Aku beranjak berdiri dari kasur. Aku lihat ada sebuah buket bunga dan kotak pemberian dari seseorang di atas meja. Dari siapa ya? Aku tak punya siapapun lagi sekarang. Kenapa ada yang memberi ku buket bunga? Pasti dari Liu. Aku tersenyum tipis.
Aku mengambil buket bunga itu tertulis nama "Jeff". Hee? Jeff? Aku keheranan. Aku pikir Liu. Kenapa Jeff?
Tidak. Pasti bukan Jeff, kalaupun memang memberikan ini padaku Jeff pasti akan membunuhku saat aku tertidur. Ini pasti pemberian Liu dan berpura-pura menjadi Jeff! Tapi, kenapa aku selalu ingin kalau yang memberikan ini Liu? Aku kembali keheranan.
Tanpa pikir panjang, aku membuka kotak itu. Didalamnya ada setelan Hoodie putih dan sebilah pisau.
Tepat sekali. Aku harus berganti baju sebelum aku kabur. Tapi, pisau ini untuk apa? Yah, yang penting sekarang aku harus berganti baju.
Aku mengganti pakaian ku dan melihat keadaan diluar dari jendela kamarku. Mengejutkan, Polisi ada di setiap sisi rumah sakit ini. Pasti ada polisi juga yang berjaga di depan kamarku. Bagaimana aku bisa kabur?
BRAK!!!
Pintu kamar terbuka keras. Liu datang yang terengah-engah dan terduduk di depan pintu.
"Liu!!!" Aku berlari menghampirinya. Tubuhnya berlumuran dengan darah.
"Liu, kau baik baik saja? Kau terluka?" Aku khawatir. Apa lukanya sangat besar sehingga membuatnya berlumuran seperti ini.
"Tidak aku tidak apa-apa..." Jawab Liu dengan suara yang pelan.
"Sudah kuduga kau pasti akan melarikan diri, ayo... Aku datang untuk menjemputmu" ucap Liu sambil mengulurkan tangannya.
"Iya, bawa aku pergi dari sini" aku menggandeng tangannya. Ada yang aneh di sini. Liu pasti ditembaki polisi yang berjaga di luar kamarku. Kemana polisinya?
"Kyahhh!!!!" Tiba-tiba aku ditarik oleh Liu yang tiba-tiba bangun dan berlari keluar.
"Sakit.. Liu, pelan-pe..." Aku tak percaya ini. Seluruh koridor rumah sakit dipenuhi darah. Bau kematian menyeruak di rumah sakit ini. Ini seperti saat keluarga dulu dibantai. Rumah sakit yang asalnya dominan berwarna putih kini berubah menjadi merah.
Potongan tubuh berserakan di sepanjang koridor rumah sakit. Sepertinya ada sekitar puluhan mayat yang kini tak berbentuk lagi. Aku tak percaya ini. Apa ini perbuatan Liu?
Terlihat beberapa polisi kembali datang dari lorong sebelah. Mereka mengangkat pistolnya.
"Jangan bergerak!" Teriakan salah seorang polisi menggema di koridor.
"Jangan halangi jalanku!!!!" Liu berteriak sambil mengambil pisaunya dan melemparnya ke arah polisi yang berteriak tadi.
Pisau Liu berhasil menusuk dada polisi tersebut dan saat semua perhatian sedang mengarah kepada polisi yang tertusuk tadi, Liu menendang satu persatu polisi yang lain.
Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Liu yang sekarang bukanlah Liu yang aku lihat tadi malam. Liu tetap memegang tanganku dengan sangat erat.
"Tidak ada yang bisa menghalangi jalan Homicidal Liu!!!! Hahahahahah!!!" Liu tertawa seperti orang gila.
Aku sangat ketakutan. Dia seperti mesin pembunuh yang tak bisa dihentikan.
"L,,, Liu..." Ucapku dengan gemetaran.
Seketika Liu melirik kearahku dengan tatapannya yang tajam. Aku berhenti berlari. Aku membeku. Tidak bisa. Aku tak bisa berlari lagi. Dugaanku benar kakak beradik tentunya punya naluri yang sama.
"Tak apa... jangan takut. Kau akan terbiasa dengan ini" Ucap Liu mengelus pipiku dengan tangannya yang dipenuhi darah.
Dia langsung menaikan tubuhku ke punggungnya dan berlari keluar dari rumah sakit.
*** To Be Continued ***
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect me or Kill me (Jeff The Killer x Reader)
Mistero / Thrillerrumahmu dimasuki seorang pembunuh berantai. kamu ketakutan. tapi kenapa hanya kamu yang selamat? kenapa kamu tak dibunuh oleh sang pembunuh yang tak pernah tidur? - Mature Content - cerita lama, ntah kapan lanjut