CH. 3

2.3K 159 14
                                    

Haii.... gays.... I'm back, maaf telat update nya hehe....
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Didunia luar~

Berdiri seorang kakek didekat bangkar tempat tidur milik Naruto, dia adalah Sandaime Hokage. Sandaime menatap Naruto yang terbaring lemah dengan tatapan sendu, sudah 2 hari Naruto pingsan padahal semua luka ditubuhnya sudah sembuh dan hilang tanpa bekas. Mungkin menurut kalian hal ini sangat aneh, namun inilah salah satu dari kemampuan yang dimiliki oleh Naruto.

"Sungguh malang nasibmu Naru, bahkan sekarang ibu dan ayahmu tak kunjung datang menjengukmu setelah diberitau. Kau adalah permata dan mutiara yang indah serta berkilau... namun kau harus merasakan pahitnya diabaikan oleh orang yang kau sayang, hanya karena sebuah kekuatan dan ramalan yang belum tentu kebenarannya, haahhh....."

Ya, diabaikannya Naruto adalah kanera ramalan yang dikatakan oleh Jiraya (salah satu dari 3 sannin legendaris) saat usia Menma 3th yang mana saat itu Menma baru saja mengaktifkan cakran untuk pertama kalinya. Yang membuat Naruto diabaikan, yeah.. walaupun hanya sedikit diabaikan sih.... namun semua bertambah parah kala Naruto mengaktifkan cakranya yang pertama.

Karena saat itu cakra yang dirasakan disekitar Naruto hanya sedikit, yang membuat ia diabaikan lebih parah lagi oleh orang yang ia anggap keluarganya.

"Jiji berjanji akan selalu menyayangimu, melindingimu, dan jiji yakin mereka pasti akan menyesal telah mengabaikan dan membuangmu."

Ya Naruto diusir dari kediaman Namikaze 1 tahun lalu tepat saat usianya 5th.

Terotak keluarga ini tuh, udah gila. Cuman gara2 kekuatan aja bisa sampek ngusir anak umur 5th?! 5th loh?!!! Bener2 udah gila!!!

Oke lupakan yang diatas ☝️😅

Flashback 1th lalu

"Pergi kau dari rumahku dasar aib!!!" Teriak seorang pria berambut kuning jabrik yang tak lain adalah Yondaime Hokage a.k.a Minato Namikaze a.k.a ayah Naruto dan Menma.

"Apa salahku ayah? Kenapa kau mengusirku? Lalu aku akan tinggal dimana setelah ini, bila ayah mengusurku?" Tanya bocah yang hampir mirip dengan Minato a.k.a Naruto pada ayahnya yang melemparkan semua barang2 nya keluar rumah dengan nada bergetar siap menumpahkan cairan bening itu.

"KAU TANYA APA SALAHMU?!! TENTU SAJA SALAHMU KARENA KAU MENJADI AIB BAGI KELUARGAKU DAN MEREPOTKANKU, dan apa katamu tadi? Kau akan tinggal dimana setelah ku usir?! ITU BUKAN URUSANKU, TERSERAH KAU AKAN TINGGAL DIMANA AKU TAK PEDULI!!!!" Bentak Minato dengan nada begitu tinggi saat menjawab pertanyaan Naruto.

"Iya, sebaiknya kau pergi. Aku tak sudi punya anak yang lemah dan mempunyai sedikit cakra sepertimu!!" Bentak Kushina pada Naruto

Sedangkan Menma? Dia tak mengerti mengapa ayah dan ibunya mengusir kakaknya, dan hanya bisa menangis sambil menyembunyikan dirinya dibalik dinding.

"Cepat pergi, tunggu apa lagi kau?! Dan yah satu hal lagi jangan pernah kau anggap kami keluargamu lagi!! Mengerti?!!!" Bentak Minato sambil menekan kata "keluarga"

"Hiks.. baik aku hiks.. akan pergi, tapi hiks... aku akan selalu menyayangi hiks... kalian. Semoga kalian hiks.. bahagia tanpaku hiks..." Ucap Naruto sambil menangis sesegukan.

Dan tanpa memperdulikan Naruto lagi Minato dan Kushina langsung masuk meninggalkan debuman pintu yang cukup keras dihadapan Naruto.

Setelah itu Naruto mengambil barang2 yang dibuang oleh ayahnya dengan masih menangis sesegukan. Setelah dirasa semua barang telah ia ambil, Naruto mulai berjalan meninggalkan kediaman Namikaze.

Naruto berjalan tanpa tujuan masih sambil menangis, hingga ia berhenti disebuah taman yang sepi, maklum saja saat ini sudah malam. Ia masih terus menangis tanpa memperdulikan cakra seseorang yang mulai mendekat, ia masihlah sangat kalut akan emosinya.

"Naru apa yang kau lakukan malam2 begini sendirian ditaman yang sepi ini? Dan kenapa kau menangis?" Tanya orang itu.

Naruto mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang bicara padanya karena jujur ia merasa asing dengan aliran cakranya, dan terlihatlah seorang kakek yang tengah mengapit cerutu dibelah bibirnya.

"Hiks... jiji siapa?" Tanya Naruto dengan suara lirih agak serak

"Aku adalah Sandaime Hokage, Hiruzen Sarutobi. Jadi, bisa kau jawab pertanyaanku tadi?" Tanya sang kakek yang ternyata adalah Sandaime Hokage.

"Hiks... jiji apa aku tak pantas bahagia?" Tanya Naruto

"Apa maksudmu Naru? Tentu saja semua orang pantas bahagia termasuk dirimu Naru," Jawab Sandaime

"Hiks... lalu mengapa aku diabaikan? Hiks.. lalu kenapa aku selau dibentak? Hiks.. apa salahku? Apa hanya karna aku hiks.. hanya punya sedikit cakra? Apa karna aku hiks.. lemah? Mengapa aku harus merasakan semua ini? Hiks..hiks..."

"Karena mereka terbutakan dengan kekuatan dan kehormatan naru, kau merasakan semua ini agar kau bisa kuat Naru, agar kau lebih dewasa. Bukankah kau anak sulung dari keluargamu?"

"Kalau memang benar hiks.. mengapa aku diusir hiks.. jiji? Kenapa?!" Tanya Naru dengan sedikit menaikkan suaranya

"A..apa?! Kau diusir?! Minato sungguh keterlaluan, apa Kushina tidak mencegahnya? Dan apa Minato menyiapkan tempat tinggal lain untukmu?" Tanya sandaime yang shock akan pernyataan Naruto.

"Hiks.. ya aku diusir oleh ayah, hiks.. ibu hanya hiks... diam dan hiks.. ikut mengusirku. Ayah hanya marah hiks.. saat aku hiks.. menanyakan akan tinggal dimana hiks... hiks..."

"Sudah naru jangan menangis lagi, mulai sekarang jiji adalah keluargamu, dan kau akan tinggal diapartemen milik jiji mulai sekarang naru,"

"Hiks.. benarkah? Hiks.. Apa itu tak hiks.. merepotkan jiji?"

"Tentu tidak Naru, ua sudah ayo jiji antar sekarang."

"Hum! Ayo jiji. Terimakasih jiji😊"

"Sama2 Naru"

Dan sejak saat itu Naruto tinggal dan diurus diapartemen milik Sandaime

END Flashback

Sandaime berjanji akan memberikan kebahagiaan pada Naruto dan memasukkannya ke akademi semenjak kejadian itu, istrinya Biwako juga ikut andil dalam hal ini dan sangat mendukung keputusan suaminya.

"Semoga kau lekas sadar Naru, jiji sangat rindu dengan senyumanmu"
Ucap Sandaime sebelum pergi meninggalkan ruangan tempat Naruto dirawat.







T.B.C
.
.
.
.
.
.
Hehe... aku tau ini mungkin pendek menurut kalian, tapi jujur aja aku sempet hampir lupa ama jalur cerita ini gara2 kebanyakan kegiatan

Aku minta maaf dan jangan lupakan tinggalkan jejak kalian ya...

Ayo vote jangan pelit2 😁

Da~ semua~

The Legend Of ShinobiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang