CH. 5

2.3K 145 10
                                    

Mohon maaf bila ada typo dan kekurangannya.
Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi itu terlihat seorang bocah berambut kuning jabrik yang sudah terbaring selama 2 minggu di rumah sakit mulai menunjukkan tanda2 ia akan bangun.

"Uh... ini dimana? Ugh.. kepalaku sakit..."

Shisui yang bertugas menjaga Naruto sedang pergi untuk membeli makanan dan meminta seorang perawat untuk menjaganya. Saat perawat itu masuk ia melihat tanda Naruto akan bangun jadi ia pergi untuk memanggil dokter.

"Ah... syukurlah ia sudah bangun. Naru, apa yang kau rasakan sekarang? Apa kau merasakan sakit ditubuhmu? Tanya seorang dokter yang telah dipanggil suster tadi.

"Uh... tidak ada, hanya sedikit pusing karena silau. Itu saja"

"Syukurlah kalau begitu. Nah kau harus istirahat paling tidak 2-3 hari agar kau benar2 pulih ya."

"Baik dok"

Setelahnya dokter itupun keluar bersama suster, bersamaan dengan itu, shisui tiba sesaat setelah dokter keluar. Jadi, ia menanyakan kenapa dokter keluar dari kamar Naruto? Saat ia tau Naruto telah siuman ia langsung mengabari Sandaime tentang ini.

Tak berapa lama shisui kembali dengan Sandaime dan langsung menuju ruangan tempat Naruto dirawat.

Sreek.. ( anggep aja suara pintu )

"Akhirnya kau sadar juga Naru..." Hiruzen

"Ah.. jiji, sudah berapa lama aku tak sadarkan diri jiji?" Naruto

"2 minggu kau koma naru" Hiruzen

"Benarkah?! Lalu... apa mereka tau keadaan ku jiji?" Naruto

"..." Hiruzen

"Ah.. sudah kuduga, mereka tau tapi tak mau datang ya? Aku mengerti." Naruto

Sandaime hanya diam dan memandang sendu Naruto. Terjadi keheningan diruangan itu, hingga Naruto menyadari ada cakra berbeda selain milik sandaime yang tak terlalu asing disana.

"Mm... jiji siapa orang dibelakang jiji?" Naruto

"Oh, benar. Naru perkenalkan dia Shisui, Shisui Uchiha." Hiruzen

"Shisui Uchiha?! Pengguna sunshin tercepat, yang kecepatannya ada di urutan ke 2 setelah Yondaime Hokage?!! Wah..  keren!!!" Naruto

"Kau mengenalku?" Shisui

"Tentu saja! Siapa yang tidak mengenal seorang Sunshin no Shisui?! Shinobi pengguna sunshin tercepat yang pernah ada dan seorang prodigy dari klan Uchiha?!! Kurasa hanya orang bodoh yang tak kenal dirimu!" Naruto

"Wah.. apa sebegitu terkenalnya diriku? Aku jadi tersanjung dengan itu." Shisui

"Hihi... oh ngomong2 nii-san yang selalu mengawasiku dari jauh itu kan? Oh tunggu, apa aku boleh memanggilmu nii-san?" Tanya Naruto

"Tentu tak masalah, kau boleh memanggilku nii-san. Tunggu, kau tau aku yang selalu mengawasimu?!! Bagaimana bisa?!!!" Syok shisui

"Dia ninja tipe sensorik, dan dia sangan sensitive dengan cakra" jelas Hiruzen

"Woow luar biasa, padahal aku mengawasi dari jarak yang cukup jauh dan sudah menekan cakra ku ke titik terendah agar tak ketauwan." Kagum Shisui

"Hihi.. tidak kok, biasa saja"

Suasana yang awalnya sedikit sedih menjadi lebih hidup dengan canda tawa yang dibuat oleh shisui dan naruto, sedangkan Hiruzen hanya mengulas senyum bahagia karna melihat tawa naruto.
.
.
.
.
2 hari berlalu, dan kini naruto sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Hanya Shisui yang menjemput Naruto, karena Hiruzen ada rapat dengan Yondaime dan beberapa petinggi desa.

"Nah.. Naru aku akan mengantarmu pulang sekarang, apa tak ada barang yang tertinggal?"

"Um... baiklah, kurasa tidak. Ayo pulang nii-san."

"Ayo"

Disepanjang jalan banyak warga desa yang memandang benci, hina, jijik, dst kepada naruto. Namun, bocah itu berusaha mengabaikannya dengan cara berbicara dan bercanda bersama shisui.

Shisui sebenarnya sadar akan semua itu, namun ia lebih memilih membantu naruto untuk mengabaikan semuanya. Walaupun ada rasa iba di setiap tatapan dan ucapannya.

Setelah cukup lama berjalan, akhirnya mereka berdua sampai di apartemen naruto.

Cklek....
"Tadaima.."

"Tadaima.."

"Maaf ya nii-san kalu berantakan"

"Hahaa.. tak masalah naru, mau ku bantu membereskan semuanya?"

"Apa tak merepotkan nii-san?

"Tentu saja tidak, lagipula Sandaime Sama sudah memberiku izin cuti untuk 1 hari. Jadi, tak masalah"

"Benarkah?!! Wah... arigatou nii-san, karna sudah mau membantu dan menemaniku"

"Ya... sama2"

Dan akhirnya mereka membereskan apartemen naruto bersama, memasak dan makan bersama, bermain dan belajar bersama. Hari itu naruto lewati dengan sangat bahagia, ia takkan pernah melupakan masa2 seperti ini.

Malam tiba dengan cepat, Shisui telah pamit pulang beberapa saat lalu. Sekarang naruto kesepian lagi, ia masuk kamar mandi untuk membersihdkan diri. Beberapa menit kemudian naruto keluar dengan mengenakan piama tidurnya.

Ia merebahkan dirinya di atas kasur, matanya menerawang jauh ke atas. Mengingat semua yang terjadi 1 tahun lalu hingga sekarang, semua ia lalui dengan cukup berat.

"Haah... semoga hari esok lebih baik dari hari ini, Kami Sama" Ucapnya sebelum mata biru safir itu tertutup.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

T.B.C

HAI SEMUA AKU DAH LAMA GAK UP NIH, AKU DAH USAHA BIKIN CERITA YANG AGAK PANJANGAN DIKIT. SEMOGA KALIAN SUKA YA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA,
SEE YOU NEXT CHAPTER YA!!!!

😉

The Legend Of ShinobiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang