5

6.1K 155 7
                                    

Satya:"beritahu alamat mu sekarang!"
Ketiknya tanpa pikir panjang.

Tak ada jawaban dari nomor togel tersebut, kemudian satya mengirim pesan lagi dengan isi alamat tempat mereka akan bertemu.

Satya mengurut keningnya. Takut, marah hanya itu yang ia rasakan.

Sedangkan di sebuah Caffe, Hanzi hanya membaca pesan yang masuk di handphonenya dan tak menghiraukan tante girang yang bernama Firda didepannya. Hanzi memanggil Firda dengan panggilan Mommy.

"kok brondong mami ngelamun sih" kata firda centil.

"gpp mom" cengir Hanzi. "Mommy kok bisa sih lolos dari suami mommy itu" tanya heran Hanzi. Karena hari ini hari minggu biasanya libur bersama keluarga, sedangkan firda? Berlibur dengan Brondongnya.

"haha Mommy tadi alasan ada meeting kerja sama klien di kantor, untung suami mommy percaya" ujar firda sambil mengelus tangan Hanzi dengan halus dan lembut. Tak sampai di situ, tangan nakal Firda juga meraba bagian paha dalam Hanzi.

Hanzi hanya diam, dia sudah terbiasa dengan elusan-elusan itu, yang ia rasakan itu elusan-elusan om atau tante-tante girang butuh kepuasan.

Tak di pungkiri, hanzi berkerja sebagai gigolo, tak ada kerjaan lain yang bisa ia lakukan selain itu. Untung dengan wajah yang agak manis dan tampan mampu meluluhkan orang-orang sange diluar sana. Walaupun begitu dia masih punya sisi religius untuk berusaha mencari pekerjaan halal. Setidaknya Tanpa ijazah ia harus mendapatkan kerja yang lebih baik

"mom, mom buka lowongan kerja gak di kantor? Aku pengen kerja yang lain"

Firda terdiam "kok tumben?" tanya firda.

"ya pengen aja, soalnya capek mom, tiap hari pulang larut malam." melas Hanzi.

"Hmm gimana ya? Kalau di kantor mommy udah penuh semua, bahkan mommy mau mecat beberapa orang untuk mengurai pengeluaran"

Hanzi tambah dongkol.

"ohh kamu kerja di rumah Mommy aja. Tapi, kalau jadi pembantu gpp kan? Soalnya suami mommy kadang sendirian di rumah kalau mommy lagi kerja, ada sih pembantu di rumah tapi dia gak mau nginep, soalnya dia masih punya suami dan anak dirumahnya."

Mendengar tentang suami Firda, Hanzi mulai menyeringai "Mati kamu mass" ujar Hanzi dalam hati.

"yaudah mom, aku mau. Kapan mulai kerjanya?" tanya Hanzi antusias.

"Sore ini kerumah gimana? Soalnya pembantu mommy pulang sore masuk pagi. Jadi, urusan makan malam dan siram tanaman di halaman belakang kamu yaa. Oh untuk kamar kamu di sebalah kamar mommy ya walaupun udah dijadiin gudang" ujar Firda.

"Gpp jadi pembantu, yang penting bisa ngerjain suami mommy" seringai Hanzi.

"Nanti mommy suruh suami Mommy bantuin kamu beres-beres kamar kamu."

"Ehhh, hmmmm misi kita jalankan malam ini mass, rasakan kenikmatan yang ku berikan" pikiran Hanzi tak lepas dari Satya.

"kok senyum-senyum sendiri?" heran Firda.

"Ehh gpp kok mom, seneng aja akhirnya dapat pekerjaan hehe"

"dan ingat identitas kamu jangan sampai ketahuan"

"Yaudah, masalah kamu yang di kontrak pihak Bar nanti mommy yang bicara sama mereka, biaya denda kamu keluar dari kerjaan itu biar mommy yang bayar. Kamu kan berondong mommy yang paling mommy sayang" ujar firda lagi sambil mengelus punggung tangan Hanzi.

Bersambung!

PebinorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang