Sampai sekarang Dongmyeong belum mendapatkan jawaban apa-apa, ia belum tau harus memihak pada siapa.
Kalau ingin bertanya pada Kiwook, Dongmyeong tidak akan yakin Kiwook bisa membantunya, setidaknya bantu ingin memihak siapa saja Dongmyeong tidak yakin Kiwook akan membantu.
Ia tidak tau ingin bertanya pada siapa.
Tapi, setelah 2 hari ini Dongmyeong benar-benar tidak bertemu dengan Xion, ia benar-benar tidak pernah menemui Xion lagi.
Bukan karna permintaan ibu Xion, tapi karna Dongmyeong masih memikirkan harus memihak pada siapa.
Tapi kalau Dongmyeong menghabiskan hari-harinya untuk berpikir harus memihak pada siapa, secara tidak langsung ia memihak pada ibu Xion yang meminta Dongmyeong untuk menjauhi Xion.
Secara tidak langsung Dongmyeong sudah menjauhi Xion.
Sudahlah, Dongmyeong sudah berada dalam posisi sangat kebingungaan saat ini, ia tidak tau harus apa.
Ia tidak tau harus kemana.
Tidak tau harus apa.
Tidak tau harus bertanya pada siapa.
Dongmyeong tidak tau apa-apa, ia sangat kebingungan.
Langkah Dongmyeong terhenti, di depan sana ia melihat Xion yang sedang duduk bersama teman-temannya.
Dongmyeong ingin putar arah, tapi tidak tau kenapa ia ingin menetap disana sebentar hanya untuk melihat wajah seseorang yang mirip Dongju itu yang sudah dua hari ini tidak pernah dilihatnya.
Kalau boleh jujur, Dongmyeong menyimpan rasa rindu untuk Xion. Bukan karna apa, tapi wajah Xion yang mirip Dongju itu membuat Dongmyeong merasa kalau Xion itu adiknya.
Dongmyeong bisa melihat, Xion tidak apa-apa.
Xion masih tertawa bersama teman-temannya, Xion sepertinya tidak merasa apa-apa saat Dongmyeong sudah dua hari ini tidak menemuinya.
Dongmyeong bisa melihat kalah Xion baik-baik saja.
Dongmyeong sempat berpikir, apa disini cuma dirinya yang terlalu mendramatisir keadaan? Buktinya Xion baik-baik saja.
Kalau dilihat-lihat lagi, Dongmyeong tidak pernah mendramatisir keadaan. Keadaannya memang seperti itu, Dongmyeong nemang sedang seperti itu.
Tapi, apakah disini hanya Dongmyeong yang menyimpan rasa rindu untuk Xion? Apa Xion tidak? Dilihat dari keadaan Xion yang baik-baik saja tanpa Dongmyeong, ia tidak yakin kalau Xion juga merasakan hal sama seperti yang ia rasakan.
Apakah keputusan Dongmyeong untuk menjauhi Xion itu benar?
Dongmyeong tatap lagi wajah itu, sebelum ia benar-benar melangkah pergi dari sana.
"Xion, kok kamu mau sih temenan sama dia? Siapa namanya? Son Dongmyeong?"
Langkah kaki Dongmyeong terhenti, niatnya untuk pergi dari sana terurung begitu saja.
"Emang kenapa?"
Xion melontarkan pertanyaan balik pada temannya yang baru saja bertanya.
"Bukan apa-apa sih. Aneh aja liatnya. Kamu itu anak orang kaya, masa mau sih temenan sama anak panti."
Tangan Dongmyeong terkepal kuat, ia tidak terima dibeginikan. Memangnya anak panti sama anak-anak biasa itu bedanya apa? Mereka sama anak-anak 'kan? Sama-sama terlahir dari orang tua kandung? Bedanya apa? Apa karna anak panti tinggal tanpa orang tua? Padahal ibu yang menjaga panti itu sudah sama seperti orang tua mereka.
Dongmyeong ingin meneriaki itu saat ini, tapi ia masih menahan diri. Tidak mau memperburuk keadaan.
Xion berdiri dari duduknya, "sekarang aku tanya sama kamu. Bedanya anak panti sama anak-anak biasa itu apa sih? Mereka sama-sama terlahir dari orang tua kandung. Oh! Apa kamu pikir anak-anak panti itu gak punya orang tua? Gak tinggal bareng orang tua? Padahal, ibu penjaga panti itu udah sama kayak orang tua mereka! Lagipula ya! Dongmyeong itu udah punya orang tua sekarang, dia udah punya orang tua kayak kita!"

KAMU SEDANG MEMBACA
"𝐇𝐚𝐢, 𝐃𝐨𝐧𝐠𝐦𝐲𝐞𝐨𝐧𝐠." ✔︎
Fanfiction"𝐇𝐚𝐢, 𝐃𝐨𝐧𝐠𝐦𝐲𝐞𝐨𝐧𝐠." "𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐤𝐮." 𝑓𝑡. 𝑆𝑜𝑛 𝐷𝑜𝑛𝑔𝑚𝑦𝑒𝑜𝑛𝑔, 𝑆𝑜𝑛 𝐷𝑜𝑛𝑔𝑗𝑢 𝑓𝑎𝑚𝑖𝑙𝑦 𝑎𝑛𝑑 𝑏𝑟𝑜𝑡ℎ𝑒𝑟𝑠ℎ𝑖𝑝 ©𝖯𝗎𝗃𝗂_𝖨𝗌𝗅𝖺𝗆𝗂, 2020...