19. SEBAB TERKABULNYA DO'A (Hadist)

61 6 0
                                    


Dari Abu Hurairah Radiyallaahu'anha ia betkata Rosulullah shollollahu'alaihi wassalam berkata : "sesungguhnya Allah Ta'ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah itu memerintahkan kepada kaum Mukminin seperti apa yang di perintahkan Allah kepada para Rasul. Allah Ta'ala berfirman :  Wahai para Rasul! Makan lah dari (makanan) yang baik-baik dan kerjakanlah amal sholih(Q.S al-mu'minuun:51) Dan Allah ta'ala berfirman: Wahai orang-orang beriman Makanlah dari rizki yang baik yang kami berikan kepadamu (Q.S Al-baqoroh:172) kemudian Rosulullah sholollollahu'alaihi wassalam menyebutkan seseorang yang lama berpergian , rambutnya kusut , berdebu dan menengadagkan kedua tangannya kelangit , "Ya Rabb,, Ya Rabb" padahal makanannya haram, minumannya haram pakaiannya haram dan ia kenyang dengan yang haram, maka bagaimna doanya akan di kabulkan?" (HR. Muslim)

Nb : apa yang kita makan akan mempengaruhi doa kita,, baik harta yang didapat maupun apa yang kita pakai, maka berhati-hatilah sholihah kepada apa yang diharamkan, sebab mungkin kita tak pernah tau kenapa doa kita tidak langsung terkabulkan, harusnya dalam hal ini kita tidak mengeluh dan tidak menyalahkan Allah, kadang dengan ada yang mengatakan Allah gak adil, naudzubillah, padahal Allah itu baik apa yang kita butuhkan selalu terpenuhi, mungkin kitalah yang kurang bermuhasabah ataupun berintropeksi sama diri kita sendiri, bisa jadi doa kira terkabul karena ada barang haram yang masuk dalam diri kita😢. Terkadang juga kita terlalu sembrono, memakan apa yang tidak pernah diketahui jelas kadar kehalanya.. Kalo memang sudah tau itu haram tinggalkanlah. Bukankah Allah menyuruh kalian pasti karena ada asbabnya (sebab) . Islam itu sungguh terjaga.. Apa yang ia makan apa yang ia pakai apa yg ia lakukan sudah ada dalam koridor syariatNya.. Yang syariat itu sendiri tidak boleh kita langgar. Bila dalam syariat itu ada yang dilanggar konsikuensinya adalah hukuman yaumul hisab.. Makanan dan sesuatu yang haram bila kita lakukam juga bisa menimbulkan efek yg sangat berat, hati kita bisa menjadi keras dan sulit menerima nasihat.

Ada yang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqosh, “Apa yang membuat doamu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya?” “Saya  tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad.

Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata, “Siapa yang bahagia doanya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.”

Dari Sahl bin ‘Abdillah, ia berkata, “Barangsiapa memakan makanan halal selama 40 hari, maka doanya akan mudah dikabulkan.”

Yusuf bin Asbath berkata, “Telah sampai pada kami bahwa doa seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.”

Gemar melakukan ketaatan secara umum, sebenarnya adalah jalan mudah terkabulnya doa. Sehingga tidak terbatas pada mengonsumsi makanan yang halal, namun segala ketaatan akan memudahkan terkabulnya doa. Sebaliknya kemaksiatan menjadi sebab penghalang terkabulnya doa.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Melakukan ketaatan memudahkan terkabulnya doa. Oleh karenanya pada kisah tiga orang  yang masuk dan tertutup dalam suatu goa, batu besar yang menutupi mereka menjadi terbuka karena sebab amalan yang mereka sebut. Di mana mereka melakukan amalan tersebut ikhlas karena Allah Ta’ala. Mereka berdoa pada Allah dengan menyebut amalan saleh tersebut sehingga doa mereka pun terkabul.”

Wahb bin Munabbih berkata, “Amalan saleh akan memudahkan tersampainya (terkabulnya) doa. Lalu beliau membaca firman Allah Ta’ala, “Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.” (QS. Fathir: 10)

Dari ‘Umar, ia berkata, “Dengan sikap wara’ (hati-hati) terhadap larangan Allah, Dia akan mudah mengabulkan doa dan memperkanankan tasbih (dzikir subhanallah).”

Sebagian salaf berkata, “Janganlah engkau memperlambat terkabulnya doa dengan engkau menempuh jalan maksiat.” (Dinukil dari Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, Ibnu Rajab Al-Hambali, 1: 275-276)

Sumber:
Gc Halaqoh Cint*

19 Ramadhan 1441 H
12  Mei 2020

Cerpen Islam (Komplit)😂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang