CH. 4

2.3K 158 12
                                    

Hi, i'm back again.... yaayy....!!!
Ok abaikan, jangan lupa vote ya!!!
Selamat membaca!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah hampir 2 minggu lamanya Naruto belum sadar juga, selama itu pula Hiruzen terus mengunjungi Naruto di RS saat waktu luangnya. Sampai saat ini pun keluarga Naruto tak ada yang datang menjenguk hanya untuk sekedar menanyakan kondisinya.

Yang selalu datang pasti adalah Hiruzen dan shisui, tentu saja shisui selalu datang ia kan deberi tugas untuk menjaga Naruto (abaikan). Juga beberapa perawat yang datang untuk mengecek keadaan Naruto.
.


.
.
.

Mindscape on

Di sebuah tempat yang agak gelap denan minim pencahayaan itu berdiri 2 orang pria berbeda usia, yang satu bocah berambut kuning jabrik yang dibiarkan memanjang dan yang satu pria paruh baya berambut putih agak keabuan panjang dengan 2 tanduk kecil dikepalanya.

"Naruto sudah saatnya aku pergi, waktuku sudah habis" ???
Ya bocah itu adalah Naruto.

"Hufft... sudah saatnya ya? Tak bisakah lebih lama lagi jiji?" Naruto

"Maaf Naru tapi inilah batas waktunya, bila takdir mengharuskan kita bertemu kita pasti akan bertemu lagi" ???

"Haah.... apa boleh buat. Terima kasih jiji sudah mau melatih dan menemaniku di sini." Naruto

"Tapi sebelum itu aku ingin bertanya padamu naru" ???

"Apa itu rikudo-jiji?" Naruto
Ya orang paruh baya itu adalah Rikudo Sannin

"Apa yang akan kau lakukan dengan kekuatan yang kau dapatkan sekarang ini naru? " Rikudo

"Em.... aku.. aku akan melindungi orang2 desa dan orang2 yang ku sayang, juga orang lemah yang memang membutuhkan pertolongan jiji. Aku tak mau menjadi egois hanya karena aku punya kekuatan lebih" Naruto

'Kau punya hati yang tulus dan mulia naru, aku benar2 bangga denganmu sebagai penerusku'  batin Rikudo sambil tersenyum tipis

"Baiklah bila itu keputusanmu naru, jiji takkan pernah mencampuri segala keputusanmu, tapi..."

"Terimakasih jiji, tapi? Tapi apa jiji?"

"Naru latihan yang kuberikan selama 20 tahun waktu disini itu hanya untuk membantu sedikit menyeimbangkan dan membangkitkan kekuatanmu"

"Jadi maksud jiji kekuatanku belum sepenuhnya seimbang dan bangkit?"

"Benar Naru, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melatih dan mengendalikan kekuatan yang besar. Jadi saat ini kekuatanmu mungkin hanya pada tingkat highs Chunin tau lows jonin tapi kontrol cakramu sudah sangat sempurna naru"

"Jadi aku masih harus berlatih lagi jiji?"

"Iya naru"

"Haahh... baiklah tak masalah, lagi pula ini juga lumayan menguntungkan untukku. Jadi aku takkan terlalu susah menyembunyikan kekuatanku"

"Baiklah naru,waktuku sudah habis. Ingatlah pesan yang sudah ku sampaikan dan tugas yang ku berikan padamu naru. Aku percayakan dunia ini padamu"

"Ha'i jiji aku takkan mengecewakan mu"

Rikudo hanya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya singkat sebelum tubuhnya benar2 menghilang

"Aku akan merindukanmu jiji hiks... aku takkan mengecewakan mu hiks.. hiks.."

Ya Naruto menangis tepat setelah rikudo benar2 menghilang dari hadapannya. Ia tak ingin menunjukkan kesedihannya dihadapan orang yang ia sayang jadi, ia hanya akan membendungnya dan menagis seorang diri.

"Baiklah saatnya aku kembali, aku yakin Hiruzen jiji sangat khawatir padaku" Ucapnya sambil menghapus air matanya

Lalu naruto mulai menutup mata dan berkonsentrasi untuk kembali ke dunia nyata.

Mindscape off





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


T.B.C
HEHEE... MAAF MINA SAN AKU TELAT UP DAN SEKALINYA UP MALAH CUMAN DIKIT  😣
HUHUU... MAAF SEKALI LAGI  SEMUA INI ADA BEBERAPA FAKTOR 2 DIANTARANYA KARENA PEKERJAAN KU YANG MENYITA BANYAK WAKTU DAN YANG SATU AKU LAGI REPOT BANTU KAKAKKU YANG BARU AJA LAHIRAN 😖 JADI AKU BENER2 MINTA MAAF YA 🙇‍♀️

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN!!!!
SEE YOU NEXT CHAPTER ~~~

The Legend Of ShinobiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang