Rindu

5 1 0
                                    

Salah satu sahabat saya mencurahkan isi hatinya kepada saya setelah dia menikah dengan berbedanya agama diantara mereka yang akhirnya sahabat saya ini berpindah agama dari islam.

Ia berkata sambil menundukan kepalanya

"Apakah Sholat mu terlaksanakan 5 waktu ?"

"Alhamdulilah petang ini saya sudah Sholat Dzuhur dan Sholat 5 waktu saya terlaksanakan dengan giat"

"lebih baik kamu menjalankan Sholat mu di masjid karna itu lebih baik"

"Kadang saya lakukan jika kesibukan saya tidak terlalu mepet dan lagi pula itu pahalanya banyak kata Pak Ustad"

Ia bertanya kembali sambil menundukan kepalanya lagi

"Apa puasa mu akhir-akhir ini di bulan Ramadhan ini tidak ada yang bolong ?"

Saya menjawab dengan bangga

"Itu pasti, karna saya sendiri menantikan sangat bulan ini datang"

Ia mulai membuka hatinya dan berbicara pada saya

"Saya rindu pada islam, saya sangat rindu entah mengapa saya ingin sekali melakukan Sholat. Ketika saya berada di kamar mandi dan melihat kran air saya rasanya ingin sekali berWudhu dan menunaikan Sholat dan ketika sekitar saya sedang berpuasa saya ingin sekali berpuasa, mulai dari sahur hingga berbuka. Memang enak agama ku yang sekarang saya berangkat berdoa hanya seminggu sekali ke gereja, ketika orang lain menahan nafsu di bulan puasa baik dari makan, minum dan tindakan saya tidak perlu repot-repot akan hal itu. Kalau saya lapar yaa tinggal makan dan ketika saya haus saya hanya tinggal minum. Saya sangat rindu wahai sahabatku entah apa yang harus saya lakukan"

Ketika mendengar itu pun saya pun sangat terpukul mendengarnya dan saya berkata

"Jika kamu rindu dengan Sholat mu tolonglah  kamu berdoa dengan cara agama mu untuk mendoakan agar semua orang di dunia ini selamat di dunia dan di akhirat, ketika kamu rindu dengan puasa mu lakukan saja diet dan berbuat baik lah pada sesama hingga sampai berbagi lah pada semua orang yang membutuhkan"

Dia hanya menangis tersedu-sedu sambil berusaha berhenti menghapus air matanya.

Hargai segala bentuk perbedaan, maklumi segala kekurangan dan hindari kesalahpahaman.

Celoteh PendengarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang