Ordinary Love - Not Him

438 63 15
                                    

Lampu yang sebelumnya padam sudah kembali menyala, Yuri dengan segera menuju ke taman belakang, tempat asal suara teriakan melengking itu.

Suasana mencekam terasa sangat jelas di lorong sepi itu dan perlahan mulai terlihat para pelayan mengerubungi dua wanita yang tergelatak pingsan disana, yang lebih mencengangkan adalah tulisan dengan noda warna merah yang ada di dinding belakang rumah itu membentuk suatu tulisan yang mencengangkan.

Tulisan yang berisikan tudingan yang tidak pernah disangka oleh Yuri. Berisikan, "Kalian keluarga pembunuh."

"Apa ini?", Tanya Yuri namun para pelayan malah menghindari tatapannya.

"Apa yang terjadi disini?!", pekik Yuri merasa tidak puas dengan reaksi lainnya.

"Yuri-ya..", Nyonya Kwon menarik Yuri menjauh dan membawa wanita itu ke dalam kamarnya.

"Eomma, apa maksud tulisan itu?", Yuri menahan eommanya yang terus menarik tangannya.

"Eomma!"

"Ada hal yang lebih baik untuk tidak pernah kau ketahui Kwon Yuri!", pekik Nyonya Kwon membuat Yuri terkejut bukan main.

"Jadi apa itu?", Tanya Yuri sekali lagi namun Nyonya Kwon hanya mendesah pasrah membuat Yuri sangat frustasi.

Yuri melepaskan pegangan tangan eommanya dan pergi mencari seseorang yang mungkin bisa memberitahukannya perihal tersebut.

Wanita itu mencari keseluruh penjuru rumah namun tak ditemukan tanda-tanda keberadaan pria tua yang bagi Yuri mungkin bisa menjadi pemberi jawaban untuknya.

Kakinya berhenti melangkah saat menemukan pria tua itu sedang berhadapan dengan ayahnya. Di wajah ayahnya terlihat jelas amarah yang tidak terbendung lagi bahkan ia sudah menyuruh beberapa pengawal untuk membawa pelayan Min.

Dengan cepat Yuri menahan para pria bertubuh tegap itu untuk membawa pelayan Min membuat Tuan Kwon menatap ke arahnya tajam.

"Kwon Yuri, lepaskan dia sekarang.", Perintah Tuan Kwon tegas namun sama sekali tidak dihiraukan oleh Yuri yang masih terus memegangi lengan Pelayan Min.

"Apa yang kalian lakukan? Dia hanya pria tua, jangan kasar padanya.", Ucap Yuri pelan pada para pengawal itu sambil berusaha melepaskan tangan-tangan itu dari Pelayan Min.

"Kwon Yuri!"

"Jangan memerintahku!", Sela Yuri cepat dengan suara marahnya.

Tuan Kwon memalingkan wajahnya ke arah lain untuk sejenak lalu menghampiri Yuri dan menarik putrinya itu untuk menjauh.

"Pelayan Min tidak akan bekerja lagi disini mulai sekarang.", Keterkejutan tampak jelas di wajah Yuri, ia menggelengkan kepalanya tidak percaya dan berusaha menghampiri Pelayan Min yang perlahan sudah pergi menjauh.

"Ahjussi!", Teriak Yuri namun Tuan Kwon memegang kedua bahu Yuri sehingga wanita itu menghadap ke arahnya saat ini.

"Dia yang membunuh ibumu.", Ucapan Tuan Kwon membuat Yuri mematung seketika.

Waktu seakan melambat dalam beberapa menit itu. Yuri masih terdiam di tempatnya dan menatap ke dalam mata ayahnya lamat.

"Tidak, itu semua tidak mungkin.", ucap Yuri pelan saat ia sudah tersadar dari lamunannya.

"Ahjussi bukan orang jahat."

"Bawa dia ke kamarnya!", sesuai perintah Tuan Kwon, Yuri langsung dibawa oleh para pengawal ke kamarnya dan dikunci di dalam.

Bahkan ia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk memberontak dan akhirnya ia hanya terjatuh di lantai dan kilasan-kilasan kebersamaannya bersama dengan pelayan Min yang tidak pernah sekalipun menyakitinya muncul di visinya seakan ia menonton sebuah film.

Ordinary Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang