Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring. Semua murid SMA Brada pun tidak menyianyiakannya, mereka berhamburan keluar kelas untuk segera pulang dan beristirahat setelah melaksanakan kewajiban mereka, begitupun dengan Fina dan sahabat-sahabatnya. Setelah membereskan semua peralatan belajarnya, mereka pun berjalan ke luar kelas. Di saat sedang berjalan di koridor Fina tiba-tiba berhenti.
"Lah kenapa lo?" Ucap Jihan sambil ikut berhenti dan memandang Fina
"Pengen buang air" Jawab Fina
"Yaudah sana buang air dulu " Ucap Livia
"Temenin hehe..." Sambil nyengir tak jelas.
"Udah gede juga, yaudah ayo" Jawab Livia.
"Gue sama Jihan nunggu di parkiran ya" Jelas Kinar
"Okey" Jawab Fina
Fina pun bergegas berlari ke toilet yang disusul oleh Livia. Sementara Jihan dan Kinar pergi ke parkiran terlebih dahulu. Sebenarnya mereka pulang masing-masing tapi mereka selalu bersama untuk menuju parkiran. Fina sendiri pulang bersama abangnya Fino, Kinar sudah pasti bersama sang pacar Kevin, sementara Jihan membawa mobil sendiri, dan Livia selalu dijemput oleh supirnya.
Setelah beberapa menit Fina dan Livia pun sudah tiba di parkiran, mereka pun menghampiri Jihan dan Kinar.
"Gue duluan ya udah di suruh pulang sama nyokap gue, gak papa kan?" Ucap Jihan
"Gapapa kali Han" Jawab Fina
"Yaudah, Bye Girls"
"Bye" Ucap mereka bertiga
"Kevin udah keluar kelas belum Nar?" Tanya Livia
"Lagi OTW kesini katanya" Jawab Kinar
Dan tidak lama kemudian murid yang disebut The Most Wanted Boy nya SMA Kencana mengahmpiri mereka bertiga.
"Hai Honey, Udah lama?" tanya Kevin
"Hai, Nggak kok" Jawab sang pacar
"Kok bertiga aja, Jihan mana?" Ucap Rangga
"Udah pulang duluan, katanya disuruh cepet pulang sama nyokapnya". Ucap Fina
"Tumben amat, biasanya tuh anak kalau disuruh pulang cepet juga banyak alesan." Ujar Rangga
"Idih hapal banget sampe segitunya". Ejek Kinar
"Mau dikenalin sama cowok anak temen mamanya kali". Timpal Fina
"Wuahh parah sih kalau bener Ga". Ucap Fino
"Gak mungkin lah nyokapnya aja udah nitipin dia sama gue". Jawab Rangga yang membuat mereka heran sekaligus melongo.
"Anjir yang bener lo?". Ucap Kevin
"Iya lah, ngapain boong". Balas Rangga dengan sombongnya.
" Wihh ternyata lo garcep ye". Puji Fino
"Iya dong, gak kaya lo yang cuman bisa mandangin dari jauh, eh ceweknya juga deng yang gengsian". Ucap Rangga
"Anjir sialan lo." Balas Fino sambil melirik kearah Livia yang sedari tadi hanya diam di samping Fina.
Melihat sang kakak yang melirik sahabatnya, Fina pun segera menyudahi keributan antara Fino dan Rangga yang tanpa disadari oleh nya bahwa sedari tadi dia ditatap oleh Raka.
"Udah-udah ah ribut mulu, ayo bang pulang". Ucap Fina
"Iya ayo dah sore juga". Tambah Kinar
"Yaudah ayo, eh tapi.. Liv udah ada yang jemput belum?."
"Udah ko ada di depan". Jawab Livia
"Oh yaudah, hati-hati." Balas Fino
"Uhuyy gas terus mass." Ucap Kevin
"Acikiwirrr." Timpal Rangga
Ledekan dan siulan Rangga disambut tawa oleh Fina, Kevin, dan Kinar. Sedangkan Raka hanya tersenyum tipis. Livia yang sudah memerah karna malu kini mengubah kembali ekspresi datarnya dan berlalu pergi dari parkiran sekolah setelah tadi hanya terenyum akan uacapan Fino.
"Yahh kasian mas Fino cuman disenyumin bukannya di balas sapaannya". Ledek Rangga
"Bacot lo beruk." Balas Fino
Masih dengan sisa tawanya Fina pun menintrupsi mereka berdua. Dan ke enam murid tersebut berjalan ke kendaraannya masing-masing dan kemudian meninggalkan sekolah.
***
Sesampainya di halaman rumah mereka, Fina pun segera berlalu ke dalam rumah, sedangkan Fino memarkirkan terlebih dahulu mobilnya di garasi. Di rumah mereka sendiri seperti biasa saat setiap pulang sekolah terasa sepi dikarenakan kedua orang tua mereka memang bekerja. Papa mereka bekerja sebagai Manajer di suatu perusahaan besar di Jakarta dan sang mama bekerja sebagai dosen di salah satu Universitas Negeri di kota yang sama. Adik mereka Firas baru duduk di bangku SMA kelas 1 tetapi tidak satu sekolah dengan si kembar alasannya karena menurut Firas akan sangat menyebalkan jika satu sekolah dengan kakak-kakaknya karena katanya dia tidak akan bisa bebas. Firas sendiri belum pulang karena tadi saat mengabari Fina, dia menjelaskan bahwa akan ada penambahan kegiatan MOS di sekolahnya.
Orang tua mereka bukan seperti kebanyakan orang tua yang workholic dan tidak memperdulikan anak-anak nya, orang tua mereka justru sangat memperhatikan kehidupan anak-anak nya. Seperti contohnya setiap jam pulang sekolah pasti kedua orang tua mereka menyempatkan untuk menelpon anak-anaknya, atau pun setiap paginya sang mama pasti akan melebihkan porsi makanan pada saat sarapan agar sepulang sekolah bisa dimakan oleh si kembar dan adiknya.
Fina, Fino, dan Firas pun mengerti akan tanggung jawab orang tuanya sehingga mereka tidak keberatan akan kurangnya waktu berkumpul keluarga. Sebagai pengganti waktu keluarga, setiap weekend orang tua mereka menjadwalkan agar menjadi hari berkumpul entah itu untuk memasak bersama, berkebun, bersih-bersih rumah atau pun berolahraga bersama. Saat ini setelah mereka mengganti baju, Fina pun bergegas untuk menghangatkan makanan. Lain hal nya dengan Fino, dia masih duduk di sofa sembari bermain handphone setelah sebelumnya memarkirkan mobilnya. Jarak dari dapur dan ruang keluarga tidak terlalu jauh sehingga Fina bisa melihat abangnya yang sedang ada di sofa.
"Bang.." Ucap Fina
"Hm?." Balas Fino dengan masih memainkan handphonenya.
"Eummm, lo tadi di perpustakaan kenapa cuma sama Raka?."
"Emang nya kenapa?"
"Ya...gak papa sih, cuman aneh aja biasa nya lo selalu berempat kalau kemana-mana." Ujar Fina
"Sebelum gue sama Raka ke perpustakaan, kita berempat main basket di lapangan terus di usir sama si mantan ketos katanya lapangannya mau di pake buat pengenalan lingkungan sekolah kelas 10, jadi ya gue istirahat di Perpus sama si Raka, Rangga sama Kevin ke kantin beli minuman." Jelas Fino sambil berjalan ke dapur tepatnya ke meja makan, menunggu makanan yang disajikan Fina.
"Ohh gitu, tapi kelas lo emang freeclass?."
"Heem, soalnya Pak Maman masih ngurusin berkas-berkas gitu, apa ya lupa gue." Jawab Fino
Fina pun mengangguk sembari menempatkan makanan yang telah di panaskan tadi di meja makan.
"Udah gue jelasin tuh alasan gue di Perpus, gak salah kan gue?." Tanya Fino
"Ya salah lah ngapain istirahat di Perpus." Bela Fina
"Hihh, cewek mah emang gitu selalu cari kesalahan." Ujar Fino dengan kesalnya.
"Apaan nyalahin mulu cewek, cowok aja yang terlalu baperan." Balas Fina
"Iyain aja dah biar fast." Jawab Fino sembari mengambil lauk yang disediakan Fina. Mereka pun makan dengan tenang sambil sesekali mengobrol.
Bersambung.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL THING
Teen FictionRasa sakit yang di derita seseorang tidak akan hilang jika hanya berusaha melupakan. Dengan menemukan hal baru rasa sakit itu bisa hilang dengan sendirinya, bukan berarti kamu harus menemukan yang sempurna cukup temukan yang bisa membuat dirimu lebi...