Chapter 5

3.5K 313 17
                                    


Happy Reading~~~





"Jeongguk aku mohon sama kamu,tolong nikahin aku setidaknya sampai anak ini lahir.Aku diusir dari rumahku guk,aku gak tau lagi mau kemana"Eunha mendatangi rumah Jeongguk lagi.Kali ini ia membawa koper berukuran besar.

Jeongguk hanya memandang datar Eunha yang berada di depannya.

"udah nangisnya?Enak ya lo,mainnya sama dia gue yang disuruh tanggung jawab"Jeongguk sangat ingin menampar gadis didepannya jika ia tidak ingat bahwa Eunha sedang hamil mungkin.

Taehyung mengelus lengan Jeongguk bermaksud untuk meredakan amarahnya.Tapi hal tersebut di salah pahami oleh Eunha.

"oh jadi sekarang kamu pacaran sama cowok ini ya?Kamu bilang Cuma tetangga ternyata lebih dari tetangga.Emang dasar jalang kamu"eunha menjambak rambut Taehyung membuatnya mengaduh kesakitan.

Jeongguk segera mendorong tubuh Eunha keras membuat ia memekik."jangan coba-coba menyentuh Taehyung dengan tangan kotormu"Jeongguk menekan semua kata-kata yang terlontar dari bibir tipisnya.Lalu ia menyembunyikan tubuh kecil Taehyung dibalik tubuh besarnya.

"tolong ijinkan aku menginap sementara dirumahmu saja guk.Aku sudah tidak ada tempat untuk pulang"kata Eunha memelas.

Jeongguk hanya diam pertanda ia tak setuju.Taehyung merasa kasihan terhadap Eunha mengingat dirinya tengah hamil.

"mas,Eunha tinggal dirumah adek aja.Dirumah kan banyak kamar kosong.Nanti adek suruh mbok inem buat bersihin kamarnya"Jeongguk hanya menatap tak percaya kepada Taehyung.

"tapi dek-"belum sempat Jeongguk ngomong udah dipotong aja sama Taehyung."gak apa-apa mas,tenang aja"taehyung mengelus lengan Jeongguk lembut.

Jeongguk sendiri memilih menenggelamkan wajahnya pada leher Taehyung.Memeluk tubuh kecil tersebut erat.Serta mencium bau tubuh Taehyung yang menenangkan.

Eunha yang melihat tersebut terbakar api cemburu.Tapi sedetik kemudian ia menyunggingkan senyum miringnya.Entah apa yang Eunha rencanakan.

Taehyung menjauhkan wajah Jeongguk dari lehernya.Lalu beralih menatap Eunha.

"ayo mbak,kerumah saya.Tapi harus nunggu dulu mbok inem bersihin kamarnya"Taehyung tersenyum manis.

"iya,gak apa-apa dek"Eunha juga tersenyum.Namun Jeongguk menemukan ada yang salah dari senyuman Eunha.

"Tunggu bentar.Mas ikut"Jeongguk menuju kamarnya dan mengambil dompet beserta ponselnya.Lalu beralih menuju kamar mamanya untuk pamit.

Taehyung dan Eunha hanya menunggu dalam keheningan.

Tak lama kemudian Jeongguk datang dan langsung menggandeng tangan Taehyung.Sementara Eunha hanya mengikuti."jika aku sedang tidak butuh bantuanmu sudah kutendang perut besarmu"batin Eunha.

Sesampainya di rumah Taehyung langsung membukakan pintu untuk Eunha.Ia sudah menyuruh Jeongguk untuk membawakan koper Eunha.

"duduk dulu mbak.Mungkin agak lama untuk membersihkan kamarnya"Taehyung berkata dan dihadiahi gelengan dari Eunha.

"gak apa-apa,saya sudah diijinkan tinggal disini pun saya sudah bersyukur"Eunha tersenyum.

'bersyukur kepala bapak kao'batin penulis

Taehyung beranjak dan memanggil mbok Inem.Ia menyuruh mbok Inem untuk membersihkan kamar yang akan ditempati oleh Eunha.

Setelah mendapat jawaban dari mbok Inem,ia langsung menuju dapur untuk membuat minum.

Sementara di ruang tamu Jeongguk dan Eunha hanya terdiam dan larut dalam fikiran masing-masing.Tiba-tiba aja Jeongguk nyeletuk.

"kalo lo masih mau tinggal disini,jangan berani-berani bikin Taehyung kecapekan.Kalo lo bikin Taehyung kecapekan...."Jeongguk menunjukkan gestur memotong leher.

Lalu Taehyung datang membawa nampan dan meletakkan gelas yang berisi cairan berwarna orange di hadapan dua orang tadi.Sementara dirinya memilih susu stroberi.

Mereka memulai percakapan.Mulai dari curhatan Eunha yang menangis tersedu-sedu walau Jeongguk tau itu hanya air mata buaya.Sampai cerita absurd Taehyung mengenai kehidupan pernikahannya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.Taehyung mempersilahkan Eunha untuk istirahat dikamar yang telah disiapkan.

Jeongguk menghampiri Taehyung dan memeluknya."ada apa mas?"tanya Taehyung.

"mas nginep disini ya dek?"Jeongguk menatap Taehyung memelas.Taehyung mengernyitkan dahinya bingung.Namun setelahnya ia tertawa pelan.

"kok nggak bilang dari tadi sih mas,mbok Inem udah pulang loh.Mas mau tidur dimana?"Taehyung mengelus rambut Jeongguk.

"kan mas bisa tidur sama kamu,kayak biasanya.Lagian kamu kan lagi hamil,gak baik kalau dirumah sendiri"Jeongguk menenggelamkan wajahnya pada leher Taehyung.

"iya deh,terserah mas"kata Taehyung membuat Jeongguk semakin erat memeluk tubuhnya.

Skip

Jeongguk terbangun dan mendapati Taehyung dipelukannya.Terlihat kaos putihnya tersingkap memperlihatkan perut mulus yang menonjol itu.

"dek,bangun.Udah pagi"Jeongguk berbisik disamping telinga Taehyung.

Taehyung terlihat menggeliat kecil dan mata cantiknya terbuka perlahan.

"bangun adek,bikinin mas makan.Mas mau bawa bekal buatan adek"Taehyung tertawa kecil."iya mas,sebentar"Taehyung menuju kamar mandi.

Tak lama kemudian Taehyung keluar dengan wajah yang terlihat lebih segar."mas mau bekal apa?"tanya Taehyung.

"sandwich tuna"Jeongguk menjawab pendek.Taehyung mengangguk dan keluar dari kamar.

Jeongguk berjalan menuju kamar mandi karena dirinya ada kelas pagi hari ini.

.

.

.

Jeongguk menuruni tangga dan mendapati punggung sempit Taehyung di dapur.Ia berjalan pelan dan melingkarkan lengannya pada pinggang Taehyung.Memeluknya dari belakang.

"astaga mas,ngagetin tau gak?"kata Taehyung kesal.Jeongguk terkekeh dan melapalkan maaf kepada Taehyung.

Eunha keluar dari kamarnya dan mendapati dua orang didapur berpelukan membuatnya terbakar api cemburu.

"lihat saja nanti Taehyung.Akan kubuat hidupmu sengsara"batin Eunha.



TBC

terimakasih sudah baca.

Bila ada salah jangan ragu untuk comment

Luv you


JANDA(KV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang