Ragra POV.
Sepulang sekolah, gua uring-uringan ga jelas. Kepikiran Gio terus entah kenapa tiba-tiba saja ingatan yang tadi muncul.
Ia masih sangat ingat bagaimana, bibir imutnya itu terbuka saat ia memasuki asap roko. Terbatuk karena asap roko, ia benar-benar sangat menggemaskan.
Tubuhnya yang gemetar ketika di tatap tajam denganya, matanya yang hitam pekat mengerjap ketika ia perintah. Menurut Ragra, Gio itu sangat menggemaskan rasanya Ragra ingin terus bersama Gio.
"Apa yang gua pikirin. Dia hanyalah cowo cupu yang gampang ditindas" gumam nya menyingkirkan pikirannya tentang cowo cupu itu.
Bukannya menghilang dari pikirannya tetapi wajah itu malah semakin jelas didalam pikirannya.
Ia memainkan ponselnya dan membuka Instagram miliknya. Ia mencari nama Gio disana tetapi tidak juga ketemu.
Ia tidak tau nama lengkap Gio. Yang ia tau hanya Gio si lelaki cupu, Benar-benar kejam.
Saat keluar dari pencarian, ia menemukan foto Gio di beranda miliknya tetapi Gio tidak sendirian didalam foto ini. Ia bersama seorang gadis tomboy disampingnya yang merangkul pundak Gionya.
Astaga apa yang udah dipikirkan olehnya, Gionya? Sejak kapan gio menjadi miliknya? Pikirannya benar-benar sedang tidak waras.
Ragra POV end.
Saat ini Gio tengah menatap langit-langit kamarnya, ia meratapi nasibnya yang selalu dimaki. Apa salahnya.
"Gio" panggil wanita paruh baya, dari arah luar kamar.
"Apaa?" Sahutnya dengan suara sedikit keras.
Nina menghela nafas dengan kelakuan anaknya ini. Yup dia Nina ibunda Gio.
"Gio mama manggil kamu"
Dengan malas Gio menyamperi mamanya, "maaf, kenapa mah?" Tanyanya.
"Besok mama sama papa akan pergi ke Berlin entah berapa lama kalo bisa mama akan menetap disana. Dengan masalah nenek mu yang sakit keras dan pekerjaan papamu. Jadi mama dan papa akan memutuskan pergi ke Berlin besok pagi." Ujarnya menatap lekat Gio.
Gio hanya mengangguk-anggukan kepala.
"Apa kamu baik-baik saja kalau mama tinggal? Atau kamu ingin ikut dan bersekolah disana?" Tanya mama.
"Engga mah, Gio ingin disini. Gio tidak apa-apa di tinggal lagi pula Gio kan udah dewasa, jadi Gio bisa menjaga diri Gio sendiri. Mamah sama papah tenang aja" jawabnya meyakinkan sang mamah.
"Baiklah-baiklah kalau itu maumu, tapi ingat jika terjadi apa-apa langsung hubungi mama atau papa, mengerti!" Ujar sang mamah.
Gio tersenyum sambil mengangguk singkat. "Iya mah Gio ngerti".
"Yaudah kamu istirahat dulu, mama mau masak makan malam dulu. Nanti kalau udh siap mamah panggil" ujarnya meninggalkan Gio.
Gio berbalik kekamarnya lagi, dan ia memilih untuk memainkan ponselnya daripada tidur.
Ia membuka aplikasi WhatsApp nya dan mendapati nomor yang tak dikenal yang nge chat dirinya.
Nomor tidak dikenal
Kerumah yang gua sharelock sekarang!
Kalau lo gadateng jangan harap Lo tenang disekolah besok!.📍Jln. *** No 07
Pesannya mengancam, dan mengirim sharelock.
Me
Maaf ini siapa?
Saya tidak mengenal nomor anda.Gio membalasnya dengan formal. Ia tak ingin mencari masalah dengan orang seperti pemilik nomor ini. Walaupun ia tidak tau siapa pemilik nomor ini tetapi ia sangat tau kalau pemilik nomor ini orang yang kejam suka mengancam.
Nomor tidak dikenal
Gausah banyak tanya Lo! Cepat kemari.Gio tak membalas nya, ia menghiraukan pesan dari nomor tidak dikenal ini. Ia takut jika ini penipuan dan menculik dirinya lalu meminta tebusan kepada orangtuanya. (Terlalu banyak menonton drama ya seperti ini wkwk)
Gio pun memilih untuk membersihkan diri, ia mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi.
Menggosok tubuhnya dengan sabun, dan membilasnya dengan air shower yang mengalir normal. Tak lupa membersihkan rambutnya dengan shampo favorit nya itu.
Mematikan shower dan mengeringkan tubuhnya pada handuk yang ia bawa tadi. Ia berjalan keluar kamar mandi dengan handuk yang ia lilitkan di pinggang nya. Menampilkan perut yang sedikit berkotak seperti roti Jepang.
Memakai kaos yang ia ambil dari lemari, dan terus menggosok rambutnya hingga dirasanya cukup kering.
Gio memilih untuk duduk di meja belajarnya, sambil membaca komik yang ia beli di salah satu toko buku.
Tak terasa, ia baca sampai malam tiba..
Pintu kamarnya diketok, dan mendapati mamahnya yang tengah berdiri sambil menatap dirinya.
"Ada apa mah?" Tanyanya..
Mamahnya memutar bola matanya malas dan membuang nafas gusar. "Kamu ngapain aja? Ga liat ini udah jam berapa? Waktunya makan malam" jawab sang mamah kesal.
Gio terkekeh geli melihat kelakuan mamahnya ini, "aku lagi baca komik mah, hehe" balas gio sambil terkekeh.
"Kamu baca komik ko sampe lupa jam makan malam"
"Maaf mah, abisnya komik yang Gio baca sru banget." Jujurnya.
"Yaudah, cepet turun papa kamu udah nunggu" gio hanya mengangguk kepala mengerti, dan balik lagi kedalam kamarnya untuk menyimpan komik yang ia pegang.
๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑
Makan malam sangat sepi, hanya ada suara dentingan sendok dan piring.
"Besok papa sama Mama bakal pergi pagi-pagi, karena dapat penerbangan nya jam 6" ujar papah.
"Berarti Gio gabisa nganterin papah dan mamah dong?" Tanya Gio kesal.
"Iya kamu kan sekolah Gio sayangg" balas sang mamah.
Gio mengerucutkan bibirnya sambil menatap mamah dan papah nya bergantian dengan tatapan sebal.
"Aduhh mamah jadi ga pengen ninggalin kamuu, mamah bakal kangen sama sifatmu ini" ujar mamah merajuk, Gio hanya mendengus mendengar perkataan mamahnya itu.
"Sudah-sudah terusin makanya, nanti keburu dingin." Ucap sang papah menengahi.
"Papah mah ganggu aja si!" Ketus mamah pada papa yang sudah menggangu momennya ini.
Gio hanya tersenyum geli melihat kelakuan mamanya ini.
"Gio udah selesai mah, kalau gitu Gio keatas ya" ujar Gio menari piring nya di wastafel.
Setelah makan malam, Gio memilih untuk tidur.
๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑
Halo halo epribade.
Masih membutuhkan kritik dan saran, tetapi tidak membutuhkan jeplakan yang tidak mengenakan hati author:)
Vote, coment, and follow. Terimakasih:)
Ig: xxjessiezh
tiktok:its.me (peti_gledek)
Follow yang berbaik hati hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGI!
Random"Buka mulut lo" suruhnya, tetapi Gio tidak melakukannya. "Gua bilang buka mulut lo!" Ujarnya sekali lagi dengan menatap gio tajam. Dan mau tak mau gio membuka sedikit bibir mungilnya. Cerita bl! Harap bijak dalam membaca. JANGAN SAMPE SALAH LAPAK:)