#A6

73 3 0
                                    

Tidak semua pertanyaan ada jawaban dan tidak semua perasaan ada balaan
-Rafardhan-

Aku belum bisa melupakanmu Adira, saat kamu tiba-tiba mengakhiri hubungan kita secara sepahak Aku tidak tau salahku dimana aku tidak tau alasan kamu melakukan itu , banyak pertanyaan yang aku simpan selama ini. Aku hanya ingin kejelanan dari kamu Adira.- Batin Arzan yang berdiri di balkon kamar hotelnya la masih belum bisa melupakan Adira bahkan setelah mereka putus pun Rafa tidak pernah dekat dengan perempuan lain. la lebih fokus sekolah dan membantu ayahnya mengurus perusahaan. Tidak ada niatan bagi Rafa untuk mencari pacar baru sebelum benar-benar mendapat kejelasan dari Adira.

Kring.
Notif wa dhandphone Rafa dari nomor yang tidak dikenal.

Rafa, Ini aku Arzan Aku akan membanty kamu kembali sama Adra Nanti malam datang ke Clas Cafe. Aku akan menemui Adira disana malam ini, Itulah Pesan dari Aran.
Rafa bingung apa yang Arzan rencanakan untuknya, kenapa dia mau membantu Rafa. Selain itu Rafa takut jika nanti Adira marah karena Arzan ikut campur dalam hubungannya dan Adira berfikir kenapa RAfa tidak mau berjuang sendirian.

Aku tidak bisa kak, Maaf. Jawaban Rafa. Sebenarnya dia ingin sekali bertemu dengan dengan Adira. Tapi ia ingin berjuang sendiri tanpa bantuan dari Arzan.
.
.
.
Malam ini Arzan bertemu dengan Adira dicafe yang sudah dijanjikan, kali ini Adira datang jauh lebih awal dari Arzan.Sudah hampir dari 30 menit Adira menunggu tapi Arzan tak kunjung datang. Mood Adira benar-benar rusak karena menunggu Arzan. Tak lama kemudian muncul laki laki berpawakan tinggi datang menggandeng perempuan cantik. Sudah Adira duga kalau Arzan mengajak pacarnya. Tambah hancur mood Adira.
"Malem A, maaf ya lama nunggun." Sapa Arzan
"lya malem, Gpp kok."
"Owh iya A kenalin ini pacar aku, Altama."
"Altama." Altama mengulurkan tangannya pada Adira
"Adira kak."
"Gimana sekolah kamu? Mau lanjut kuliah kemana?" Tanya Arzan
"Emmm, Alhamdulilah baik.To the Point aja kamu mau ngomong apa? Besok aku ada ujian."
"Kok ngga bilang kalau mau ujian. Kamu pulang aja ya belajar. Kita bahas ini next time."
"Sekarang aja." Ketus Adira.
"Aku ngga mau buat kamu kepikiran A, sekarang aku pesenin kamu taxi online kamu pulang ya." Ucap Arzan sambil menatap Adira penuh perhatian.
"Aku bisa pulang sendiri,Makasih udah buat nunggu lama. Buang-buang waktu." Adira berlalu meninggalkan mereka berdua.

Awalnya Arzan ingin menyusul Adira yang pergi begitu saja. Tapi tiba- tiba saja Altama menahan Arzan untuk pergi. Akhirnya Arzan kembali duduk dikursinya bersama Altama. Ada rasa bersalah dari hati Arzan. la sudah membuat Adira menunggu lama hanya karna ia harus menjemput Altama dulu. IA juga mengganggu waktu belajar Adira dan fikiran Adira.
Harusnya aku ngga ajak Altama kesini, dari awal aku tau kalau Adira sensitif sama pacar-pacar aku.Gimana ujian Adira besok? Hass. - batin Arzan sambil mengacak-acak rambutnya kesal.
"Kamu kenapa sih Ar, udahlah ngga usah dipikirin Adiranya. Orang dia yang mau pulang sendiri." Kata Altama. "Al,Adira itu udah kaya adik aku sendiri kalau dia sampai gagal ujian besok, itu pasti dia kepikiran tentang hal yang aku ingin bicarakan kedia.Dan aku akan merasa bersalah karena itu. Tapi aku tau kok Adira pasti bisa hadapi ujian besok."
"Yaudah lah Ar, salah dia sendiri tau besok ujian masih mau kamu ajak keluar. Heran." Jawaban santai Altama membuat Arzan ingin marah.
Sebegitu mudahnya dia berbicara seperti itu, Seperti orang yang tidak berpendidikan mengganggap remeh ujian. Padahal itu awal penentu masa depan. Aku ngga nyangka kalau ternyata Altama sebegitu tidak sukannya dengan Adira.Hanya Adira yang tau porsi bagaimana menyikapi orang lain. Semakin kesini semakin terlihat sisi buruk seseorang.- Arzan hanya diam dan sibuk dengan fikirannya sendiri. Tanpa ada percakapan lagi diantara Arzan dan Altama.

Halloo :))
Support terus aku ya gaess
Maapkan semakin kesini semakin tidak jelas haha
S

tay safe semua:))

Peluk Tanpa Ragamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang