"Perkenalkan namaku Liu Woods, Kakak dari Jeffrey woods... Atau Jeff The Killer"
Aku membulatkan kedua mataku seakan tak percaya akan hal ini.
"K, kakak... Dari Jeff The Killer?" Aku seketika gemetaran.
Apa yang diinginkan kakak dari orang yang membunuh orangtuaku datang menemuiku?
"M... Mau apa kau?" Aku bergerak mundur perlahan.
Dia pasti ingin membunuhku sekarang. Bukankah kakak beradik memiliki naluri yang sama?
"Tenang saja, aku tak akan menyakitimu. Kau tahu, kau sebaiknya melarikan diri sekarang." Ucap Liu yang terdengar ramah.
"Melarikan diri? Untuk apa?" Aku kebingungan.
Apa aku harus mempercayai dia? Kakak dari orang yang membunuh orangtuaku?
Perlahan jemari Liu yang halus menyentuh pipiku yang masih dibalut plester dan mengelusnya dengan lembut. Dia terlihat ingin menenangkan aku yang sedang gemetaran.
"Ikuti saja apa kataku, tapi pilihan tetap ada di tangan mu. Ketika kamu ingin melarikan diri aku akan menolongmu." Dia menatapku dengan tatapan mata yang menenangkan.
Apa ini? Kenapa aku merasa tenang? Tapi, tetap saja dia patut dicurigai bukan?
"Yah, sudah malam sekarang. Kau harus beristirahat nona, selamat malam." Liu mulai berdiri dari kasur.
"Tunggu! Tapi, bukankah Jeff The Killer itu hanya tahayul! Kau pasti hanya berpura-pura dan menakutiku dengan mengaku sebagai Liu" ucapku yang agak curiga akan sosok Liu di hadapanku ini.
"Ahaha. Soal itu kembali tergantung padamu, dan terserah padamu. Sampai jumpa nanti ya, nona manis" jawab Liu sambil berjalan keluar dari kamar rumah sakit.
Aneh kenapa aku harus melarikan diri dari sini? Bukan kah di sini satu satunya tempat berlindung paling aman? Aku dilindungi oleh polisi. Jeff the killer tak akan membunuhku di sini. Dan... Sekali lagi, Jeff the killer itu... Apakah benar yang kulihat itu Jeff, atau bisa saja ada orang yang meniru Jeff bukan?
"Yasudahlah..." Aku mulai berbaring dengan nyaman di kasur dan menutup mata untuk tidur.
***
Terik mentari mulai menembus jendela kamar rumah sakit. Aku mulai terbangun dari tidurku. Sampai kapan aku akan berada di sini? Bukankah aku sudah cukup sehat sekarang?
Aku mengambil remot tv di meja samping kasur ku. Hal yang pertama kali aku cari di tv tentunya program berita, bagaimana dengan perkembangan kasus keluargaku? Apa pelakunya tertangkap?
"... Kasus pembunuhan di sebuah keluarga di kota ini semakin memanas, polisi tidak menemukan barang bukti apapun yang menunjukan siapa pelakunya pada tempat kejadian..."
Apa? Tidak mungkin... Kenapa polisi tak bisa menemukan pelakunya?
"... Polisi mengambil kesimpulan, bahwa satu satunya saksi dalam kasus ini adalah PELAKU dari kejadian itu. Karena hanya dia yang masih hidup di tempat kejadian..."
"Satu satunya saksi... Menjadi pelaku?" Aku seketika syok mendengar hal ini. Bagaimana bisa aku dituduh membunuh orangtuaku sendiri yang aku sayangi.
"... Pelaku akan dijerat hukuman, tapi karena menurut suster rumah sakit yang merawat pelaku, pelaku memiliki gangguan kejiwaan dan akan dipindahkan ke rumah sakit jiwa..."
"Tidak... Aku tidak gila! Kenapa jadi seperti ini!?" Batinku terus berteriak.
"Aku harus melarikan diri dari sini"
*** To Be Continued ***
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect me or Kill me (Jeff The Killer x Reader)
Mysterie / Thrillerrumahmu dimasuki seorang pembunuh berantai. kamu ketakutan. tapi kenapa hanya kamu yang selamat? kenapa kamu tak dibunuh oleh sang pembunuh yang tak pernah tidur? - Mature Content - cerita lama, ntah kapan lanjut