Tukang Kebun Gatal 2

6.4K 51 1
                                    

Pada seri 1 sudah diceritakan latar belakang Robby dan Ripin. Inilah seri paling menegangkan mengenai dua tokoh ini.

==============

Setelah sarapan pagi, Ripin menyiapkan semua gunting, gergaji, pisau, cangkul dan peralatan taman lain. Tak lupa diangkut pula dua pot tanaman Euphorbia pesanan Pak Robby. Dinaikkan semua barang-barang ke atas motor butut yang tak jelas lagi mereknya. Lalu dia melaju ke perumahan elit tempat Pak Robby tinggal. Ini hari janjian untuk merawat taman Pak Robby selama 3 hari ke depan.

Ting tong... ting tong... diamati sekali alamat rumah itu. Ah benar kok! Sebuah rumah yang cukup mewah untuk seorang bujangan. Berada di hook dengan seberang jalan adalah tepi perumahan. Jadi rumah Pak Robby termasuk di pojok. Bila diamati dari luar taman Pak Robby tidak terlalu besar seperti yang disangka semula. Bila ditambah dengan taman kolam yang ada di belakang. Mungkin kerja 3 hari bisa diselesaikan dalam 1 atau 1,5 hari saja.

"Cari siapa ya?" tanya seorang lelaki yang mengenakan sarung bali dengan kaus ketat di bagian atas.

"Ini saya pak, Ripin. Kita su.."

"Ooohh kamu Pin. Masuk, masuk, kirain siapa." Kata Pak Robby sambil membuka pagar lebih luas.

Ripin memasukkan motor buntut dan diparkir dekat pintu.

"Sudah sarapan belum? Kebetulan saya sedang sarapan." Ujar pak Robby sambil menepuk punggung Ripin yang liat.

Ripin jadi sungkan. "Sudah, sudah Pak." tukasnya.

Mereka lalu berhenti sebentar. Pak Robby tampak berpikir.

"Baiklah kalau begitu langsung saja kamu mulai membereskan taman depan dahulu. Silakan!" tangan Pak Robby terbuka ke arah taman.

"Baik Pak, mari.." Ripin segera ke arah motor lagi untuk mengambil peralatan

.=================

___________________

Ini hari libur pertama untuk hari kejepit. Ahh enaknya tanpa kesibukan kantor. Sebetulnya bukan tanpa kesibukan kantor sama sekali. Karena sore nanti aku ada janji menemani customer dari italia. Kami akan membicarakan sebuah tender perusahaan di Italia selatan. Rencananya perusahaan kami akan bermitra dengan perusahaannya. Aku suka orang Italia, sexy, termasuk si Rodrigress ini.

Pagi ini aku berencana berjemur telanjang sambil menikmati roti Croissant dan kopi dari Toraja. Ahh kenikmatan tiada tara. Seperti biasa kulakukan semuanya dengan bertelanjang. Aku suka bertelanjang di dalam rumah. Tapi tentu tidak sampai ke luar rumah atau aku akan ditangkap petugas dinas sosial.

Pada awal telanjang di dalam rumah, kontolku selalu menegang. Tetapi lama kelamaan biasa dan kontolku tidak mudah mengegang lagi, kecuali seperti kuinginkan. Kontolku dan pelerku ikut bergoyang-goyang seksi. Terkadang kalau lewat cermin, kontolku mengegang karena sepertinya da pria telanjang yang menemaniku

Ting tong... "aduhh siapa lagi pengganggu di hari libur begini sih?!" kataku kesal.

"Iya iya..." aku berkata sambil menuju ke pintu. Kubuka sedikit tirai jendela ada seorang lelaki bertopi di depan sana.

Lalu aku berbalik ke kamar untuk mengambil sekadar pakaian. Kutemukan sarung bali dan kaus ketat.

"Ooo ternyata kamu Pin. Masuk yuk!" kuajak masuk tukang kebunku setelah aku mengenali.

Kurangkul dia. Wah tiba-tiba saja kontolku berontak ingin keluar dari sela-sela sarung. Untung saja bentuk kain bukan putih polos. Jadi gundukan kontolku tak kentara. Ahh aku jadi tak bisa konsentrasi lagi. Ingin rasanya langsung kupeluk dan kucium lelaki ini untuk adu kontol mencari kepuasan seperti DVD yang semalam kutonton.

TUKANG KEBUN GATALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang