1 - Awal

104 5 4
                                    

Jangan lupa kalo kalian nemu kesalahan dalam penulisan atau sejenisnya, harap di komen yaa!

- SELAMAT MEMBACA -

____________________________________


Tanah yang masih basah, dengan taburan bunga di atasnya. Ditengah kerumunan banyak orang yang berpakaian serba putih, seorang gadis empat belas tahun menangis sesegukan di pelukan ayahnya. Orang yang paling berharga di hidupnya sudah pergi meninggalkannya. Orang yang selama ini membesarkannya dengan kasih sayang.

"Kenapa mama ninggalin kita pah, hiks.. mama udah nggak hiks.. sayang kita yah?" ucapnya

"Hust.. nggak boleh ngomong gitu sayang. Mama pergi bukan berarti dia udah nggak sayang kita" ucap sang ayah menenangkan.

"Tuhan lebih sayang mama. Dia nggak mau liat mama menderita lebih lama lagi sama sakitnya, jadi jangan salahin siapapun disini ya sayang. Mama pergi memang karena sudah takdir." lanjutnya seraya menghapus air mata putrinya

Sama seperti yang dirasakan putrinya, pria yang hampir berusia empat puluh tahun itu juga masih tidak menyangka jika harus secepat ini kehilangan sang istri. Kehilangan orang-orang yang paling berharga di hidupnya adalah hal yang paling tidak ia inginkan di dunia ini. Namun apa daya, garis takdir tak bisa di elak.

Gadis yang tengah memeluk ayahnya itu kini tidak menangis lagi, namun pandangannya tertuju lurus melihat pusara yang masih basah itu.

"Semoga mama bahagia di surga." batinnya


***


Saat sampai di rumah, gadis itu langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Sang ayah hanya bisa memandang punggung putrinya dengan hati yang perih. Sungguh tak ingin melihat putrinya seperti ini. Putri kecil yang dulunya selalu periang, kini berubah menjadi pendiam. Bahkan, selama perjalanan pulang ke rumah tadi, putri kecilnya itu hanya menatap lurus jalanan dan tak berbicara sama sekali.

"Semoga kamu nggak menyalahkan diri kamu atas semua ini sayang." Batinnya

Gadis cantik itu sudah berada di dalam kamarnya. Tak lupa juga ia mengunci pintu agar tak seorang pun bisa masuk. Ia hanya ingin sendiri. Gadis itu membaringkan tubuhnya di kasur Queen zize miliknya. Membayangkan kejadian beberapa waktu lalu yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan akan terjadi. Memori itu masih terputar jelas di otaknya saat sosok yang paling penting dalam hidupnya itu tersenyum manis ke arahnya, membelainya dengan kasih sayang.

Tanpa sadar air mata itu kembali luruh. Ketika mengingat kesakitan yang dirasakan sang mama di depan mata kepalanya sendiri. Perasaan bersalah itu muncul lagi. Gadis itu memejamkan matanya menahan sesak.

_____________


Masih awal, wkwk. Aku harap kalian suka ya?.. Jangan lupa dimasukin ke perpus, terus jangan lupa juga kasih dukungan kalian dengan cara vote. Kalo bisa tinggalin jejak kalian di kolom komentar. Jangan jadi siders, ok?!


Salam

Srievayanti💜

ANSELMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang