"Ini aku, dengan semua kebahagiaanku"
- - -
HAI! Namaku ALENA SYAKIRA FARANISA. Aku adalah gadis kecil yang sering dimanja oleh orang tua ku, bagi mereka aku adalah putri kecil dan karunia tuhan yang mereka miliki. Keluargaku dikenal sebagai keluarga A. Kenapa? Karena nama kami berawal dari huruf yang sama yaitu A. Bundaku bernama AYUNINDYA yang artinya adalah cantik, Kalau ayahku bernama AGRA yang artinya raja. Sedangkan aku, aku ALENA SYAKIRA FARANISA yang artinya gadis cantik yang selalu bahagia dan gembira.
Aku tidak memiliki adik maupun kakak, aku adalah anak tunggal. Walau kadang aku ingin sekali mempunyai adik ataupun kakak tetapi menjadi anak tunggal pun tak apa, aku bahagia.
Keluarga kami sangat harmonis, setiap weekend kami menghabiskan quality time, bermain, bersenda gurau, tertawa seolah tak ada masalah. Aku anak yang feminim, kemana mana selalu memakai dress. Rambutku digerai begitu saja. Hobiku adalah bernyanyi, aku suka bernyanyi karena rangkaian lirik yang diberi nada itu kadang mewakili perasaanku.
Saat aku meminta sesuatu, mereka selalu kasih. Mulai dari kasih sayang, mainan barbie-ku yang menumpuk, baju dress ku, alat musik, dan lain lain. Menjadi putri kecil mereka dan hidup bahagia bersama orang tuaku adalah hal yang paling terindah yang pernah aku alami.
Dan aku berharap keluargaku terus seperti ini, tertawa kencang seakan tidak ada masalah. Dan aku berharap orang tuaku tidak berpisah dan meninggalkan aku.
***
"Len.. alena, bangun sayang udah pagi. Ayo pergi seklah nanti kamu terlambat" bunda membangunkanku secara perlahan dan lembut.
Aku menguap dan mengulat dengan rambutku yang berantakan, bunda yang melihat aku hanya tersenyum.
"Kamu mandi ya, nanti bunda panggil sarapan langsung turun oke?" ucap bunda.
"Huaaamm.. iya bun" ucapku lalu bunda keluar dari kamarku.
Aku berjalan dengan setengah sadar, melihat muka ku dikaca yang sangat berantakan. Aku merapihkan rambut sebentar lalu mengeluarkan isi pasta gigi dan menaruhnya di sikat gigi ku. Setelah itu aku mandi dan bersiap memakai seragam putih merah. Bunda sudah memanggilku dibawah untuk sarapan dan aku segera turun.
"Hai bunda.."
"Hai len, makan tuh bunda bikinin makanan kesukaan kamu" ucap bunda, mataku langsung mengarah pada makanan kesukaanku yaitu sup kaldu dengan sayur brokoli.
Tak ingin lama lama aku segera menyantapnya, sangat enak.
"Bun,, ayah mana? Kok gak ikut makan?" tanyaku.
"Ayah ada diluar, lagi telponan sebentar sama bos-nya. Kamu buruan habisin makananya, nanti telat loh" ucap bunda sambil mengoleskan selai ke dalam roti yang dibekalkan untuk ayah.
Aku mengangguk lalu menghabiskan makananku dan bersiap memakai sepatu. Rambutku diikat tapi bunda selalu melepasnya, katanya aku terlihat cantik ketika rambutku digerai.
Karena ayah sedikit kendala lewat telepon, aku hari ini diantar bunda ke sekolahanku. Aku masih berumur 8 tahun dimana aku masih duduk di bangku kelas 3 SD. Saat sampai disekolah, aku berpamitan dengan bunda lalu bunda mencium keningku dan mengucapkan "Belajar yang rajin ya,jangan bandel" bunda selalu bicara seperti itu.
Disekolah, aku sering di ejek kalau aku anak manja, anak yang tidak mandiri. Awalnya aku sangat kesal dan marah pada bunda karena terlalu dimanja, tapi kini aku tidak peduli. Bunda bilang kalau orang yang berbicara seperti itu adalah orang yang sebenarnya iri pada kita.
Saat sedang istirahat, aku sedang memakan bekalku yang disiapkan oleh bunda tetapi tiba tiba ada seseorang yang berdiri didepanku. Aku mendongak melihat ada teman sepantaranku yang tersenyum padaku dan menjulurkan tangannya.
"Hai, namaku ELLA FREDELLA kamu bisa memanggilku ELLA. Siapa namamu?"
"Ha-hai, namaku ALENA" ucapku sambil menjabat tangannya.
"Senang bisa berkenalan denganmu Alena. Ngomong-ngomong kamu yang dibully sama mereka ya kalau kamu anak manja?" aku mengangguk.
"Kamu waktu istirahat sama siapa?" aku hanya menggeleng.
"Kalau gak ada, kamu bisa berteman denganku. Kita bisa istirahat bareng" ella tersenyum padaku, dan aku membalas senyumnya.
"Aku senasib kok sama kamu, dulu aku dibilang pendek, kekurangan gizi, cacingan, dan lainnya padahal aku sehat Cuma memang badanku saja yang kurus" aku rasa, aku mulai nyaman berteman dengannya.
"Kamu gak kurus ella, badanmu bagus aku suka" ucapku sembari tersenyum.
"Terimakasih. Kadang, banyak yang iri sama kondisi kita alena jadi mereka bertindak begitu. Orangtua memanjakan kita itu hal yang wajar karena mereka sayang sama kita, apalagi anak satu satunya"
"Iya, bundaku juga berbicara seperti itu" dia hanya mengangguk.
"Mulai sekarang kita berteman ya?" ucapnya.
"Iya, berteman" ucapku senang.
Aku sudah lama ingin memiliki teman dan sekarang terwujud, dia begitu baik padaku dan aku sangat menyukainya. Sebenarnya aku tidak mempunyai teman semenjak aku di katain sama mereka, tapi hal ini tidak kuberitahukan pada bunda. Kalian tau kalau aku kasih tau bunda apa yang akan bunda lakukan, itu semakin aku dikatain oleh mereka bahwa aku anak manja.
***
Bel istirahat telah habis, aku dan ella berbeda kelas. Dia anak kelas di depan kelasku, aku kelas 3B dan dia 3A. Aku memasuki kelas dan mengikuti pelajaran dengan lancar, walaupun aku sering diacuhkan mereka tetapi aku bisa berusaha sendiri hingga aku bisa. Itu yang membuatku mandiri, mungkin mereka begitu karena mereka anggap kelas 3 adalah kelas yang akan beranjak remaja dan tidak ada lagi yang manja.
Jam menunjukkan pukul 12 siang, waktunya aku pulang. Saat menunggu bunda di pos satpam sekolahku, ella menghampiriku.
"Hai alena" sapa nya.
"Hai ella, kamu belum dijemput kah?" tanyaku.
"Aku pulang sendiri, rumahku dekat sini jadi tidak perlu dijemput"
"Lalu, kamu kenapa disini?" tanyaku sambil membenarkan kursi.
"Aku ingin menunggu mu hingga dijemput, boleh?. Kalau aku pulang sekarang pun rumahku sepi. Ibuku jualan, ayah kerja, dan abangku masih sekolah jadi aku menunggumu saja" ucapnya sambil menggoyang goyangkan kakinya.
"Terimakasih"
Sambil menunggu bunda, kami mengobrol banyak mulai dari pelajaran hingga mereka yang mengatai kita. Ella adalah teman yang baik yang baru pernah aku miliki.
Tak lama kemudian bundaku datang untuk menjemputku, aku menyuruh bunda agar mengantar ella sampai rumahnya dan bunda setuju. Sampai dirumah ella kami berpamitan dan aku menceritakan ella ke bundaku. Bunda tersenyum.
-
-
-
Part one, i hope you like it guys <3
HAPPY READING
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH
ChickLitAwalnya semua baik baik saja, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan keluargaku. Hancur begitu saja entahlah, mendengar pertengkaran mereka membuatku ingin melerainya. Tapi apa dayaku, mereka dulu sangat menyayangiku hingga sekarang entah apa yang m...