunho
"ada-ada aja, nih makan dulu" Wooyoung menyerahkan masing-masing semangkuk bubur polos yang baru ia buat
"sekali lagi thanks ya Young" ucap Mingi sebelum memakan bubur buatan Wooyoung
"btw lu ribut sama San? tumben banget tengah malem ke kamar kita, nangis lagi" Mingi menatap Wooyoung khawatir
"iya gw ribut sama San"
..
Wooyoung akhirnya menceritakan semuanya kepada Mingi dan Yunho, Wooyoung juga mengaku dirinya adalah seorang gay, dia mengaku juga kalau dirinya telah jatuh cinta pada San.
Mingi cukup terkejut dengan kejujuran Wooyoung, tapi Mingi tidak membenci Wooyoung, dia menghargai kekurangan sahabatnya itu.
Mingi sendiri juga seorang bisex, dia pernah berpacaran dengan perempuan, tapi Mingi juga mencintai seorang laki-laki yang sekarang menjadi roomate nya ini.
jadi kenapa dia harus membenci Wooyoung.
mungkin jika San tau, San akan membenci Wooyoung maupun Mingi, karena mereka berdua telah.... ah bukan berdua tapi mereka bertiga termasuk Yunho telah membohongi dirinya.
maafkan Mingi dan Yunho juga yang tidak berani jujur satu sama lain
Lee Jinhyuk~ sang pecinta olla.. F... Pecinta Wooyoung maksudnya hehe
Si bayi besar 🐼🐼Tbc~~
Mau langsung satuiin woosan apa drama2 dulu? Wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Homophobic [WooSan]✔
Fanfic"young bantuiin gw" "ngapaiin" "jadi fake boyfriend gw plis" "HAH?!" WooSan in your area! bxb