Ada rasa yang sulit diungkapkan dan ada juga rasa yang sulit diartikan
Cemburu?Melihat Arzan yang sekarang dekat lagi dengan seorang perempuan,membuat Adira bingung apa yang harus ia rasakan. Haruskah ia senang atau sedih atau biasa saja ? Sebenarnya dia senang melihat Arzan dekat dengan perempuan itu tapi entah kenapa dadanya selalu sesak ketika melihat Arzan tertawa bersama orang lain tidak bersamanya.Egois memang tapi itulah yang dirasakan oleh Adira .
“udah ganti berapa cewek tu anak? Dari dulu gonta ganti mulu.” Gerutu Adira ,menatap pintu kamar Arzan yang bersebelahan dengan kamarnya.Drt..
Drtt..Dering telephone tersebut membuyarkan lamunan Adira. Siapa sangka orang yang sedang ia fikirkan tiba-tiba namanya muncul dilayar depan hp Adira. Iya, panggilan itu dari Arzan .
“Napa, nyet ?” tanpa salam dari Adira.
“Assalamualaikum, judes amat tu mulut.”
“Waalaikumsalam.”
“Temenin gue nugas sini, ga boleh keluar gue sama nyokap.”
“otw.”
Tutt...
.
.
.
Berada dirumah Arzan saat ini, Adira harus menyiapkan senyuman dan menyiapkan hati jika nantinya Arzan bercerita tentang pacar barunya itu. Susah memang menahan rasa seperti ini,ketika hati menginginkan lebih dari sekedar teman tapi fikiran menyadarkan bahwa tidak semua perasaan bisa diungkapkan.Tanpa basa basi setelah mendapat izin masuk oleh mamanya Arzan , Adira segera bergegas menuju kamar Arzan. Membuka kenop pintu tanpa permisi dulu, ya memang sudah menjadi kebiasaan seperti itu.
“Nih,dari bunda. Biar semangat nugas katanya.” Adira menyodorkan sepiring getuk kesukaan Arzan.
“Mantap-mantap, Bunda tu tau aja ya kesukaan aku. Bilangin makasih ya buat bunda.” Adira hanya tersenyum sambil melihat tugas Arzan.
“Nugas apa nih?” Akhirnya adira membuka suara
“Tau sendiri lah namanya juga anak kuliahan, kerjaannya Cuma bikin paper doang.”
“Haha, masih ga nyangka gue orang kaya lo kuliah jurnalis. Tapi menang tampang sih lo.”
“Bilang aja gue ganteng, mau ngakuin gitu aja gengsi amat.”
Kalau cewek ngga gengsi, udah dari kemarin-kemarin gue bilang kalau gue cemburu. Dasar Arzan Saudaranya monyet taman safari. Itulah Sumpah serapah yang ada dibenak Adira.“Lo kapan move on dari mantan lo itu A?”
“Siapa bilang belum move on?”
“Buktinya lo belum punya pacara setelah putus dari dia. Cari pacar sono,cewek cantik kaya lo kuat juga ya ngejomblo lama-lama.” Ya itulah Arzan kalau tidak mengoda Adira rasanya mulutnya gatal.
“Bisa ngga sih lo ngga ngecengin gue satu hari aja. Mau itumulut gue tampol.”
“Galak juga ni cewek sekarang.” Adira memnyunkan bibirnya yang membuat Arzan semakin gemas pada tingkah laku Adira , hingga ia pun tak mampu menahan tawanya.
“udah ah gue mau pulang.”
Adira pergi meninggalkan Arzan yang tidak menjawab perkataan Adira. Dalam hati ia bersyukur Arzan tidak membahas perempuan lain dihadapannya, tapi dia juga kesal kenapa Arzan terus memintanya untuk mencari pacar. Ditambah lagi dengan membahas mantan. Mantan? Membuat Adira teringat dengan seseorang.
.
.
.Udah lama ngga up nih hehe
Maaf ya semua 🤗
Maaf juga banyak typo bertebaran..
Sebagai gantinya aku mau double up ya teman-teman.
Jangan lupa vote, tambahkan ke perpustakaan,dan shere. juga boleh
Happy reading :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluk Tanpa Ragamu
Short StoryBagaimana jika terjadi penghianatan dalam pertemanan selama hampir 12 tahun? Meninggalkan sepikah sebuah pertemanan,yang amat memberikan kesan didalamnya . . . . Selamat membaca :))