Sore itu, Wonpil sedang mengajarkan kursus piano bagi muridnya yang bernama Celine. Dalam pertemuan kursus kali ini, Celine harus memainkan lagu berjudul Chopstick karya Euphimia Allen. Setelah sekitar berlatih selama delapan kali pertemuan, kini Celine harus memainkan lagu tersebut tanpa arahan dari Wonpil -sebagai pelatih- dan mengingat segala chord yang ada.Wonpil dengan seksama mendengarkan permainan dari anak muridnya tersebut. Ia mengingat segala kesalahan yang dilakukan oleh Celine. Tetapi ia tidak memberhentikan permainan yang dilakukan oleh Celine, ia menunggu sampai Celine selesai. Ketika Celine selesai menunjukkan permainannya, Wonpil tak lupa untuk memberi tepuk tangan.
"Udah bagus. Tapi kamu terlalu kecepetan di awal dan lambat ketika masuk ke primo bagian dua dan tiga."
Celine menghela napasnya kasar. Seakan memperlihatkan bahwa ia sudah lelah. Wonpil yang melihat hal tersebut hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal. Mengajarkan sesuatu terhadap seseorang yang susah dan tidak ada mempunyai niatan lebih untuk belajar akan lebih sulit dari apapun.
"Oke sekarang gini ya Cel. Kak Wonpil mainin, kamu perhatiin. Oke?"
Celine menjawab pertanyaan Wonpil hanya dengan anggukan. Wonpil mengambil alih tempat duduk Celine dan sekarang Celine berdiri guna memperhatikan permainan yang disajikan Wonpil.
Selama kurang lebih tiga menit Wonpil menarikan tangannya diatas piano. Setelah itu ia kembali menyuruh Celine untuk melakukan apa yang baru saja ia lakukan.
"Kamu coba enjoy maininnya. Jangan pake beban. Anggap aja bermain piano adalah hal yang paling kamu senengin. Hal yang bikin mood kamu naik. Jadi kamu maininnya tanpa rasa beban dan bisa nikmatin permainan kamu sendiri, Cel."
Wonpil melirik ke arah Celine, wajah Celine menekuk lelah. Sebetulnya bukan lelah, bete lebih tepatnya.
Ia tahu bahwa Celine ingin mengakhiri waktu kursusnya dengan cepat, akan tetapi waktu kursus mereka masih tersisa lima belas menit. Tidak mungkin Wonpil mengakhiri begitu saja, ia harus menepati waktu sesuai perjanjian.
Disela Wonpil masih mengajari Celine yang seperti tak ada gairah hidup, terdengar suara ibu-ibu dari ruang tamu. Wonpil melirik sedikit dan ternyata Mama dari Celine sedang menerima tamu.