Bab 8. Weekend (2)

12 1 0
                                    


Setelah memembujuk Livia untuk ikut bersama mereka dan menjemput gadis itu, kini mobil yang ditumpangi ketiganya melaju untuk menuju tempat futsal. Hari ini Fina terlihat sangat simple dan hanya memakai baju panjang berwana abu-abu serta jeans hitam dengan rambut yang digerai juga sandal rumahan. Disampingnya, Livia sendiri terlihat memakai sweater merah maroon dan dipadukan dengan celana panjang hitam.

Mobil yang dikendarai Fino telah sampai di parkiran RG futsal. Mereka pun berjalan memasuki pintu masuk dan dari pintu masuk terlihat Kinara, Jihan dan ke tiga temannya Fino sedang duduk di tribun, Kinara yang melihat kedatangan mereka pun melambaikan tangannya. Sedangkan di seberang tribun yang ditempati Raka dan lainnya terdapat 5 laki-laki dan 5 perempuan yang bisa dipastikan akan menjadi lawan futsal mereka. Fino bilang lawan kali ini dari SMA Angkasa dimana salah satu perempuan yang hadir merupakan fans fanatik seorang Raka yang selalu mengaku-ngaku sebagai pacarnya Raka.

"Yeay Livi ikut juga". Ucap Kinara senang

"Iyalah dibujuk cowoknya ya mau". Balas Rangga sambil menggoda keduanya yang dibalas dengan pelototan Fino.

"Udah-udah woy, jadi blushing kan tuh muka Livi". Ucap Jihan.

"Terserah". Ucap Livia dengan datar yang balas tertawaan oleh mereka.

"Setau gue futsal 5 orang, kalian kurang satu dong?". Ucap Fina

"Ada, Deril bentar lagi nyampe". Jawab Raka

"Deril IPS 1?, Pacarnya Stefi?". Tanya Kinara.

"Iya". Jawab Raka.

"Bukannya Deril anak basket ya?". Ucap Jihan

"Iya sih, tapi tuh anak hampir bisa semua permainan bola ". Jawab Rangga

"Gila, pantes masuk IPS 1". Takjub Kinara

Memang di SMA Brada anak-anak yang mahir dalam Akademik dan Non-Akademik selalu dimasukan ke kelas unggulan baik itu IPA 1 maupun IPS 1 tergantung dengan peminatan jurusan siswanya sendiri. Beda halnya dengan Livia dan Raka meskipun mereka mempunyai kemampuan masuk IPA 1 tetapi mereka berdua menolaknya karena dirasa menurut Livia sistem tersebut nantinya hanya akan menimbulkan rasa minder bagi siswa lain yang tidak bisa masuk ke IPA 1 atau pun IPS 1 jadi Livia hanya ingin membuktikan bahwa setiap siswa bisa berprestasi walaupun tidak masuk ke kelas unggulan. Sedangkan Raka sendiri alasannya hanya ingin mengikuti ketiga temannya yang dulu merupakan teman Raka saat awal MOS.

"Ko gue jarang liat Deril sama kalian kalau di sekolah?". Tanya Fina

"Nggak ko, kita selalu ketemu kalau ekskul atau pun ya kaya gini futsal bareng, lagipun intensitas waktu ketemu sedikit ya karena beda jurusan jadi sibuk sama tugas masing-masing, kita juga deket sama Deril karena dia tetanggan sama Raka". Jelas Kevin.

"Ohh gitu". Ucap Fina sambil mengangguk-anggukan kepala.

Bersamaan dengan itu terlihat Deril dengan Stefi yang merupakan mayoret utama di SMA BRADA. Stefi juga merupakan murid dari IPS 1 dan cukup akrab dengan Kinara yang merupakan mantan ketua Cheerleaders.

"Hai guys, Sorry lama ya". Ucap Deril

"Santai Der". Jawab Fino

"Hai Nar, udah lama gak ketemu hehe". Ucap Stefi dengan riang

"Hai juga Stef, hahah iya, kenalin ini temen-temen gue Fina, Livia, Jihan". Ujar Kinara

"Hallo Semuanya gue Stefi". Ucap Stefi

"Hai juga Stef, tau ko gue, mayoret utama sekolah siapa sih yang gak kenal". Ucap Jihan sambil tersenyum.

"Haha bisa aja". Balas Stefi dengan tawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPECIAL THINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang