#A4

67 3 0
                                    

Hari demi hari dilalui Adira, dia mulai terbiasa tanpa hadirnya Arzan dalam kehidupannya. Karena mereka sibuk dengan urusan mereka masing masing, Adira yang sibuk dengan persiapan ujiannya dan Arzan sibuk dengan kulkahnya. Bagaimana hubungan Arzan dengan pacaranya itu ?Ah Adira tidak ingin tau soal mereka.
"Adıra, hari ini kamu bunda yang anter kesekolah, Pak Supri izin nega masuk soalnya baru sakit"
"Adira pinginberangkat sekolah sendiri ya bun." Ucap Adira pada bundanya, karena memang Adira tidak pernah berangkat sekolah, les, bahkan main pun selalu diantar jemput supir atau keluarganya.
"Engga boleh, Kamu pagi ini bunda yang anter, pulangnya dijemput abang."
"Kan nanti Adira ada les bun. Yaudah minta abang anterin. Soalnya bunda siang ini mau shoping sama mamanya Arzan."
"Yaudah deh."
Jadi keinget Arzan deh pagi-pagi gini,batin Adira.

SMA Wira Bangsa

Seperti biasanya setiap Adira melewati koridor sekolah pasti banyak sapaan yang diterima Adira, tidak pernah ada rasa sombong dari diri Adira,ia selalu menjawab sapaan dari siswa siswi disini, walaupun kadang Adira hanya sedikit tersenyum pada mereka.
"ADIRA... "Terikan dari kejauhan nyaring terdengar ditelinga Adira.
"Apaan sih lo nyet, ga usah teriak-teriak kali." Ucap Adira pada orang itu, Siapa lagi kalau bukan Meta Anak kedua dari pemilik mall terbesar kedua diasia, sahabat Adira disekolah ini.
"Hehe, Anak-anak belum pada dateng, jadi gue kesepian deh."
Owh iya, Adira disini punya geng yang temen-temen, tapi tenang gengnya baik-baik kok.
Di geng ini tuh ada 2 cewek dan 4 cowok. Ceweknya siapa lagi kalau bukan Adira dan Meta. Kalau cowoknya itu ada Adiwangsa,pewaris tunggal Hotel Angkasa Purnama yang ada di Canada. Ganendra,Pewaris saham Mega Entertaiment, Marcellino anak dari seorang ketua Mahkamah Agung dan satu lagi ini yang beda dari mereka semua yaitu Arya, Anak dari seorang juru masak di hotel milik Adiwangsa. Walaupun bisa dibilang Arya paling tidak punya dalam geng ini, tapi merka tidak pernah membeda-bedakan status sosial keluarga mereka. Karena geng mereka itu adalah pembasmi diskriminasi disekolah ini. Keren gila.
"Woii" Adira dan Meta melambaikan tangan pada mereka berempat. Panggilan geng mereka itu geng orang-orang tajir. Tapi mereka tidak pernah menyombongkan apa yang mereka miliki didepan orang banyak. Karena memang disekolah ini banyak orang- orang tajir sih, tapi tidak sedikit orang-orang biasa aja disini.
Skip Pulsek

Abang mana sih jam segini belum jemput, kalau telat les gimana coba, gerutu Adira karena abangnya belum jemput, sedangkan teman-temannya sudah pulang.
Sudah hampir setengah jam Adira menunggu tapi abangnya tak kunjung datang Adira sudah mencoba untuk menghubungi abangnya namun tidah ada balasan. Ini pilihan terakhir Adita, yaitu menghubungi Arzan. Tapi yang mengangkat telepon Arzan justru...

Jeng..Jeng..
Hayo siapa yang angkat tlfn Adira ??
Pacarnya?
Atau siapa ya ?
Hehe ..
Maaf baru update ya ..
Stay safe ya semua :))
Semoga Corona cepet ilang, Aamiin .

Peluk Tanpa Ragamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang