8

4.7K 135 4
                                    

Sekarang Hanzi berada dikamarnya, ia penuh dengan rasa kebahagian, puas dan senang. Bagaimana tidak? Sekarang Ia mempunyai dua korban dalam sekali terkam.

Sedangkan di kamar Satya, Satya menentang Firda, ia tidak setuju dengan adanya pembatu baru dirumahnya, lebih tepatnya ia tidak ingin ada Hanzi di kehidupannya.

"Firr, kamu yakin dengan dia? Percaya?" Tanya Satya.

"Yaialah mass, dia rajin kok mass. Aku lihat dia ngemis, kasian kan berondong manis kaya dia kerjanya mulung, ngemis" kata firda meyakinkan.

Satya hanya mengangguk-angguk ragu. Ya keputusan Firda sudah Mutlak.

Sore berganti malam, Satya masih berkutat dengan layar laptop di hadapannya.

"arrghhh" raung satya frustasi.

"eh ehh beruang, kenapa mass?" tiba-tiba Firda sudah berada di samping meja kerja Satya.

"Gk papa kok fir, sedikit pusing aja gara-gara  evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa" ujar satya sambil memijat pelipis matanya.

Firda kemudian memeluk satya dari belakang "yaudah mas, mas mau aku buatin kopi?"

"boleh" ujar satya masih memijit pelipis matanya.

Firda keluar dari kamar, bukannya ke dapur ia pergi kekamar Hanzi.

"tok tok" ketok Firda, tanpa jawaban dari dalam, Firda membuka pintu dan  masuk kemudian menutupnya dengan rapat.

Betapa terkejutnya Firda menyaksikan penampilan Hanzi saat ini, pakaian yamg sama saat tadi siang yang berbeda adalah tidak adanya celana jeans ketat di kakinya.

Firda tertegun beberapa kali, 'sejak kapan Hanzi berpenampilan seksi seperti ini, bahkan di hotel dia langsung membuka semua busananya tanpa menggoda ku' fikiran nakal Firda.

'ahhhh sudahlahhh, ingat di rumah ini ada mas satya' kemudian firda mendekati satya.

Kini hanzi terlihat sangat imut. Ia menarik-narik bagian depan bajunya untuk menutupi belalainya.

"ihhh Yang. Gk usah sok imut. Kita kan sering ah ah. Ngapain malu"

"Aku ada tugas buat kamu" kata firda langsung.

Hanzi hanya bingung "tugas apa?" katanya.

"Buatin mass satya kopiii. Yayang mu ini gk bisa buat kopi hitam" wajah melas firda ke hanzi.

Hanzi pengen ketawa tapi ia tahan, agar tidak di dengar Satya di sebelah kamarnya.

Tanpa babibu, firda mendorong Hanzi keluar kamar.

"kamu buat kopinya, kalau sudah selesai kembali ke mari, biar aku yang anter ke mas satya"

Bersambung!

PebinorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang